Brilio.net - Saat ini belanja online sudah semakin mudah dan menjadi hal yang biasa untuk dilakukan oleh setiap orang. Pasalnya belanja online dapat memberikan berbagai kemudahan dan keuntungan. Bagi kamu yang sering melakukan kegiatan jual-beli secara online, pasti sudah nggak asing dengan arti COD.
COD adalah singkatan dari cash on delivery. Seperti diketahui bersama bahwa sistem COD sudah mulai banyak digandrungi dan menjadi salah satu kemudahan di kalangan masyarakat. Adanya layanan COD ini menghadirkan kemudahan bagi para pembeli dalam melakukan pembayaran. Sebab, bagi mereka yang malas keluar rumah untuk menuju ATM atau belum memiliki aplikasi m-Banking, maka pembayaran melalui COD menjadi alternatif yang tepat.
Selain itu, dengan menggunakan pembayaran secara COD, masyarakat tidak perlu khawatir uang raib ketika berbelanja online. Sebab, ketika seseorang melakukan pembayaran secara COD, uang konsumen baru akan diteruskan atau diberikan kepada penjual ketika telah dikirim sampai tujuan atau diterima oleh konsumen. Biasanya, bagi para penjual yang menawarkan opsi pembayaran COD dapat meningkatkan kepercayaan konsumen atas usahanya.
Nah, untuk lebih jelasnya, berikut brilio.net telah rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (20/7), inilah kelebihan, kekurangan, dan tips aman transaksi.
Arti COD.
foto: freepik.com
Seperti yang telah dijelaskan di atas, COD merupakan singkatan dari cash on delivery. Jika diterjemahkan secara sederhana dalam bahasa Indonesia, "cash" artinya tunai, dan "delivery" artinya pengiriman. Dalam hal ini, definisi secara sempit dari COD adalah bayar di tempat atau bayar saat bertemu langsung.
Memang dulunya sebelum marak belanja online, cash on delivery adalah metode yang digunakan antara penjual dan konsumennya secara langsung. Maksudnya, konsumen datang langsung ke gerai atau toko yang menjualkan kebutuhan konsumen. Namun, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya digitalisasi bisnis, konsep cash on delivery juga digunakan pada bisnis online.
Kini COD dilakukan oleh penjual di marketplace, sehingga pengiriman pesanannya melibatkan kurir, dan konsumen pun menitipkan pembayaran secara tunai kepada kurir yang mengantarkan pesanan. Selanjutnya, kurir akan menyerahkan uang tersebut ke pihak kantor ekspedisi untuk diteruskan kepada marketplace. Di samping itu, penjual di marketplace akan langsung menerima dana saat pembeli mengonfirmasi produk yang sudah diterima setelah proses COD selesai.
Kelebihan dan kekurangan COD.
foto: freepik.com
1. Kelebihan COD.
Sebagai sistem layanan pembayaran, COD menawarkan banyak kelebihan dalam penggunaannya. Bahkan keuntungan penerapan COD tak hanya berlaku pada konsumen saja, melainkan juga pada pihak penjual. Berikut ini kelebihan dari COD.
- Konsumen dapat melakukan komplain secara langsung atau membatalkan transaksi apabila barang yang dijual tidak sesuai dengan realitanya.
- Biasanya bagi usaha yang masih berkembang, konsumen bisa bertemu langsung dengan penjual tanpa melalui kurir. Dengan begitu, konsumen dapat memeriksa barang terlebih dahulu secara langsung.
- Dapat mengurangi risiko terhindar dari penipuan, contohnya ketika sudah bayar namun barang belum dikirim.
- Bagi para pelaku usaha, dengan menerapkan metode pembayaran COD akan meningkatkan rasa kepercayaan bagi para konsumen atau pembeli.
- Lebih hemat dan mudah sebab tidak mengeluarkan biaya jasa pengiriman atau pengantaran.
- Sistem COD dapat mendatangkan pembeli lebih banyak karena menawarkan kemudahan bagi pembelinya.
2. Kekurangan COD.
Apabila suatu hal memiliki kelebihan, pastinya akan ada kekurangan yang ditemukan. Berikut ini kekurangan sistem pembayaran melalui COD.
- Jika dilakukan secara langsung oleh pihak penjual dan pembeli, maka metode pembayaran COD membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih, sebab dihabiskan untuk bertemu. Kemungkinan akan sedikit merepotkan apabila lokasi penjual dan konsumen tidak dalam jarak dekat.
- Jika menggunakan jasa pengiriman, maka kurir yang bertugas akan merasakan kekurangan tersebut. Misalnya, saat mengantarkan barang tetapi konsumen sedang tidak berada di rumah dan susah di hubungi. Apalagi jika barang tidak sesuai dengan yang diinginkan konsumen lalu mereka menolak untuk membayar.
- Dari segi penjual, jika ternyata ada pembeli yang tidak mau membayar dan memilih mengembalikan barang, maka akan memberikan kerugian, baik dalam waktu, tenaga, dan juga ekonomi.
Tips aman transaksi COD.
foto: freepik.com
COD menjadi salah satu metode pembayaran dengan adanya kesepakatan antara kedua belah pihak yaitu konsumen dan penjual. Akan tetapi, tak jarang metode ini mendatangkan kerugian. Nah, untuk menghindari hal tersebut terjadi, maka ada beberapa tips yang bisa dilakukan saat memilih transaksi jual beli dengan metode pembayaran COD, antara lain sebagai berikut.
- Berikan syarat penyertaan video atau dokumentasi saat membuka packing barang (unboxing), jika ternyata barang dikirimkan melalui kurir jasa pengiriman. Hal ini untuk menghindari adanya kenakalan konsumen yang bisa saja terjadi.
- Usahakan untuk membatasi COD hanya untuk barang tertentu yang sifatnya memang harus dilihat, dicoba, atau digunakan oleh konsumen seperti produk fashion, sepatu, dan sejenisnya.
- Pastikan melakukan COD di tempat aman, seperti rumah sendiri atau tempat-tempat umum yang sudah kamu kenal dengan baik.
- Jika perlu, kamu bisa mengusahakan untuk meminta jaminan terlebih dahulu supaya konsumen dan penjual sepakat tidak membatalkan transaksi setelah bertemu kecuali jika memang ada perjanjian yang dilanggar.
- Untuk menghindari pengembalian barang dan pembatalan transaksi, beberapa pihak melakukan siasat dengan berbagai syarat perjanjian di awal. Misalnya pembatalan tidak dapat dilakukan jika barang masih baru, tersegel, dan belum pernah dipakai.
Recommended By Editor
- 11 Momen apes belanja celana ini bikin senyum miris
- Dropshipper adalah pemasar, ketahui perbedaannya dengan reseller
- Pembeli online shop tanya stok barang, balasan penjual bikin nangis
- 13 Potret lucu bungkusan paket ini bikin mikir dua kali
- 5 Cara bayar belanja di TikTok Shop, bisa lewat OVO hingga ShopeePay