Perbedaan preloved dengan barang bekas.
foto: freepik.com
Seiring dengan populernya preloved, belakangan ini juga banyak orang yang sedang menggandrungi kegiatan thrift atau thrifting. Meskipun pada dasarnya sama-sama menjual barang bekas, akan tetapi keduanya memiliki konsep yang berbeda.
Preloved identik dengan kegiatan jual beli barang yang memiliki nilai personal. Barang preloved merupakan barang yang dipakai secara pribadi. Barang ini bisa saja berasal dari brand luar negeri atau bisa juga dari Indonesia.
Sementara, thrift merupakan kegiatan jual beli yang identik dengan berbagai jenis barang bekas yang sengaja dikumpulkan oleh suatu pihak dari berbagai sumber untuk dijual kembali. Tak heran apabila barang yang dijual dalam thrift kerap kali tidak pernah dipakai sendiri oleh penjualnya.
Meskipun banyak yang menganggap bahwa preloved dianggap sama dengan thrift atau barang bekas, tetapi keduanya memiliki konsep yang berbeda. Berikut ini perbedaan antara preloved dengan barang bekas, antara lain:
1. Kualitas lebih terjamin.
Perbedaan barang preloved dengan barang bekas terletak pada kualitasnya. Memang sudah menjadi salah satu hal wajar bahwa semua barang bekas pasti memiliki kualitas yang kurang. Maka dari itu, seseorang yang ingin mencari barang bekas perlu memiliki keahlian yang cukup tinggi untuk memilih barang bekas yang memiliki nilai atau tidak.
Sedangkan, berbagai jenis barang yang bisa dikatakan masuk dalam kategori barang preloved yaitu, memiliki kualitas yang lebih baik. Hal ini tentu berbeda dengan barang bekas yang masih perlu kejelian dalam memilih. Karena sebagian besar barang preloved diketahui pernah menjadi barang favorit dari pemilik sebelumnya.
2. Tempat menjual lebih beragam.
Perbedaan selanjutnya antara barang bekas dan preloved yakni dapat dilihat dari tempat menjualnya. Karena kebanyakan barang bekas umumnya dijual di pasar tradisional atau lapak pinggir jalan. Sementara, barang preloved dapat ditemukan dengan mudah di toko pribadi atau bahkan online shop di media sosial maupun internet.
3. Barang ternama dengan harga terjangkau.
Perbedaan berikutnya, barang preloved dengan barang bekas terletak pada merek atau brand dari barang yang dijual. Biasanya barang bekas dijual tanpa memandang merek atau brand tertentu. Sebab, biasanya pemilik sudah tidak menyukainya atau sudah tidak membutuhkan.
Berbeda dengan barang preloved, diketahui bahwa preloved merupakan barang yang sebagian besar memiliki merek atau dari brand terkenal. Hanya saja dikarenakan beberapa faktor, barang preloved dapat dijual dengan harga yang cukup terjangkau. Barang preloved biasanya menjadi solusi bagi beberapa orang yang ingin memiliki barang bermerek, namun dengan harga murah.
4. Kondisi barang lebih bagus.
Biasanya barang bekas yang ditawarkan tidak selalu memiliki kualitas atau kondisi yang bagus, misalnya, pakaian. Bisa jadi saat membeli ada beberapa kerusakan atau cacat dalam warna, jahitan, kancing yang hilang atau lainnya. Namun, barang preloved menawarkan kualitas yang berbeda. Kondisi barang preloved bisa lebih bagus karena selalu dirawat oleh pemiliknya. Barang preloved masih bisa memberikan kualitas dari merek barang tersebut.
5. Salah satu bentuk investasi.
Perbedaan selanjutnya barang preloved dengan barang bekas yakni dari segi investasi. Barang preloved yang dijual kembali bisa menjadi salah satu bentuk investasi bagi beberapa orang. Hal ini disebabkan karena sebagian besar produk preloved berasal dari merek ternama yang bisa jadi hanya diproduksi secara terbatas.
Recommended By Editor
- Tertarik bisnis jual beli pulsa? Ini 7 rahasia biar untung banyak
- Wirausaha adalah, pahami pengertian, unsur, keuntungan, dan kerugian
- 11 Cara mendapatkan penghasilan tambahan untuk ibu rumah tangga
- Intip 5 tips tingkatkan level makanan kaki lima ala Penyetan Cok
- 50 Kata-kata motivasi dalam berdagang, bikin semangat terus