Brilio.net - Jamur dapat dibudidayakan secara hidroponik. Dengan kata lain, jamur dapat berkembang dan tumbuh menggunakan media air serta media tanam lain sebagai pengganti tanah. Tanaman jamur yang ditanam secara hidroponik bisa memiliki pertumbuhan lebih cepat dan tidak akan mengurangi cita rasanya.

Jamur, jika ditanam secara hidroponik memiliki tampilan yang unik dan berkualitas unggul. Jenis jamur yang pada umumnya mudah ditanam dengan hidroponik di antaranya adalah jamur nameko, shiitake, tiram, surai singa, kancing, maitake, tutup kayu manis, hingga jamur enokitake.

Dengan bantuan hidroponik, ukuran serta kualitas jamur dapat meningkat. Kamu bahkan dapat membudidayakan jamur dalam jumlah besar walaupun bahkan tanpa punya kebun luas. Bahan, alat, hingga perawatan yang dibutuhkan untuk memulai bercocok tanam jamur hidroponik cukup sederhana.

Menumbuhkan jamur hidroponik bukanlah pekerjaan yang sulit selama kamu paham dan mengerti apa yang perlu dilakukan. Simak ulasan lengkapnya seperti Brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Senin (15/3).

menanam jamur hidroponik freepik.com

foto: freepik.com

1. Siapkan balok sebagai alas.

Cara termudah untuk menanam jamur hidroponik adalah dengan menggunakan 'kit' penumbuh jamur. Kit ini pada dasarnya adalah balok berbentuk persegi dari serbuk gergaji terkompresi dengan ukuran tidak kurang dari 12 inci. Nah, kamu bisa membuat balok sendiri di rumah.

2. Rendam balok di dalam air hidroponik.

Jamur tumbuh lebih cepat saat ia berada di air dingin. Nah, cara yang paling populer dan nyaman untuk menanam jamur hidroponik adalah dengan merendam balok serbuk gergaji dalam air dingin. Kemudian letakkan di tempat gelap dengan suhu berkisar antara 60F sampai 75F.

3. Cahaya yang dibutuhkan oleh jamur.

Dalam perkembangbiakannya, jamur tidak butuh asupan matahari terlalu banyak. Karena jamur tidak mengandung klorofil atau fotosintesis, toleransi mereka terhadap cahaya rendah sangat tinggi. Cahaya itu sendiri tampaknya hanya berperan dalam kehidupan jamur sebagai isyarat fotosensitif untuk berbuah.

Oleh sebab itu, jamur dapat tumbuh meski berada di tempat lembap sekalipun. Di dalam kamar mandi, misalnya. Nah, jamur dapat tumbuh dengan cepat ketika mereka menerima cahaya harian 5 sampai 6 jam, tapi tidak lebih.

4. Media tanam harus mengandung nutrisi.

Sama seperti pada hidroponik biasa, spora jamur membutuhkan substrat yang tumbuh. Setelah media tanam ini diinokulasi dengan spora, miselium (bagian tubuh jamur) akan segera berkembang, menyatu, dan menjajah substrat. Karena jamur tidak seperti tumbuhan, yakni tidak bisa membuat makanannya sendiri, supaya hal ini terjadi, media tanam harus mengandung nutrisi dalam beberapa bentuk.

Nutrisi yang diberikan pada jamur akan dikonsumsi sebagai satu-satunya bentuk energi mereka. Ini berarti jamur harus diberi energi dengan beberapa bentuk gula atau karbohidrat agar bisa berkembang biak.

5. Membasmi hama dari jamur hidroponik.

Meskipun memakai metode hidroponik, bukan berarti hama atau serangga lain tidak dapat menyerang. Adapun hama yang sering menyerang budidaya jamur ialah serangga kecil, laba-laba, rayap, hingga cacing.

Lakukan perawatan secara berkala pada budidaya jamur. Misalnya mensterilkan jamur, menjaga tingkat kelembapan, menjaga suhu ruangan dengan baik, memisahkan balok yang sudah diserang lalu dibuang, menyemprotkan obat pengusir hama, menabur serbuk kapur di sekitar area hingga dinding, dan lain sebagainya.

6. Panen.

Kebanyakan jamur sudah bisa dipanen dalam 3 hingga 5 hari. Setelah panen pertama jamur, kamu dapat memakai ulang balok serbuk gergaji. Sisihkan balok serbuk gergaji selama seminggu dan kamu bisa menggunakannya kembali untuk siklus penanaman jamur lainnya.

Tetapi, dengan setiap siklus baru ukuran dan jumlah jamur dapat berkurang karena jumlah nutrisi hidroponiknya berkurang. Jika balok serbuk gergaji sudah sepenuhnya digunakan dan tidak bisa dipakai lagi, kamu dapat membuat ulang balok bubuk gergaji lagi.

7. Menanam jamur tanpa kit.

Jika kamu ingin menanam jamur hidroponik tanpa kit, maka kamu harus mulai menumbuhkan beberapa miselium (bagian jamur) hingga cukup besar dan kuat untuk mendukung siklus reproduksi jamur. Untuk memulai menanam jamur, kamu dapat menggunakan jamur segar, budaya yang dibeli dari bank budaya atau benih. Kemudian tempatkan jamur biji di atas cawan petri dan biarkan miselium tumbuh.

Setelah beberapa minggu, kamu akan melihat pembentukan biji-bijian menyerupai gandum mulai tumbuh. Setelah hampir 4 minggu jamur akan tumbuh di atas bulirnya. Kamu bisa menggunakan biji-bijian untuk menumbuhkan lebih banyak biji-bijian lagi. Lakukan proses ini di lingkungan yang bersih untuk menghindari kontaminasi akibat bakteri berbahaya atau jamur lainnya.

Sebaiknya media tanam dibersihkan sebelum digunakan. Untuk menggunakan metode ini, sangat penting untuk membersihkan ruangan dan filter dengan hati-hati. Jamur hidroponik jika ditanam dengan hati-hati mudah tumbuh dan bisa menjadi tambah lezat saat dikonsumsi.