Stella Christie, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Indonesia, baru-baru ini menarik perhatian publik saat menghadiri pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping di Beijing, China. Dalam acara tersebut, penampilannya yang mencolok dengan sepatu fold warna-warni dari United Nude, yang diperkirakan seharga Rp2,8 juta, menjadi sorotan.

Namun, penampilannya bukan satu-satunya hal yang membuatnya menarik, latar belakang akademiknya yang mengesankan juga berkontribusi pada reputasinya. Stella Christie bukan hanya seorang wakil menteri, tetapi juga seorang peneliti internasional yang telah mencapai banyak prestasi dalam dunia pendidikan dan riset.

Kekayaannya tidak hanya berasal dari gaji sebagai akademisi, tetapi juga dari proyek riset internasional yang ia pimpin. Dengan posisi strategisnya, Stella diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Berikut adalah beberapa sumber kekayaan Stella Christie:

1. Gaji dan tunjangan sebagai peneliti Pascadoktoral di UBC

Stella memulai karier internasionalnya di University of British Columbia (UBC), Kanada, sebagai peneliti pascadoktoral dari 2010 hingga 2012. Di sana, ia mendapatkan gaji sekitar US$ 1.452 per bulan, setara dengan lebih dari Rp22 juta, serta tunjangan kesehatan yang mencakup perawatan kesehatan dan asuransi gigi.

2. Pendapatan sebagai peneliti tamu di Stanford University

Setelah UBC, Stella melanjutkan kariernya di Stanford University sebagai peneliti tamu dari 2015 hingga 2016. Meskipun gaji tidak selalu dipublikasikan, Stanford dikenal memberikan keuntungan finansial yang baik bagi peneliti yang berafiliasi dengan mereka.

3. Gaji dan tunjangan sebagai Asisten Profesor di Swarthmore College

Dari 2012 hingga 2018, Stella bekerja sebagai asisten profesor di Swarthmore College, dengan gaji berkisar antara US$ 71.620 hingga US$ 84.394 per tahun. Setelah dipromosikan menjadi associate professor, gajinya meningkat menjadi sekitar US$ 90.538 hingga US$ 108.684 per tahun.

4. Pendapatan sebagai Associate Professor di Tsinghua University

Sejak 2018, Stella menjabat sebagai associate professor di Tsinghua University, China, dengan gaji tahunan antara 0,5 juta hingga 3,5 juta yuan (sekitar Rp1,08 miliar hingga Rp7,6 miliar). Selain gaji, ia juga mendapatkan fasilitas perumahan yang menguntungkan.

5. Kekayaan tambahan dari kegiatan Riset dan kerja sama Internasional

Stella juga mendapatkan pendapatan dari proyek riset internasional yang ia pimpin, serta honorarium dari konferensi akademik dan publikasi ilmiah. Kerjasama antara Indonesia dan China di bidang pendidikan tinggi dan teknologi juga membuka peluang pendanaan tambahan.

6. Gaji dan tunjangan wakil menteri

Sebagai Wakil Menteri, Stella menerima gaji dan tunjangan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, dengan total penghasilan bulanan sekitar Rp18.991.800 setelah pajak.