Brilio.net - Istilah debit sering digunakan dalam beragam konteks mulai dari ilmu sains sebagai satuan hingga dalam bidang ilmu akuntansi. Dalam akuntansi, debit dapat digambarkan sebagai indikator pemasukan. Secara sederhana, debit dapat diartikan sebagai catatan yang mewakili uang yang masuk ke dalam rekening. Istilah debit juga erat kaitannya dengan istilah kredit di dalam ilmu akuntansi karena debit merupakan transaksi yang bertolak belakang dengan kredit.

Selain itu, debit juga merupakan transaksi yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan kewajiban. Nah untuk mengetahui lebih rinci mengenai istilah debit dan kredit dalam akuntansi, berikut brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Senin (8/8).

Pengertian debit.

pengertian debit dalam akuntansi  berbagai sumber

foto: CardMapr.nl/Unsplash

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), debit adalah catatan pada pos pembukuan yang menambah nilai aktiva atau mengurangi jumlah kewajiban atau jumlah yang mengurangi deposito pemegang rekening pada banknya. Kata debit berasal dari bahasa Latin yaitu debere yang berarti "berutang". Pendapat lain menyebutkan, debit adalah transaksi yang dilakukan di dalam pencatatan transaksi keuangan. Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui debit memiliki peranan penting dalam pencatatan akuntansi.

Dalam ilmu akuntansi, debit adalah catatan yang berisi seluruh transaksi uang yang mengalir ke rekening seseorang. Debit dapat meningkatkan aset serta mengurangi akun kewajiban, pendapatan, atau ekuitas. Debit biasanya diposisikan di bagian kiri entri. Sedangkan dalam bidang perbankan, debit merupakan transaksi uang yang keluar. Debit digambarkan sebagai catatan debit bank mengenai uang yang dipindahkan dari rekening nasabah. Selain itu, debit dapat mencakup biaya rekening tahunan dan biaya cerukan. Hukum debit dalam perbankan hanya diperbolehkan oleh pemegang rekening dan biaya apapun diperbolehkan jika nasabah telah menandatangani dokumen pembukaan rekening secara sah.