Brilio.net - Kata insya allah seringkali diucapkan oleh seorang umat muslim untuk menyatakan harapan atau janji yang belum dipenuhi. Dalam hal ini, ucapan insya allah merujuk pada sesuatu hal yang sifatnya belum pasti. Dengan kata lain, ucapan insya allah bermakna atas seizin Allah rencana manusia dapat dilakukan kelak kemudian hari.

Tak jarang, ucapan ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun sering diucapkan, namun istilah ini tak sedikit yang menyalah artikan, seperti ketika mengucap insya allah untuk membuat suatu janji akan tetapi di hari berikutnya tidak menepati apa yang telah diucapkan. Tentunya, hal ini perlu dihindari, sebab kata insya allah semestinya dapat digunakan dengan tepat.

Meski demikian, dengan mengucapkan kata insya allah, mengartikan bahwa manusia hanya mampu untuk berusaha dan segala sesuatu berada di tangan Allah serta atas kehendak Allah sebagai penentu kehidupan. Maka dari itu, umat Islam juga diperintahkan untuk terus berikhtiar dan berharap kepada kebaikan Allah dengan mengucapkan kata insya allah atas segala harapan yang belum terjadi.

Untuk dapat memahaminya lebih dalam, berikut brilio.net telah rangkum dari berbagai sumber pada Kamis (14/7), Arti insya allah beserta cara penulisan dan hukum mengucapkannya.

Arti dan hukum insya allah.

Arti insya allah  2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Arti insya allah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), digunakan untuk menyatakan sesuatu yang bersifat harapan atau janji yang belum tentu dipenuhi. Makna kata insya allah yaitu, jika Allah berkenan atau jika Allah mengizinkan. Dalam hal ini mengartikan bahwa, masa depan dan keseluruhan yang ada di bumi ini adalah kekuasaan Allah, sehingga manusia tidak berkuasa untuk menentukan apa yang akan terjadi di masa tersebut.

Kata "insya allah" merupakan wujud pengakuan manusia atas kelemahan diri di hadapan Allah sembari bekerja keras karena proses yang ditempuhnya belum menemukan kepastian hasil. Sebab, manusia tidak mungkin mengandalkan dirinya sendiri. Sebagai makhluk, manusia tetap membutuhkan Sang Khaliq. Maka dari itu, dalam agama Islam mengajarkan umatnya untuk tetap berusaha, berikhtiar, dan mempersiapkan diri, selebihnya adalah bertawakal dan berserah atas kehendak Allah.

Selain itu, kata insya allah juga mengandung doa, yaitu doa untuk meminta pertolongan kepada Allah supaya apa yang ia janjikan atau rencanakan dimudahkan oleh Allah SWT. Bahkan terdapat dasar hukum dalam Alquran, yang menyatakan bahwa Allah memerintahkan umatNya untuk mengucapkan atau mengatakan sesuatu untuk masa yang akan datang.

"Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "sesungguhnya aku akan mengerjakannya ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut): "insya Allah"... (QS. Al Kahfi: 23-24)