Brilio.net - Sejak Senin malam (21/5), Gunung Merapi dinaikkan statusnya dari aktif normal menjadi waspada. Status tersebut diberlakukan karena adanya peningkatan aktivitas letusan freatik dan diikuti kejadian gempa volcano-tectonic dan gempa teromor. Surat imbauan resmi juga telah dikeluarkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sejak pukul 23.00 WIB.

Beberapa waktu lalu sejumlah wilayah di Yogyakarta dilanda hujan abu. Hujan abu tersebut dikarenakan letusan freatik pada Gunung Merapi yang terjadi beberapa waktu lalu. Meski terlihat sepele, abu ini tetap berbahaya jika terhirup atau masuk ke mata.

Lalu, bagaimana sih sebenarnya bentuknya abu yang dikeluarkan Merapi ini?

Belum lama ini akun Twitter resmi BPPTKG membagikan foto-foto abu merapi yang visualnya sudah diperbesar sebanyak 500 dan 600 kali dengan menggunakan mikroskop. Setelah melihat dengan gambar yang diperbesar seperti ini, tentu tak heran lagi mengapa abu vulkanik sangat berbahaya bagi manusia.

abu merapi mikroskop  Twitter/@BPPTKG

foto: Twitter/@BPPTKG

"Begini penampakan sampel abu vulkanik yang diperbesar 500 kali dengan Scanning Electron Microscope (SEM) pada sampel ini menunjukkan kandungan mineral pyroxene," tulis akun tersebut seperti brilio.net kutip pada Selasa (22/5).

Sementara di bawah ini adalah penampakan abu vulkanik hasil erupsi freatik Merapi yang diperbesar 600 kali. Dalam abu tersebut juga ditemukan mineral pyroxene. Mineral ini sering ditemukan pada batuan beku dan batuan metamorf.

Postingan akun Twitter tersebut tentu saja membuka mata masyarakat ternyata abu akibat letusan gunung memang berbahaya. Beberapa warganet menyadari dan ikut berkomentar pada postingan tersebut.

abu merapi mikroskop  Twitter/@BPPTKG


"pantes kok sakit ya kalo masuk ke mata,"
tulis @NatashaShiaSha

"Ngeri kalo kehirup atau kena mata. Ati2 yg pake kacamata kalo mi bersihin di bawah air mengalir dulu, biar ga baret2," tulis akun @AudreyChristabe.

"Debunya ky gini klo nempel di mobil g bisa dilap canebo..nggores jadinya. Kudu diguyur air bah," tulis akun @satriaoetami81.