Brilio.net - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng menggelar sayembara untuk membebaskan buaya liar yang biasa berkeliaran di aliran Sungai Palu hingga Teluk Palu dari ban bekas sepeda motor yang melilit lehernya. Jika ada yang berhasil menaklukkannya, maka akan diberukan hadiah berupa uang.

Dilansir brilio.net dari liputan6.com, ban di leher buayasepanjang 5 meter itu telah lama menjadi perhatian masyarakat luas Pihak BKSDA Sulteng menyatakan, sayembara dibuat lantaran berbagai upaya penyelamatan yang telah dilakukan belum berhasil.

Bahkan tercatat upaya penyelamatan juga pernah dilakukan pencinta hewan liar ternama, mulai dari Panji serta beberapa organisasi dari Australia. Sayangnya semua upaya penyelamatan itu tetap gagal.

Kepala BKSDA Sulteng Hasmuni Hasmar mengungkapkan upaya yang dilakukan pihaknya selalu gagal, terutama karena pertimbangan keamanan, baik bagi hewan tersebut maupun petugas penyelamat.

"Buaya itu sering berpindah-pindah, penggunaan bius dengan cara ditembakkan juga batal kami lakukan karena kami takut saat dibius buaya itu masuk ke dalam sungai, itu malah membahayakan si hewan dan petugas karena ada lebih dari satu ekor buaya di Sungai Palu, ungkap Hasmuni yang dilansir dari liputan6.com, Kamis (30/1).

Hasmuni mengakui upaya melepaskan jeratan ban di leher buaya yang diperkirakan berusia 9 tahun itu belum menjadi prioritas pihaknya karena habitatnya (Sungai Palu) tidak masuk dalam kawasan konservasi BKSDA Sulteng. Upaya yang lebih serius baru akan dilakukan di tahun ini setelah mendapat perintah langsung Gubernur Sulteng, Longki Djanggola.

"Perintah Gubernur itu juga membuat Sungai Palu menjadi kawasan Esensial atau penting, yang membuat kami bisa melakukan penyelamatan, meski tidak masuk kawasan konservasi," katanya.

Mengadakan sayembara tersebut merupakan upaya menanganan untuk melepaskan ban motor yang tersangkut dileher buaya malang tersebut. Selain hadiah uang, pihak BKSDA Sulteng juga akan memberikan penghargaan kepada mereka yang berhasil melepas ban yang sudah 3 tahun lebih berada di leher buaya tersebut.

"Kami pastikan jumlah uangnya setara dengan risikonya, ada penghargaan juga dari kami," ungkap Hasmuni.

Buaya berkalung ban di Sungai Palu pertama kali menampakkan diri pada 2016, dan langsung menjadi perhatian banyak pihak. Tidak ketahui pasti bagaimana ban sepeda motor itu bisa menjerat leher hewan tersebut. Jerat ban motor itu semakin menyiksa si buaya lantaran tubuhnya yang semakin membesar, bahkan saat ini panjangnya sudah mencapai sekitar 5 meter.