Brilio.net - Seperti yang diketahui, bahwa nabi dan rasul merupakan orang-orang pilihan Allah SWT dan dipercaya untuk menerima wahyu dari-Nya. Hingga kemudian, wahyu tersebut dapat disampaikan pada umat manusia yang ada di bumi. Sebagai umat Islam tentunya diperlukan untuk memahami hal tersebut.
Dalam Islam diajarkan mengetahui nabi dan rasul yang berjumlah 25. Tak dapat dipungkiri, setiap nabi dan rasul ini memiliki kisah hidup yang berbeda saat menyebarkan kebaikan dan ajaran agama Islam serta menegakkan tauhid. 25 nabi dan rasul ini juga telah diutus Allah SWT sesuai dengan tugas-tugasnya sebagai perantara.
Dari 25 nabi dan rasul ini, 5 diantaranya diberi keistimewaan dari Allah. Keistimewaan tersebut adalah ketabahan yang luar biasa, hal ini sering disebut sebagai Ulul Azmi.
Ulul Azmi artinya menjadi tauladan bagi seluruh manusia. Selain itu, Ulul Azmi merupakan gambaran ketabahan dan keteguhan hati seorang nabi dan rasul dalam menyampaikan tauhid atau ajaran Allah.
Sebagai umat muslim, Ulul Azmi perlu diketahui. Yuk, simak arti Ulul Azmi beserta ciri-ciri dan rasul yang menerimanya. Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (6/7).
Ulul Azmi merupakan gelar yang berasal dari bahasa Arab "ulul azm". Ulul berarti orang yang memiliki. Sementara al-azm berarti keinginan kuat untuk melakukan sesuatu hal. Azm juga dapat diartikan sebagai kesabaran. Jadi Ulul Azmi artinya orang yang memiliki keinginan kuat atau kesabaran, ketabahan, serta tekad yang kuat dalam menjalankan semua tugas untuk menyebarkan ajaran agama Islam.
Ulul Azmi artinya adalah sebuah gelar yang diberikan kepada lima orang rasul yaitu (Muhammad, Isa, Musa, Ibrahim, dan Nuh). Pada saat rasul tersebut menyebarkan ajaran agama Islam, banyak mengalami berbagai cobaan dan penderitaan. Karena itu, atas ketabahan dan kesabaran rasul tersebut, Allah menganugerahi gelar Ulul Azmi.
Ciri-ciri Ulul Azmi
Setelah mengetahui arti dari Ulul Azmi, maka kamu juga perlu mengetahui ciri-ciri nabi dan rasul yang memiliki gelar Ulul Azmi. Gelar tersbeut diberikan kepada para nabi dan rasul yang memiliki keteguhan hati dalam menyebarkan ajaran agama Islam. Berikut ini ciri-ciri nabi dan rasul penerima gelar Ulul Azmi.
1. Memiliki seruan dakwah dan ajaran yang universal untuk semua umat manusia bahkan juga jin dan makhluk Allah SWT lainnya.
2. Mengajarkan dan menyampaikan ajaran agama Islam beserta dengan syariatnya.
3. Mempunyai kesabaran, ketabahan, serta tekad yang kuat.
4. Menerima sebuah perjanjian dan juga wasiat dari Allah SWT.
5. Selalu memohon dan berdoa kepada Allah SWT supaya kaumnya tidak menerima azab.
6. Selalu berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah SWT supaya kaumnya diberikan hidayah dan rahmatNya.
7. Mengajarkan ajaran kitab Samawi.
Secara umum, gelar Ulul Azmi lebih ditekankan pada tekad serta keteguhan hati, juga disertai dengan kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi dan menjalankan semua bentuk rintangan dan tantangan dalam mengajarkan ajaran agama Islam. Bahkan, hal ini juga dibuktikan jika Allah SWT telah menetapkan 5 nabi dan rasul yang bergelar Ulul Azmi, terdapat dalam QS. Al-Ahzab ayat 7, yang artinya:
"Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putera Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh." (Q.S. Al-Ahzab ayat 7).
Berikut ini 5 nabi dan rasul yang menerima gelar Ulul Azmi.
1. Nabi Nuh AS
Nabi Nuh AS merupakan nabi pertama yang memperoleh wahyu dan diwajibkan untuk menyampaikannya kepada para umatnya. Nabi Nuh AS dikenal sebagai orang yang memiliki kesabaran dan ketabahan luar biasa. Nabi Nuh diutus untuk berdakwah kepada kaum Bani Rasib. Kaum tersebut termasuk yang paling keji, menimbulkan kezaliman, dan menentang ajaran yang disampaikan Nabi Nuh AS.
Bahkan, anaknya, Kanan dan istrinya, Waliah pun juga ikut menentang ajaran tersebut. Kemudian, Nabi Nuh berdoa kepada Allah SWT dan memohon supaya kaumnya diberi petunjuk dan hidayah. Apabila kaumnya tetap ingkar maka azab pedih dari Allah akan datang.
Karena kaum Nabi Nuh AS tetap ingkar, Allah menurunkan azab berupa banjir bah. Banjir tersebut menenggelamkan semua isi bumi kecuali orang dan makhluk lain yang mengikuti Nabi Nuh di dalam perahunya. Setelah melewati hari ke tujuh, banjir tersebut surut. Atas izin Allah, Nabi Nuh dan pengikutnya pun selamat.
2. Nabi Ibrahim AS
Nabi Ibrahim merupakan salah satu nabi yang ikut dalam membangun Ka’bah di Makkah. Keyakinan serta keteguhan yang kuat terhadap agama Islam dimulai dari pencariannya terhadap Allah SWT Tuhan semesta alam. Nabi Ibrahim menolak dan tak terima jika harus menyembah berhala, seperti orang-orang di bawah pimpinan Raja Namrud saat itu. Dia pun mengajak masyarakat untuk berdiskusi dengan santun, tapi kaum tersebut tetap berpegang teguh pada keyakinan untuk menyembah berhala.
Pada suatu hari Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala kecil dan menyisakan berhala paling besar. Atas sikap tersebut, Nabi Ibrahim menerima hukuman dibakar hidup-hidup Raja Namrud. Namun, atas kekuasaan Allah SWT, Nabi Ibrahim menerima mukjizat hingga selamat dari kobaran api.
3. Nabi Musa AS
Nabi Musa AS hidup di zaman kerajaan Firaun, dimana terkenal dengan kekejamannya. Bahkan di zaman tersebut hampir seluruh manusia harus patuh dan menyembah raja Firaun. Namun, terkecuali Nabi Musa AS dan pengikutnya, bahkan mereka menentang ajaran Firaun yang menyesatkan. Dengan keberanian serta tekadnya yang kuat, Nabi Musa AS menyampaikan ajaran agama Islam kepada para pengikut Firaun.
Salah satu mukjizat yang diperoleh Nabi Musa AS yaitu tongkatnya yang dapat berubah menjadi seekor ular ketika beradu dengan para penyihir Firaun. Selain itu, tongkat Nabi Musa AS juga bisa digunakan untuk membelah lautan ketika Nabi Musa dan para pengikutnya dikejar pengikut Firaun yang ingin membunuhnya. Namun atas izin Allah, Nabi Musa AS bisa menenggelamkan para pengikut Firaun beserta rajanya di dalam lautan dengan tongkatnya.
4. Nabi Isa AS
Nabi Isa AS adalah nabi yang lahir tanpa adanya seorang ayah. Bahkan saat itu, ibundanya Siti Maryam mendapat hinaan dari masyarakat. Hingga Allah menurunkan mukjizat berupa kemampuan bicara terhadap Nabi Isa, bayi yang baru lahir tersebut agar bisa menjelaskan dan bersaksi atas kisah yang dialami ibunya.
Dalam menyebarkan ajaran Islam, Nabi Isa mendapat kesulitan yang luar biasa. Bahkan dia dikhianati para muridnya sendiri, tapi tetap mendoakan muridnya supaya mendapatkan hidayah dan petunjuk. Mukjizat Nabi Isa yang paling besar yaitu turunnya Kitab Injil
5. Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW merupakan nabi penerima gelar Ulul Azmi yang terakhir. Dia dipilih untuk menyempurnakan ajaran-ajaran Islam melalui mukjizat yang besar, yakni Alquran. Bahkan saat menyampaian ajarannya, Nabi Muhammad SAW mendapat banyak hinaan, cacian, dan perilaku buruk dari kaum kafir Quraisy.
Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga dianggap sebagai orang yang membawa ajaran bertentangan dengan tradisi yang sudah ada. Namun, dengan penuh kesabaran, ketabahan. dan keberanian ia tetap santun saat menghadapi kejahatan.
Sumber: Anwar, Hindun. Senangnya Belajar Agama Islam. Penerbit Grasindo.