Melalui sebuah video yang dibagikan akun Instagram @ugm.yogyakarta, pria yang juga menjabat sebagai dekan Fakultas Biologi ini menyampaikan idenya yang berasal dari keresahan emak-emak yang mengeluh akan melon yang ia ciptakan sebelumnya bernama Gama Melon.
Dirinya sebagai inventor Gama Melon ini menerima keluhan dari para konsumennya yang notabene emak-emak. Buah melon yang ia ciptakan dinilai terlalu besar meski punya rasa yang enak.
"Dari Sana saya kemudian berpikiran keras, supaya nyenengin emak-emak," kata Budi Daryono.
Budi pun memanfaatkan kemampuannya sebagai peneliti bidang biologi dan teknologi yang ia ketahui. Akhirnya, dirinya mampu untuk menciptakan buah melon model baru yang ia namakan "Hikapel".
"Hikapel atau Hikadi Apel yang beratnya kurang lebih 300 gram sampai 700 gram," lanjutnya.
Dengan ukuran segitu, Budi mengungkap buah melon ini bisa digenggam dengan tangan. Meskipun begitu, melon yang terlihat mungil ini punya kandungan nutrisi yakni beta karoten dan antioksidan yang tinggi.
"Nutrisinya terutama beta karoten dan antioksidan tertinggi di Indonesia," Klaim Budi terkait kandungan melon ciptaannya tersebut.
Hikapel atau melon apel sudah didistribusikan untuk bisa dibeli secara luas. Budi berharap lebih banyak mendapat masukan dari para konsumen buah-buahan khususnya kalangan emak-emak.
"Kami berharap juga kedepannya hasil-hasil riset, khususnya tim kami bisa terus berkembang menyesuaikan situasi kondisi dan juga kita juga berkontribusi untuk kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan, umat manusia," tandas Budi Daryono.
Recommended By Editor
- Kenangan Jokowi di mata teman kuliah, tampil necis dan pecinta alam
- 7 Momen Prilly Latuconsina mengajar mahasiswa UGM, jadi dosen praktisi
- Prilly Latuconsina gabung jadi dosen praktisi UGM, mahasiswa antusias
- Wanita lulusan UGM kini jualan pisang, sampai dikomen Ganjar Pranowo
- Adi Utarini profesor UGM masuk 100 orang paling berpengaruh dunia
- Begini cara UGM dan WhatsApp berdayakan perempuan perangi hoaks