Brilio.net - Naif adalah salah satu sifat yang dimiliki oleh manusia, meskipun tidak semua manusia memiliki sifat naif tersebut. Arti kata naif merupakan sifat polos, lugu, atau kekanak-kanakan. Akan tetapi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), naif adalah tidak banyak tingkah, sangat bersahaja, lugu (karena muda dan kurang berpengalaman), sederhana, celaka, bodoh, dan tidak masuk akal.
Pada dasarnya, sifat naif ini memang sangat baik, namun apabila terlalu berlebihan maka akan merugikan diri sendiri. Hal ini disebabkan karena tingkah laku yang polos akan membuat dirimu semakin bodoh atau celaka. Karena, orang dengan sifat ini menganggap bahwa kehidupan di dunia ini hanya berwarna putih, lurus tanpa belokan, hingga semua orang dinilai baik.
Naif dapat menjadi salah satu sifat yang positif atau negatif dalam kehidupanmu, tergantung bagaimana penerapannya. Memang naif adalah sesuatu hal yang positif, ketika kamu menghindarkan diri dari prasangka buruk terhadap orang lain atau membenci. Namun, naif bisa saja bersifat negatif, apabila kamu menutup diri dan hanya memandang lurus satu garis tanpa mempedulikan bahwa ada banyak garis yang bisa saja berbelok.
Sifat naif bisa saja dihilangkan apabila kamu menanamkan rasa optimis, menambah banyak wawasan, dan mencoba berbagai pengalaman. Dengan demikian, kamu tidak mudah untuk diremehkan dan dimanfaatkan tingkah polosmu oleh orang lain.
Supaya dapat lebih memahami arti naif, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (20/7), inilah ciri-ciri dari sifat naif.
Ciri-ciri sifat naif.
foto: freepik.com
Berikut ini ciri-ciri sifat naif yang perlu diketahui.
1. Terlalu percaya.
Orang naif digambarkan sebagai individu yang terlalu percaya terhadap sesuatu. Sebab, dirinya akan selalu memandang semua hal dari sisi positif, sehingga seringkali tidak menyadari niat buruk yang dimiliki oleh seseorang. Padahal normalnya, orang perlu bersikap skeptis dan menaruh sedikit curiga terhadap sesuatu. Hal ini dilakukan supaya tidak mudah dimanfaatkan atau dimanipulasi oleh orang lain.
2. Mudah dimanfaatkan.
Ciri-ciri orang yang memiliki sifat naif selanjutnya adalah mudah dimanfaatkan dan ini menjadi kelemahannya. Orang naif biasanya sering menjadi sasaran materialistik bagi teman ataupun pasangannya karena dinilai mudah diporoti. Jika niatnya ingin membantu teman atau orang lain maka tidak menjadi masalah, namun apabila hal ini terjadi terus-menerus dan kamu tidak sadar, maka ini akan memancing energi negatif ke dalam diri seseorang.
3. Mudah tertipu.
Selanjutnya, ciri-ciri orang naif adalah mudah tertipu. Karena minimnya wawasan dan pengalaman, mereka akan mudah mempercayai sesuatu dan tidak peduli hal tersebut bernilai positif atau negatif, orang naif akan menganggapnya sebagai fakta.
4. Mudah dipengaruhi.
Orang yang naif sangat mudah dipengaruhi, sebab mereka cenderung mengikuti pergaulan yang ada di lingkungan sekitarnya, tanpa melihat baik atau buruknya. Sehingga mudah terjerumus pada sesuatu hal yang kurang baik dalam sekejap.
Cara mengurangi sifat naif.
foto: freepik.com
Sifat naif memiliki sisi positif dan negatif bagi diri seseorang, namun jika dirasa sisi negatif yang lebih banyak maka perlu untuk mawas diri dan mencoba merubah sudut pandang atas segala sesuatu yang terjadi. Berikut ini cara untuk mengurangi sifat naif.
1. Memiliki pandangan yang luas.
Cara mengurangi sifat naif, yaitu dengan memiliki pandangan yang luas. Pergi ke luar dan berinteraksi dengan orang yang menjalani kehidupan berbeda dapat memberikan pengalaman belajar dan membantu memahami dunia dengan nuansa yang lebih besar. Sebab, terkadang seseorang dianggap naif karena terlalu memiliki pandangan yang sempit terhadap dunia atau hanya memiliki pengalaman hidup terbatas.
2. Mencoba pengalaman baru.
Cara selanjutnya, kamu dapat keluar dari zona nyaman dan mencoba mencari pengalaman baru terhadap sesuatu yang kamu butuhkan atau inginkan. Misalnya, dengan mencoba kegiatan yang dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan melakukan aktivitas yang disukai.
3. Percaya pada diri sendiri.
Belajarlah untuk menerima diri sendiri, mampu mengambil risiko dan lebih produktif. Selalu gali potensi yang ada dalam diri serta temukan keunikan yang ada dalam diri untuk ditawarkan pada dunia, misalnya dengan bekerja dan lain sebagainya.
4. Menjadi sukarelawan.
Dengan berkenalan bersama orang lain dari latar belakang yang berbeda akan memberikan sudut pandang baru bagi kehidupan. Sama halnya dengan menolong orang yang membutuhkan. Kamu dapat memecahkan masalah dan membantu memperbaiki keadaan masyarakat.
5. Dapat meningkatkan kewaspadaan.
Cara untuk mengurangi sifat naif adalah dengan meningkatkan kewaspadaan. Temukan hal-hal baru yang ada di luar dan sadari bahwa, akan selalu ada orang baik dan jahat. Maka dari itu, kamu perlu meningkatkan kewaspadaan dengan berbagai macam karakter manusia yang berbeda-beda.