Pernahkah kamu mengalami yang namanya mata panda? Bukan mata hewan panda, ya! Istilah ini sering digunakan oleh anak muda, khususnya Gen Z, untuk menggambarkan mata berkantung hitam akibat begadang semalaman.
Biasanya, mata panda muncul karena seseorang terpaksa begadang untuk menyelesaikan pekerjaan atau mungkin karena faktor genetik. Namun, di era sekarang, banyak Gen Z yang mengeluh tentang kantung hitam di bawah mata mereka, meskipun mayoritas dari mereka belum bekerja.
Kebiasaan begadang dan tidur larut malam inilah yang jadi penyebab utama munculnya mata panda di kalangan Gen Z. Lalu, apa saja sih alasan di balik kebiasaan ini? Yuk, simak ulasannya, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (19/9).
1. Tekanan akademik dan sosial
foto: freepik.com
Gen Z sering kali terjebak dalam tekanan akademik dan sosial. Mereka memiliki tanggung jawab untuk belajar dan menyelesaikan tugas-tugas, sehingga tak jarang mereka mengerjakan semua itu hingga larut malam. Tekanan untuk berprestasi dan ekspektasi yang tinggi membuat mereka sering overthinking, terutama saat malam hari.
2. Penggunaan media sosial
foto: freepik.com
Generasi Z sangat dekat dengan media sosial dan teknologi. Hampir semua dari mereka aktif di berbagai platform, dan sering kali menghabiskan waktu di malam hari untuk scroll media sosial, menonton video, atau bermain game. Tanpa disadari, kebiasaan ini bisa mengganggu pola tidur mereka.
3. Fear of missing out (FOMO)
gambar begadang/copyright unsplash/Manu Del Mora
Fear Of Missing Out atau FOMO adalah ketakutan untuk ketinggalan informasi atau tren terbaru. Banyak Gen Z yang merasa sulit untuk mematikan perangkat mereka demi mengikuti apa yang sedang viral di media sosial. Akibatnya, waktu istirahat mereka menjadi tidak teratur dan kurang sehat.
4. Stres dan kecemasan
foto: freepik.com
Kehidupan modern yang penuh tekanan sering membuat Gen Z merasa cemas. Malam hari menjadi waktu refleksi bagi mereka untuk merenungkan berbagai masalah, yang sering kali mengganggu tidur. Stres yang tinggi ini membuat pikiran mereka terus berputar, sehingga sulit untuk tidur nyenyak.