Brilio.net - Meskipun terkesan sepele, guru TK merupakan profesi yang rumit dan harus dihargai. Pasalnya, guru TK harus menguasai berbagai keterampilan dan pengetahuan. Misalnya saja, mereka harus pandai berkomunikasi dan mampu memahami psikologi anak.

Mereka juga harus kreatif merancang kegiatan pembelajaran yang kreatif dan sesuai dengan tahap perkembangan anak-anak. Dengan rancangan yang baik, murid jadi punya pengalaman belajar yang menyenangkan dan positif.

Tentu melakukan hal tersebut tidaklah mudah, apalagi jika guru TK itu sendiri tak punya support system. Emang support system macam apa sih yang diperlukan guur TK? Nah, secuil jawabannya mungkin bisa kamu lihat pada akun TikTok @akasa.dinarga, dilansir brilio.net pada Senin (8/1).

Wanita mirip chef Renatta ngajar TK © TikTok

foto: TikTok/@akasa.dinarga

Dalam videonya, @akasa.dinarga mengobrol dengan seorang wanita asal Indonesia bernama Vicky yang menjadi guru TK di Jerman. Sembari mengobrol, wanita yang disebut-sebut mirip chef Renatta ini membandingkan pengalaman menjadi guru TK Indonesia dan Jerman.

Perbedaan pertama, menurut Vicky, gaji guru TK di Jerman jauh lebih baik. Di tahun pertama, sebelum dipotong pajak dan asuransi, guru TK bisa menghasilkan uang sebesar 3.400 Euro - 3.500 Euro. Jika dirupiahkan, itu senilai Rp 50 juta - Rp 60 juta.

 

 

Selain itu, menurut Vicky, hubungan guru TK dengan orang tua murid di Jerman relatif setara. Artinya, orang tua serta-merta lepas tangan setelah menitipkan anaknya di TK. Kedua pihak bekerja sama agar sang anak bisa bertumbuh dengan baik.

Wanita mirip chef Renatta ngajar TK © TikTok

foto: TikTok/@akasa.dinarga

Tak hanya itu, Vicky juga menyebut bahwa guru TK di Jerman bebas membuat programnya sendiri. Program tersebut dibuat sesuai kebutuhan dan minat murid.

"Kalo misalnya mereka pengin nyanyi, kita main musik. Kalo misalnya lagi pengin gambar, kita buat penawaran untuk seni dan lain sebagainya," kata Vicky.

Tentu ada banyak perbedaan lain antara TK Jerman dan Indonesia. Beberapa hal lain yang disebut Vicky adalah jam buka TK Jerman relatif lebih panjang, dari jam 8 sampai jam 5. Hal itu membuat orang tua bisa fokus bekerja setelah menitipkan anaknya di TK.

Vicky juga menambahkan, anak TK di Jerman tak langsung diajari calistung. Alih-alih, pihak TK justru memacu anak untuk melakukan kegiatan yang bersifat kreatif, sosial, dan emosional.

Wanita mirip chef Renatta ngajar TK © TikTok

foto: TikTok/@akasa.dinarga

Alhasil, video yang diunggah @akasa.dinarga itu viral di TikTok. Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah ditonton 3,4 juta kali, disukai 222,8 ribu kali, dan dikomentari 2005 kali. Beberapa komentarnya tertulis sebagaimana berikut.

"aku pernah di tawarin ngajar jdi guru tk tapi gaji nya 300rbu sebulan," ujar akun @afryani_krtni.

"Kalo di indonesia 500k sebulan ," tulis akun @shinta.sann.

"Jerman tau cara menghargai jasa seorang guru negara dengan IQ tertinggi," komentar akun @unastrayaz.

 

@akasa.dinarga Ikut seneng dan salut lah kalau sesama orang Indonesia nyaman / kerasan dengan pekerjaannya di luar negeri @ngobrolinparenting suara asli - Akasa Dinarga