Pada dasarnya body shaming merupakan tindakan buruk yang berdampak negatif pada korban. Bisa saja pelaku body shaming tidak mengetahui dan merasa acuh, padahal komentar negatif yang diberikan membuat kesehatan mental korban terganggu. Berikut ini dampak buruk yang didapat dari korban body shaming bagi kesehatan mentalnya.
1. Depresi.
Body shaming akan menyebabkan korban mengalami depresi, terutama pada kalangan anak-anak muda. Sebab tindakan ini sangat menyakiti harga diri seseorang. Bahkan setelah itu, seseorang dapat merasa marah, putus asa, merasa tidak percaya diri, dan bahkan membenci tubuhnya sendiri.
2. Gangguan makan.
Efek body shaming juga dapat memicu gangguan makan seperti bulimia dan anoreksia. Tindakan body shaming bisa mendorong psikologis seseorang untuk enggan menjaga berat badan yang sehat. Bahkan korban body shaming yang diolok gendut atau kurus bisa saja frustasi dan justru makan semakin berlebihan. Atau, kondisi ini juga bisa bikin korban sama sekali tidak makan sampai mengalami kurang gizi (malnutrisi) berat.
3. Gangguan kecemasan.
Bagi seseorang yang mengalami body shaming secara terus-menerus, maka akan merasa tidak percaya diri. Selain itu, dia akan merasa kasihan pada diri sendiri, karena sering kali merasa kurang sempurna dengan standar kecantikan di masyarakat. Jika tidak segera mendapatkan pertolongan medis, korban bisa mengalami gangguan kecemasan parah dan memicu serangan panik.
Cara menghentikan body shaming.
Setelah mengetahui jenis dan dampak dari body shaming, maka ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghentikan body shaming.
1. Belajar menjadi pribadi yang lebih baik.
Perilaku body shaming bisa menyakiti hati seseorang, bila kamu merasa hanya bercandaan dan bukan suatu masalah, maka ini saatnya untuk mengubah pola pikir. Sebab bercanda yang membawa fisik tidaklah etis, justru akan membuat orang merasa jengkel saat mendengarnya.
2. Sadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna.
Pahamilah bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, sebab penampilan seseorang tidaklah sama dengan diri kamu dan bukan berarti ada yang lebih buruk dan lebih baik. Maka sadarlah bahwa setiap orang memiliki kekurangan yang tidak perlu disalahkan dari hal tersebut.
3. Berhenti memikirkan orang lain.
Pahami bahwa kamu memiliki kegiatan yang lebih penting daripada sibuk mengomentari atau mengurusi urusan orang lain, sebaiknya fokus dengan diri sendiri.
Recommended By Editor
- Arti toxic beserta ciri-ciri dan cara mengatasinya
- Spionase adalah penyelidikan secara rahasia, ini penjelasannya
- Fanatisme adalah kepercayaan pada suatu ajaran, ini penjelasannya
- Kolonialisme adalah penjajahan, ketahui definisi dan tujuannya
- Terasering adalah teknik bercocok tanam, pahami jenis dan fungsinya