Brilio.net - Pasti bagi setiap orang sudah sangat familiar dengan kata rasis. Rasis berkaitan dengan rasisme atau rasialisme. Tak heran, rasis menjadi salah satu masalah yang seringkali terjadi dalam lingkungan, bahkan juga menjadi masalah di berbagai negara.
Rasis merupakan tindakan yang awalnya dari stereotip maupun hinaan terhadap warna kulit, bentuk fisik, diskriminasi di sekolah, tempat kerja, bahkan di pengadilan. Rasis sendiri dapat menimbulkan konflik dan perpecahan di suatu tempat. Karena rasisme dapat terjadi dalam individu, kelompok atau organisasi, maupun dalam lingkup masyarakat. Pastinya rasis perlu dihindari untuk menciptakan lingkungan yang damai dengan keberagaman.
Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki beragam suku bangsa dan budaya, maka dari itu rasis perlu dihindari. Nah, untuk mengetahui penjelasan mengenai arti rasis, penyebab, dampak, dan cara menanggulanginya, berikut telah brilio.net ulas dari berbagai sumber, Kamis (4/8).
Arti rasis.
foto: freepik.com
Rasis atau rasisme adalah adanya perbedaan perilaku dan ketidaksetaraan yang didasarkan oleh warna kulit, suku, ras, serta asal-usul seseorang yang menjadikan adanya batasan atau pelanggaran hak serta kebebasan seseorang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rasisme atau rasialisme adalah paham bahwa ras diri sendiri adalah ras yang paling unggul. Rasis dapat menimbulkan prasangka berdasarkan keturunan bangsa di mana adanya perlakuan yang berat sebelah terhadap (suku) bangsa yang berbeda-beda.
Dinukil dari buku berjudul Politik Identitas Etnis yang ditulis oleh Ubed Abdilah, rasisme adalah suatu kepercayaan bahwa kenyataan seseorang, nilai-nilainya, dan sifat-sifatnya ditentukan dan dilihat bukan dari penilaian atas (kualitas) akalnya, melainkan dari faktor anatomi (tubuh) atau "darahnya". Sehingga pandangan ini menyebabkan orang dinilai atau dihargai atas keanggotaan rasial.
Pengertian rasisme menurut para ahli.
1. Pramoedya Ananta Toer
Menurut Pramoedya Ananta Toer dalam bukunya Hoakiau di Indonesia mendefinisikan, rasisme atau rasialisme sebagai paham yang menolak sesuatu golongan masyarakat yang berdasar ras lain. Rasialisme timbul atau dapat timbul apabila masyarakat atas minoritas yang mempunyai kelainan-kelainan dari pada keumuman biologis yang ada pada warga-warga masyarakat itu, dan dia timbul atau bisa timbul karena segolongan kecil atau minoritas itu tidak dapat mempertahankan diri.
2. Alo Liliweri
Menurut Prof. Dr. Alo Liliweri, M.S dalam bukunya Prasangka dan Konflik mendefinisikan, rasisme sebagai ideologi yang mendasarkan diri pada gagasan bahwa manusia dapat dipisahkan atas kelompok ras ; bahwa kelompok itu dapat disusun berdasarkan derajat atau hierarki berdasarkan kepandaian atau kecakapan, kemampuan, dan bahkan moralitas.
3. Menurut Daldjoeni, rasisme adalah suatu gagasan atau teori yang mengatakan bahwa kaitan kausal antara ciri-ciri jasmaniahlah yang diturunkan dan ciri-ciri tertentu dalam hal kepribadian, intelek, budaya atau gabungan dari itu semua, menimbulkan superioritas dari ras tertentu terhadap yang lain.
Penyebab munculnya rasisme.
foto: freepik.com
1. Rasisme internal.
Rasisme internal adalah merujuk pada pikiran, perasaan, dan tindakan dari dalam diri sendiri, secara sadar maupun tidak sadar. Misalnya, seseorang memercayai bahwa adanya stereotip ras yang negatif atau bahkan menyangkal bahwa rasis tidak ada.
2. Rasisme interpersonal.
Rasisme interpersonal adalah tindakan rasis dari individu atau kelompok, yang dapat mempengaruhi interaksi publik. Contohnya, dengan melakukan perilaku negatif seperti diskriminasi, pelecehan, dan mengatakan kata-kata rasis.
3. Rasisme institusional.
Rasisme institusional terdapat dalam institusi dan sistem politik, hukum, atau ekonomi secara langsung maupun tidak langsung, yang dapat menyuburkan diskriminasi dengan berdasarkan pada perbedaan ras. Hal ini dapat menyebabkan ketidaksetaraan kemakmuran, pendidikan, pendapatan, hak-hak sipil, dan lainnya. Misalnya, praktik perekrutan yang diskriminatif, membungkam suara dari ras tertentu, dan lain sebagainya.
4. Rasisme sistemik.
Rasisme sistemik yaitu melibatkan entitas atau institusi yang berwenang dalam menegakkan kebijakan perihal rasisme, baik yang berada di dalam bidang pendidikan, pemerintahan, kesehatan, dan lainnya.
[crosslink_1]