Brilio.net - Merantau memang seringkali membuat anak merasa khawatir tentang kondisi orang tua yang ditinggalkan. Pasalnya merantau dengan jarak tempuh yang cukup jauh dari kampung halaman membuat mereka tak bisa pulang sesering mungkin ke rumah. Banyak faktor yang membelakangi, mulai dari ongkos hingga kesulitan dapat cuti dengan waktu yang lama. Melihat semua itu, tentu rasa khawatir seorang anak kian meningkat, mereka memikirkan bagaimana kondisi orang tuanya.
Hal itu juga dirasakan oleh wanita yang membagikan kisahnya ke media sosial lewat akun TikTok @dumbdumbhun. Wanita yang berprofesi sebagai dokter ini memang sudah meninggalkan kampung halamannya sejak masih kuliah.
Dia mengaku selalu khawatir dengan perasaan sang ibu. Sudah bertahun-tahun dirinya meninggalkan rumah. Sementara akhir-akhir ini sudah jarang pulang ke kampung karena sulit untuk mendapatkan libur.
"Mikirin mama pasti kesepian ditinggal anaknya merantau bertahun-tahun. Jarang pulang karena susah dapat libur," tulisnya.
Namun siapa sangka kondisi sang ibu jauh dari apa yang dia khawatirkan. Ibunya malah lebih bebas mengeksplor dunianya. Terlihat dalam postingan tersebut, ibunya malah tampak tak kesepian sama sekali. Justru dirinyalah yang di tanah rantau mengalami gejolak perasaan itu.
"Yang kesepian adalah saya, sehat-sehat beasiswaku surgaku," katanya.
Terlihat sang ibu menghabiskan banyak waktu dengan kegiatan-kegiatannya. Bahkan ibunya berangkat ke Tokyo, Jepang seorang diri, tanpa ditemani anaknya. Padahal untuk berbahasa asing aja kesulitan.
Selain itu, sang ibu juga ikut-ikutan untuk mengawal mahasiswa yang sedang demonstrasi. Hal ini dilakukannya karena mengisi waktu luang. Padahal anaknya mengaku bahwa sama sekali tidak pernah ikut unjuk rasa tersebut.
"Emak-emak mengawal anak-anaknya untuk bicara kebenaran, kejujuran dan keadilan negeri ini," tertulis di spanduk saat ibunya melakukan demo.
Wanita ini juga tak menyangka bahwa ibunya sibuk di dunia fashion. Dalam postingan tersebut, ibunya malah turut serta ikut dalam Citayem Fashion Week. Dengan memakai busana hijau yang penuh dengan manik-manik, sang ibu berjalan melenggang dengan pede di Zebra Cros.
Tidak berhenti sampai disitu, ternyata ibunya malah melakukan hal tak terduga yang lain. Dia sempat dikabarkan ingin maju sebagai calon legislatif dari salah satu partai. Foto pencalonan tersebut tampak sudah siap, namun entah karena apa akhirnya sang ibu dikabarkan tidak jadi mendaftar. Hal ini malah disyukuri oleh anaknya.
"Tapi nggak jadi daftar kok guys," tulisnya.
Seakan sama sekali tak merasa kesepian, sang ibu juga melakukan beberapa kegiatan sosial. Seperti santunan kepada anak yatim dan juga kumpul bersama teman-temannya.
Kisahnya ini lantas menjadi viral dan mengundang perhatian warganet. Banyak yang memberikan pandangan terhadap konten tersebut. Ada yang menyebut sang ibu lebih bisa mengekspresikan diri kala sang anak sudah tidak bersamanya. Seperti merasa tanggung jawabnya telah usai.
"Anu.. kayaknya kita anak-anak mama ini sebenarnya beban dan penghalang kegiatan para mama ga si?" kata akun @orangyunani.
"dulu kalau gue main, emak gue yg was-was dan khawatir. Skrng emak gue mau main sm temen-temennya malah gue yang was-was sama khawatir, terus ngechat Mulu "udah dimana?" "sama siapa?" "tolong selai brp?" kata akun #akaiito
"Alhamdulillah ya kaa lbh baik ortu aktif gini dprd ngeliat mrk sakit sehat trs tanteee!," ujar akun @hqyura
"Beliau ini mmg menunggu saat kamu merantau kak," komentar akun @mel.
Recommended By Editor
- Jadi guru honorer 20 tahun dan dilantik PNS bareng anak, kisah perjuangan wanita ini penuh haru
- Momen ibu mewisuda putrinya sendiri ini mengharukan, definisi buah jatuh tak jauh dari pohon
- Cara nyeleneh ibu pasang tali yang nyambung ke anaknya pas jajan ini alasannya masuk akal
- Minta dibelikan heels untuk wisuda, cewek ini malah dikasih kado penuh plot twist oleh sang ibu
- Kisah ibu mencari anaknya yang hilang sejak tahun 1993, akhirnya ketemu tapi bikin banjir air mata
- Curhat wanita baru tahu bukan anak kandung setelah 24 tahun berlalu ini bikin banjir air mata