Manipulatif adalah istilah yang disematkan pada orang-orang yang senang mengendalikan orang lain demi kepentingan dirinya sendiri.
Di kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai hubungan yang kurang sehat dan manipulatif. Baik itu hubungan dengan teman, kolega bisnis, pasangan atau bahkan keluarga sekalipun.
Hubungan manipulatif sering kali menyebabkan stress, depresi, trauma, atau bahkan kekerasan yang terjadi dalam pacaran maupun hubungan dalam berbagai ikatan lainnya, seperti teman atau kolega kerja. Bisa dibilang, hubungan yang manipulatif dapat mengganggu kesehatan mental maupun fisik seseorang. Lantas apa itu hubungan manipulatif?
Manipulatif adalah istilah yang disematkan pada orang-orang yang senang mengendalikan orang lain demi kepentingan dirinya sendiri. Perilaku manipulatif bisa ditemui dalam segala hubungan. Salah satu contoh perilaku manipulatif adalah berbohong, perilaku pasif agresif, gaslighting, suka menyalahkan orang lain, hingga penyangkalan.
Tak jarang perilaku ini sangat dihindari karena dianggap membawa dampak negatif bagi sebuah hubungan. Untuk dapat memahami lebih lanjut mengenai tanda dan cara menghindari sifat manipulatif, simak ulasan brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (11/10).
Arti manipulatif.
Manipulatif adalah salah satu cara seseorang supaya hubungan tersebut mengikuti sesuai dengan apa yang diinginkan dan hal itu dapat memengaruhi emosi bahkan mental orang lain. Manipulatif juga sering menggunakan kelemahan orang lain untuk menyerang seseorang supaya dapat memanfaatkan bahkan mengontrol korbannya supaya mengikuti keinginannya.
Orang yang suka melakukan manipulatif disebut dengan manipulator. Dimana manipulator ini mempunyai trik yang biasa digunakan untuk membuat korban merasa cara yang dilakukannya menjadi tidak rasional dan menyerah. Orang yang manipulatif akan membuat korban merasa bersalah, mengeluh, suka berbohong, suka membanding-bandingkan, menyalahkan keadaan, serta yang lebih parah adalah mempermainkan pikiran seseorang.
Tanda orang manipulatif.
Berikut ini tanda seseorang memiliki sifat manipulatif.
1. Suka menyangkal.
Tanda yang pertama, orang manipulatif suka menyangkal atau menghindar. Hal tersebut supaya orang yang dituju bisa membuat dan merasa bersimpati kepadanya.
2. Suka berbohong.
Salah satu tanda berikutnya adalah suka berbohong. Cara berbohong ini adalah cara yang paling ampuh yang sering dilakukan orang manipulatif. Saat menghadapi masalah, orang manipulatif enggan minta maaf, akan tetapi akan terus menyembunyikan rasa bersalahnya dengan cara memainkan fakta yang sesungguhnya.
3. Egois.
Orang manipulatif akan cenderung mementingkan dirinya sendiri atau egois. Manipulator tidak peduli dengan kepentingan yang orang lain lakukan bahkan tidak segan untuk mengganggu orang lain supaya apa yang diinginkan terpenuhi.
4. Mengambil keuntungan dari orang lain.
Orang yang memiliki sikap manipulatif akan selalu melakukan berbagai macam cara supaya dapat menguntungkan dirinya sendiri. Bahkan dia tidak peduli apa yang sudah diperbuatnya dan berapa banyak yang sudah dirugikan untuk orang lain.
5. Bertindak seakan-akan menjadi korban.
Terakhir, orang yang manipulatif akan sering mengintimidasi lawannya dengan membuat kata-kata yang halus dan menusuk hati. Manipulator akan menunjukkan jika dia merupakan orang yang paling menderita dan kesal akan apa yang sudah terjadi. Hal tersebut dilakukannya supaya membangun rasa simpati lawan bicaranya.
Cara menghadapi orang manipulatif.
Dilansir dari healthline, salah satu cara menghadapi orang yang memiliki perilaku manipulatif adalah dengan metode grey rock alias memiliki sikap "masa bodoh atau bodo amat". Selain itu, kamu juga bisa melakukan beberapa cara seperti di bawah ini.
1. Jangan menjelaskan.
Cara menghadapi orang manipulatif selanjutnya yaitu jangan membuat diri terlihat menonjol atau menunjukkan kelemahan. Sebaiknya perlakukan manipulator sebagai orang asing yang tidak memiliki hubungan emosional apapun.
2. Katakan "tidak tahu".
Kamu juga bisa menghindari orang manipulatif dengan mengatakan "tidak tahu" jika memang malas untuk berkomunikasi dengan pelaku. Karena orang manipulatif biasanya cenderung memberi pertanyaan yang menjebak.
3. Kurangi interaksi.
Selain mengatakan "tidak tahu" untuk memutuskan percakapan, alangkah baiknya jika tidak berinteraksi secara langsung. Apabila mendesak, batasi interaksi atau komunikasi seperlunya saja.
4. Tetapkan batasan.
Pahami batasan dan jangan biarkan orang manipulatif melewati batasan tersebut. Jika mereka mencoba memanipulasimu, tegaskan bahwa kamu tidak akan mentolerir perlakuan seperti itu.
5. Jaga kewaspadaan.
Belajar mengenali tanda-tanda manipulasi, seperti pemerasan emosional, pengabaian perasaan, atau memanipulasi informasi. Dengan memahami taktik yang digunakan, dapat menghindarinya.
6. Jangan merasa bersalah.
Orang manipulatif sering mencoba membuat kamu merasa bersalah atau menyalahkan diri sendiri. Jangan biarkan perasaan bersalah menguasai dirimu. Pertahankan keyakinan yang dipilih.
7. Komunikasi terbuka.
Bicaralah dengan jujur dan terbuka. Tanyakan pertanyaan jika ada ketidakjelasan, dan ekspresikan perasaan. Orang manipulatif sering menghindari komunikasi yang terbuka.
8. Bertindak rasional.
Berfokus pada logika dan fakta, bukan emosi. Orang manipulatif sering mencoba memanipulasi emosi, tetapi kamu dapat menjaga kontrol dengan berpikir rasional.
9. Pahami motivasi si pelaku manipulatif.
Cobalah untuk memahami apa yang mendorong perilaku manipulatif mereka. Meskipun ini tidak membenarkan perilaku mereka, pemahaman dapat membantumu menghadapinya dengan lebih baik.
Tips menghindari hubungan manipulatif dalam pacaran.
Hubungan manipulatif adalah hubungan yang tidak sehat dan tidak adil, di mana salah satu pihak mencoba memengaruhi atau mengendalikan pihak lain dengan cara yang tidak jujur atau mengontrol emosional si korban.
Hubungan manipulatif dapat merusak kesehatan mental, kepercayaan diri, dan ketenangan pihak yang dimanipulasi. Oleh karena itu, penting bagi untuk menghindari hubungan manipulatif dalam pacaran. Berikut adalah beberapa tips dan trik yang bisa dilakukan:
1. Kenali tanda-tanda pasangan manipulatif.
Pasangan manipulatif biasanya memiliki ciri-ciri seperti sering memutarbalikkan fakta, meremehkan perasaan, membuat kehilangan kepercayaan diri, membuat kamu selalu minta maaf, tidak mengakui kesalahannya, dan mengalihkan topik pembicaraan. Jika menemukan ciri-ciri ini pada pasangan, segera waspada dan evaluasi hubungan.
2. Dengarkan suara hati.
Jika kamu merasa ada yang tidak beres dengan perilaku atau niat pasangan, jangan abaikan suara hati. Suara hati kamu akan memberitahu untuk bersikap hati-hati dan waspada. Jangan biarkan pasangan membuat kamu bingung atau ragu dengan apa yang kamu rasakan atau inginkan.
3. Belajar menolak atau bilang "tidak".
Pasangan manipulatif sering membuatmu berada dalam posisi terjebak di mana harus menuruti apa yang mereka mau. Jangan mudah tergoda atau terpaksa oleh permintaan atau rayuan mereka. Jika kamu tidak setuju atau tidak nyaman dengan sesuatu, katakan saja "tidak" dengan tegas dan cepat.
4. Buat batasan dan jaga jarak.
Pasangan manipulatif sering mencoba mendekatimu dengan cara berbagi rahasia atau ketakutan mereka untuk membuatmu merasa istimewa dan terhubung dengan mereka. Namun, hal ini hanya trik untuk membuat mu lebih mudah dimanfaatkan oleh mereka. Oleh karena itu, sebaiknya buat batasan dan jaga jarak dengan pasangan manipulatif. Jangan memberikan informasi pribadi atau rahasia kepada mereka. Jangan juga terlibat dalam drama atau konflik yang mereka ciptakan.
5. Cari dukungan dari orang lain.
Menghadapi pasangan manipulatif bisa sangat melelahkan dan menyakitkan. Kamu mungkin merasa kesepian, takut, atau malu untuk berbicara tentang masalah ini dengan orang lain. Namun, justru dengan berbagi cerita dan mencari dukungan dari orang lain. Kamu bisa mendapatkan perspektif baru, saran yang berguna, dan semangat yang lebih baik. Cari orang-orang yang bisa dipercaya, seperti keluarga, teman, atau profesional kesehatan mental.