Sejarah Benua Antartika
Sejarah eksplorasi Benua Antartika tidak memiliki penduduk asli dan tidak ada bukti terlihat oleh manusia sampai abad ke-19. Namun, anggapan itu mulai diragukan sejak ditemukannya dugaan keberadaan Terra Australis, benua besar di ujung selatan dari dunia telah ada sejak zaman Ptolemeus (abad ke-1 Masehi).
foto: Instagram/@antarctica_21
Asal usul nama "Antarktika", berawal dari sebuah keyakinan kuno tentang Terra Australis, yaitu daratan tidak akan ditemukan lebih jauh lagi ke Selatan Australia dan Australia sebagai ujung dari selatan dunia.
Dilansir brilio.net dari britannica.com pada Selasa (17/1), seorang penjelajah bernama Matthew Flinders, mempopulerkan perubahan nama Terra Australis ke Australia. Dia membenarkan sertifikasi dalam pendahuluan bukunya A Voyage to Terra Australis.
Perjanjian negara-negara dunia untuk Benua Antartika
Dilansir dari global.hurtigruten.com, awalnya benua es ini diklaim menjadi wilayah dari negara-negara yang letaknya tidak jauh dari Antartika seperti Argentina, Chile, dan Afrika Selatan. Namun sejak 1 Desember 1959, 46 negara di dunia telah membuat kesepakatan dalam Traktat Antartika, bahwa Benua tersebut adalah zona bebas dan tidak boleh diklaim sebagai wilayah negara manapun.
foto: Instagram/@antarctica_21
Mengingat di negara ini juga tidak ada penduduk asli, maka benua Antartika digunakan sebagai zona penelitian para ilmuwan yang sedang ingin mengembangkan teori dan eksperimennya.
foto: Instagram/@antarctica_21
Sejarah Benua Antartika
Sejarah eksplorasi Benua Antartika tidak memiliki penduduk asli dan tidak ada bukti terlihat oleh manusia sampai abad ke-19. Namun, anggapan itu mulai diragukan sejak ditemukannya dugaan keberadaan Terra Australis, benua besar di ujung selatan dari dunia telah ada sejak zaman Ptolemeus (abad ke-1 Masehi).
foto: Instagram/@antarctica_21
Asal usul nama "Antarktika", berawal dari sebuah keyakinan kuno tentang Terra Australis, yaitu daratan tidak akan ditemukan lebih jauh lagi ke Selatan Australia dan Australia sebagai ujung dari selatan dunia.
Dilansir brilio.net dari britannica.com pada Selasa (17/1), seorang penjelajah bernama Matthew Flinders, mempopulerkan perubahan nama Terra Australis ke Australia. Dia membenarkan sertifikasi dalam pendahuluan bukunya A Voyage to Terra Australis.
Perjanjian negara-negara dunia untuk Benua Antartika
Dilansir dari global.hurtigruten.com, awalnya benua es ini diklaim menjadi wilayah dari negara-negara yang letaknya tidak jauh dari Antartika seperti Argentina, Chile, dan Afrika Selatan. Namun sejak 1 Desember 1959, 46 negara di dunia telah membuat kesepakatan dalam Traktat Antartika, bahwa Benua tersebut adalah zona bebas dan tidak boleh diklaim sebagai wilayah negara manapun.
foto: Instagram/@antarctica_21
Mengingat di negara ini juga tidak ada penduduk asli, maka benua Antartika digunakan sebagai zona penelitian para ilmuwan yang sedang ingin mengembangkan teori dan eksperimennya.
foto: Instagram/@antarctica_21
Jadi benua dengan IQ dan tingkat pendidikan tertinggi
Setelah disepakati menjadi zona bebas, benua ini mulai aktif dihuni oleh orang-orang yang akan mengadakan riset untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Menurut coolantarctica.com, populasinya rata-rata adalah 10.000 orang yang tinggal untuk sementara waktu.
foto: Instagram/@antarctica_21
Nah, karena rata-rata yang datang ke Benua ini adalah para ilmuwan yang sedang melakukan penelitian dan sebagainya, jadilah Benua Antartika ini dihuni oleh banyak orang pintar.
Jadi secara teknis, sah-sah saja jika menyebut Benua Antartika ini adalah benua yang paling tinggi tingkat IQ dan pendidikannya.
Recommended By Editor
- Lebih dari 40% orang Vietnam punya nama Nguyen, begini sejarah dan faktanya
- Biar nggak dikira nama burung, negara Turki resmi berganti nama
- Tak cuma Indonesia, 5 negara ini pernah memindahkan ibu kotanya
- Makeover rumah tipe 36 jadi hunian mewah dan elegan, hasilnya luas dengan interior serba putih
- Meski tak punya sungai, ini alasan Arab Saudi tetap punya wilayah pertanian alami meski sulit air
- Aksi keren pria bikin lato-lato dari limbah plastik kresek, oleh sampah jadi mainan