Brilio.net - Di antara banyaknya jenis tanaman, aglonema jadi salah satu primadona yang cukup eksis. Tanaman ini memiliki tampilan yang cantik dan juga segar ketika dipajang. Selain itu ada begitu banyak jenisnya yang bisa kamu rawat.
Yang pasti untuk perawatannya pun juga nggak bikin repot. Bahkan tanaman aglonema bisa kamu manfaatkan untuk mempercantik area indoor rumah karena tidak membutuhkan banyak asupan cahaya matahari.
Tapi nggak hanya memperhatikan cara perawatannya saja, kamu juga bisa lho sekaligus membudidayakannya. Yaps, selain menyalurkan hobi, kamu juga bisa membuka peluang bisnis dengan tanaman ini.
Nah nggak perlu khawatir karena bingung melakukannya. Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar aglonema tumbuh subur saat dibudidayakan.
Yuk coba simak penjelasan selengkapnya dalam ulasan brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (27/1) berikut ini.
Cara budidaya tanaman aglonema.
1. Budidaya aglonema dengan biji.
foto: freepik.com
Cara pertama yang bisa kamu lakukan dalam membudidayakan aglonema adalah dengan biji. Meskipun pembibitan dengan biji memakan waktu yang tidak sebentar, tapi cara ini cukup praktis, terutama untuk para pemula.
Namun sebelum mulai melakukan pembibitan, pastikan kamu sudah mencari tanaman induk yang tua dan menghasilkan biji. Hal ini bertujuan agar biji bisa diambil dari sana dan menghasilkan tanaman serupa. Selain itu trik ini juga memudahkan proses perawatan dan penanamannya nanti.
Setelah biji dari tanaman induk diambil, rendam biji selama 2-3 jam. Merendam biji ditujukan untuk merangsang perkecambahannya.
2. Budidaya aglonema dengan stek.
foto: freepik.com
Proses stek aglonema dari bagian pucuk tanaman indukan. Ingat, pastikan untuk memilih batang tanaman kokoh agar kualitas steknya bagus ya. Selain itu jangan asal memotong, setidaknya potong 6-7 ruas daun.
Selanjutnya potong bagian pucuk tanaman indukan aglonema dengan pisau atau gunting yang tajam. Kemudian tanam pada media tanam yang sudah disediakan dan tempatkan pada tempat yang teduh. Nah hindari juga tempat yang rawan gangguan dan pastikan kesejukannya tergaja.
3. Budidaya aglonema dengan pemisahan anakan.
foto: freepik.com
Selanjutnya kamu bisa mencoba memisahkan anakan. Cara ini juga termasuk dalam proses yang mudah, tapi kamu harus lebih bersabar.
Karena nggak semua tanaman aglonema memiliki anakan. Tapi jika kamu sudah menemukan, kamu bisa memotong akar sambung anakan dengan tanaman indukan. Sebelum memotongnya, cek dan pastikan akar anakan sudah kuat dan siap dipindah.
Untuk mempermudah kamu bisa memperhatikan lebih detail, karena ciri akar yang kuat ini berwarna putih dan lebih gemuk. Dan agar tunas bisa cepat tumbuh setelah pemisahan anakan, potonglah indukannya.
Potong pucuk indukan sampai menyisakan satu daun saja, cara ini akan memudahkan pembentukan tunas baru bagi tanaman aglonema. Kemudian lakukan secara rutin untuk bisa menghasilkan tunas lebih banyak.
4. Budidaya aglonema dengan cangkok.
foto: freepik.com
Pilihan selanjutnya adalah budidaya dengan cara cangkok. Tapi kamu harus berhati-hati, karena cara ini terbilang lebih rawan. Ada beberapa hal yang perlu kamu pahami sebelum melakukannya.
Pasalnya, pada bagian batang yang dicangkok dan tak mendapat perawatan ekstra bisa cepat busuk. Maka sebelum itu, pastikan induk sudah dipilih dengan kualitas yang bagus. Nah ciri-ciri induk tanaman Aglaonema yang berkualitas memiliki batang kokoh dan berwarna cokelat.
Jika sudah, kupas bagian kulit batang tanaman. Lalu lapisi dengan media yang sudah disediakan. Campurkan pasir malang, pakis, sekam, dan humus. Tutup dengan serabut kelapa atau plastik dengan rapat.
Nah pastikan juga untuk memberi lubang agar sirkulasi udara tetap terjaga. Selain itu juga untuk selalu menyemprot tanaman cangkok dengan rutin. Paling tidak 2 kali setiap harinya. Tanaman cangkok biasanya akan tumbuh akar setelah 3-4 minggu kemudian.
Media tanam untuk aglonema.
Selain cara budidayanya, media tanam yang digunakan juga memberikan pengaruh yang besar. Kamu bisa menggunakan beberapa media tanam dalam membudidayakan tanaman aglonema. Penjelasannya, simak dalam ulasan berikut ini:
1. Arang sekam.
foto: freepik.com
Arang sekam bersifat steril dan tahan lama. Namun media tanam ini memiliki kekurangan daya serap yang kurang baik. Sehingga kamu disarankan untuk mencampurnya dengan media tanam lain.
Di sisi lain, arang sekam memiliki kelebihan mudah untuk ditemukan. Untuk menggunakannya, campur media tanam seperti arang sekam, tanah humus, dan pakis dengan perbandingan 1:1:1.
Lalu siapkan wadah yang sudah dilubangi atau pot berukuran sedang. Tambahkan media tanam yang sudah disiapkan dan tanam bibit tanaman Aglaonema.
Nah jika menggunakan bibit dari anakan, celupkan akar dengan fungisida agar terhindar dari jamur. Kemudian tempatkan di tempat sejuk dan teduh untuk memaksimalkan pertumbuhannya.
2. Pakis.
foto: freepik.com
Pakis juga pas untuk digunakan sebagai media tanam aglonema. Mirip dengan arang sekam, pakis memiliki sifat steril dan tahan lama. Sehingga kelemahan dari pakis ada pada daya serapnya yang kurang baik. Sehingga kamu perlu mencampur dengan media tanam yang lain.
3. Cocopeat.
foto: freepik.com
Banyak orang yang mengenal cocopeat dengan sebutan serabut kelapa. Sesuai dengan namanya, media tanam ini terbuat dari sabut kelapa yang sudah dihancurkan.
Nah untuk kelebihan dari media tanam ini adalah mampu menahan air dengan baik. Jadi, memilihnya sebagai media tanam memang sangat tepat.
Recommended By Editor
- Cara merawat keladi wayang agar berwarna cerah, mudah dan aman
- 5 Manfaat tanaman janda bolong, bukan sekadar penghias
- 4 Cara memperbanyak keladi merah dengan berbagai metode
- 10 Jenis tanaman hias daun ungu, cocok buat mempercantik rumah
- 10 Tanaman hias daun lebar, cantik dan cocok untuk dekorasi rumah
- 10 Jenis tanaman hias batang, indah dan cocok untuk dekorasi rumah