Brilio.net - Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia. Antropologi berasal dari bahasa Yunani yaitu "anthropos", yang berarti "manusia" atau "orang", dan kata logos berarti "wacana". Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), antropologi adalah ilmu tentang manusia khususnya asal-usul, warna, bentuk fisik, adat istiadat, dan kepercayaan pada masa lampau.
Ilmu antropologi juga masih memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan bidang ilmu sosiologi. Karena sosiologi juga mempelajari tentang manusia sebagai makhluk sosial beserta interaksinya.
Namun, memahami antropologi juga sangat penting, pasalnya antropologi nggak hanya ada pada materi pembelajaran di sekolah, tapi menjadi salah satu bentuk pengetahuan yang perlu dipelajari sebagai makhluk sosial.
Lebih lanjut untuk memahami pengertian, ruang lingkup, dan konsep dasar antropologi, berikut dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (1/4).
1. Pengertian Antropologi.
foto: freepik.com
Berdasarkan buku berjudul "Buku Ajar Antropologi dan Sosiologi" yang ditulis oleh Laksanto Utama, berikut ini pengertian antropologi menurut para ahli.
a. Conrad Phillip Kottak.
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari keragaman manusia secara holistik meliputi aspek sosial budaya, biologis, kebahasaan, dan lingkungannya dalam dimensi waktu lampau, saat ini, dan di masa yang akan datang. Antropologi dibagi dalam empat subdisiplin, yaitu antropologi sosial budaya, arkeologi, antropologi biologi, dan linguistik antropologi.
b. Koentjaraningrat.
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat, serta kebudayaan yang dihasilkan.
c. William A. Haviland.
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
d. David Hunter.
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.
2. Ruang Lingkup Antropologi.
foto: freepik.com
a. Objek Antropologi.
Objek antropologi dibedakan menjadi dua, yaitu antropologi fisik dan antropologi budaya. Berikut ini penjelasan mengenai antropologi fisik dan antropologi budaya.
- Antropologi fisik.
Antropologi fisik adalah mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dan berbagai jenis (spesies).
- Antropologi budaya.
Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya kepada kebudayaan manusia ataupun cara hidupnya dalam masyarakat.
b. Hubungan hukum dan kebudayaan.
Hukum erat kaitannya dengan kebudayaan. Hukum merupakan produk kebudayaan, karena pada dasarnya produk hukum adalah ciptaan manusia. Hukum diciptakan memiliki karakteristik yang berbeda-beda sari satu daerah ke daerah yang lain, sesuai dengan kebudayaan setempat, artinya kebudayaan membentuk hukum.
c. Budaya dan kebudayaan.
Budaya merupakan suatu cara hidup yang terbentuk dari banyak unsur seperti agama, politik, adat istiadat, bahasa, seni, dan lain sebagainya. Istilah kebudayaan berasal dari kata budaya sehingga memiliki keterkaitan makna. Kebudayaan merupakan hasil dari budaya yaitu kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.
3. Konsep Dasar Antropologi.
foto: freepik.com
Setelah mengetahui pengertian dan ruang lingkup antropologi, berikut ini penjelasan mengenai konsep dasar antropologi. Melansir dari jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, berikut ini konsep antropologi.
a. Kebudayaan, kebudayaan adalah bagian dari konsep antropologi. Kebudayaan mengacu pada kumpulan pengetahuan secara sosial yang diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
b. Evolusi, istilah evolusi ini merupakan bagian dari proses transformasi yang berlangsung secara bertahap.
c. Culture Area, culture area adalah daerah budaya, yang merupakan daerah geografis dengan memiliki ciri-ciri budaya serta kompleksitas lainnya.
d. Akulturasi, merupakan sebuah proses untuk saling mempengaruhi dari satu budaya asing yang sangat berbeda sifatnya. Lambat laun nantinya, unsur kebudayaan tersebut akan diakomodasikan ke kebudayaan itu sendiri. Namun, masih memegang unsur dari kebudayaan aslinya.
e. Difusi, merupakan suatu proses untuk penyebaran beberapa unsur secara luas, sehingga dapat melewati batasan tempat di mana kebudayaan itu muncul pada awalnya.
f. Etnosentrisme, merupakan penilaian untuk kebudayaan yang lain atas dasar nilai maupun standar budaya itu sendiri.
g. Tradisi, merupakan sebuah pola perilaku yang telah dilakukan berulang kali oleh sekelompok individu. Seiring berjalannya waktu pola perilaku tersebut menjadi sebuah tradisi.
h. Tabu, merupakan arti yang terlarang. Misalnya dalam konteks bersentuhan dengan kepala suku, atau yang lainnya.
i. Ras dan etnik, merupakan sekelompok manusia yang mempunyai beberapa kesamaan berdasarkan dari segi fisik, biasanya disebabkan karena adanya faktor keturunan.
j. Stereotip, merupakan salah satu dari penghambat dalam terjadinya komunikasi antar budaya. Stereotip adalah suatu persepsi kepada seseorang yang didasari oleh kategori maupun keyakinan tertentu suatu kelompok.
k. Magis, merupakan penerapan yang salah di dalam dunia materiil. Dunia materiil dimaksud merupakan pendukung adanya sebuah pemikiran terkait dunia fana.
l. Kekerabatan atau keluarga, adalah suatu institusi domestik yang memiliki ketergantungan pada afeksi.
m. Perkawinan, mengacu kepada konsep yang formal yaitu pemaduan hubungan antara dua individu dengan jenis kelamin yang berbeda serta dilakukan secara simbolis atau seremonial.