Brilio.net - Sejak Selasa (21/5), kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) sudah dipenuhi oleh massa. Suasana yang awalnya terlihat damai, pecah pada malam hari. Kerusuhan tak bisa terhindari. Polisi akhirnya mengeluarkan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa.
Sayangnya banyak massa yang justru tak mau mundur. Ada juga pengunjuk rasa yang malah membalas gertakan polisi dengan melempar batu. Sekitar pukul 22.35 WIB akhirnya polisi dapat menindak tegas aksi ricuh tersebut. Massa di depan kantor Bawaslu berhasil dibubarkan seluruhnya pada 22.45 WIB.
Sayangnya pada Rabu dini hari (22/5) sekitar pukul 02.45 WIB, di tempat lain tepatnya di Jalan KS Tubun muncul sekelompok massa sekitar 200 orang. Gerombolan orang tersebut kemudian melakukan aksi brutal, merusak sejumlah kendaraan dan fasilitas Asrama Brimob. Hingga kini tim polisi masih terus siaga.
Di sela-sela menjaga keamanan, tim polisi melakukan aktivitas lain untuk mengusir jenuh. Kegiatan polisi itu sempat viral di media sosial. Tim polisi sempat bergurau menyeduh kopi bersama menggunakan alat seadanya. Hanya dengan toples bekas, mereka sambil bercanda gurau salah satu polisi mengaduk kopi hitamnya.
View this post on Instagram
Tak hanya itu saja, di tengah jalan terlihat polisi sedang melakukan tarian senam. Menggunakan latar belakang musik, gabungan polisi terlihat kompak berteriak sambil bertepuk tangan. Video yang sempat viral di media sosial ini mencuri perhatian warganet. Banyak pengguna Instagram yang turut memberikan respons positif di akun Instagram @remaja_flobamora.
"Semangat pak," tulis akun @wahyuary_agstn.
"Mantappp," komentar akun @pretykiuw.
"Kasih jempol 100," kata akun @raonebatandoz.
"Mantap jiwa..," tutur akun @gardishylde.
View this post on Instagram
Recommended By Editor
- Jokowi hargai Prabowo-Sandi bawa sengketa Pilpres ke MK
- 7 Momen mengharukan yang terjadi dalam aksi 22 Mei
- Detik-detik bus yang ditumpangi Brimob diserang massa Aksi 22 Mei
- Wiranto: Kami sudah mengetahui dalang kerusuhan Aksi 22 Mei
- Buntut Aksi 22 Mei, pemerintah akan batasi akses media sosial
- Polri sebut pelaku kerusuhan Aksi 22 Mei mengaku ada yang membayar