Brilio.net - Perkembangan teknologi sekarang ini tentu tak lepas dari yang namanya koneksi internet. Hampir semua orang menganggap bahwa internet adalah hal yang penting. Dengan internet kita bisa mengakses banyak hal. Mulai dari berkomunikasi hingga mencari informasi.

Internet sendiri memiliki harga yang beragam tergantung kecepatan dan jumlah kuotanya. Semakin cepat dan besar, maka biayanya juga akan semakin besar.

Sebuah keluarga di Swiss begitu beruntung karena selama 18 tahun terakhir mendapat koneksi internet gratis. Kok bisa? Sebuah provider bernama Twifi memiliki tantangan, bila ada salah seorang yang menggunakan nama anak yang sama dengan provider, maka akan diberi gratis koneksi internet.

Pasangan suami istri di Swiss pun tertarik dengan tawaran dari provider. Mereka rela memberi nama anak pertamanya dengan panggilan Twifi. Alhasil, pasangan ini mendapat internet gratis selama 18 tahun lamanya.

a  2020 brilio.net

foto:Twifi.ch

Dilansir brilio.net dari Oddity Central, Kamis (22/10) pasangan muda itu awalnya melihat iklan Facebook dari Twifi, penyedia Internet Swiss, yang menantang para orangtua untuk menamai bayi mereka yang baru lahir dengan nama Twifus (laki-laki) atau Twifia (perempuan) dengan imbalan internet gratis selama 18 tahun.

Pasangan yang tidak ingin disebutkan namanya itu, akhirnya memutuskan bahwa Twifia bukanlah nama yang buruk. Mereka juga berpikir imbalan mendapatkan internet gratis selama 18 tahun tersebut sangat menggiurkan. Mereka berpikir uang yang seharusnya untuk internet bisa dialihkan ke kebutuhan yang lain.

Setelah memikirkannya, mereka memutuskan untuk meresmikannya dengan mencantumkan 'Twifia' sebagai nama tengah putri mereka di akta kelahirannya.

"Semakin aku memikirkannya, semakin unik nama itu bagiku, kata ayah Twifia.

Sementara sang ibu tidak percaya pada gagasan itu pada awalnya, tetapi akhirnya dia setuju.

Nama Twifia sendiri hanya salah satu kata dari nama panjang sang anak yang terdiri dari tiga kata. Namun, pasangan orangtua itu enggan membeberkan lebih lanjut nama lengkap bayi perempuan mereka. Pasalnya, mereka merasa malu dengan keputusan yang mereka buat.

Kami ingin tetap anonim bagi orang-orang di sekitar kami karena kami tidak ingin membenarkan diri kami sendiri. Karena tuduhan telah menjual nama anak kami sangat memukul kami. Kami juga sedikit malu, tutup mereka.

Kendati demikian, bos Twifi Philippe Fotsch mendukung kesepakatan itu dengan memastikan bahwa mereka siap membayar internet pasangan itu selama 18 tahun ke depan, bahkan jika perusahaannya bangkrut. Karena baginya ini masalah kehormatan.

"Tantangan ini masih dibuka untuk semua keluarga bagi orang tua yang seneng hati memberikan nama anak mereka dengan mencantumkan nama produk kami," pungkas Fotsch.