Brilio.net - Sadar dengan potensi kopi, Banyuwangi menyelenggarakan Festival Petik Kopi pada Minggu (18/8) kemarin. Bertempat di Sumbergedor, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, event ini digelar di sumber mata air terbesar di Banyuwangi. Festival ini semakin terasa syahdu karena terletak di kawasan perbukitan sejuk dan dikelilingi perkebunan kopi.
Sebelumnya, Festival kopi Gombengsari digelar di lingkungan Lerek, tapi kali ini lokasi dipindah ke Sumbergedor karena ingin menjadikan lokasi ini sebagai lokasi wisata yang terkenal. Dilansir Brilio.net dari Merdeka, Kamis (22/8), sumber mata air Sumbergedor seluas 12 hektar ini sudah terkenal sejak zaman kolonial.
foto: Merdeka.com
"Selain lokasinya yang sejuk, tempat ini juga dikenal ada bangunan bersejarah, yakni tempat penyimpanan airnya adalah bangunan peninggalan Belanda. Warga ingin mengangkat kawasan ini sebagai destinasi dan dikenal lebih luas," jelas Camat Kalipuro Henry Suhartono.
Dihadiri ratusan pengunjung, Festival Petik Kopi ini berlangsung meriah. Pengunjung diajak untuk menyaksikan proses pengolahan kopi rakyat secara manual dari awal hingga akhir. Proses seperti petik kopi, roasting manual, hingga pemisahan biji kopi jadi tontonan unik bagi pengunjung.
foto: Merdeka.com
Tak hanya wisatawan lokal, ada juga turis dari Belanda yang ikut berpartisipasi dalam Festival Petik Kopi ini.
"Saya baru tahu bentuk pohon kopi ya sekarang ini. Ternyata bentuk begini ya. Kalau di Belanda, saya pakai mesin roasting, namun di sini saya mencoba secara manual tanpa mesin. Saya makin mengapresiasi kopi. Tak heran bila kopi mahal, ternyata pengolahannya butuh proses yang panjang," ujar Emilio, turis dari Belanda.
foto: Merdeka.com
Emilio juga mengaku senang dengan lokasi sejuk Sumbergedor ini. Nilai sejarah dan bukit yang dikelilingi perkebunan kopi ini jadi tempat yang cocok untuk menghabiskan waktu.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga mengapresiasi festival ini. Menurutnya, prakarsa ini menunjukan semangat warga untuk menjadikan lokasi ini menjadi tempat wisata.
"Pemkab akan mendukung ide ini. Apalagi ada bangunan bersejarah yang berdiri di dalamnya. Ini merupakan potensi destinasi baru yang besar. Tidak hanya agro wisata, namun ada wisata heritage di dalamnya," kata Anas.