Brilio.net - Adzan merupakan panggilan ibadah bagi umat Islam untuk menunaikan sholat fardhu. Adzan dikumandangkan muadzin dari masjid setiap saat memasuki liwa waktu sholat.

Bagi umat muslim apabila mendengar suara adzan hendaknya menjawab adzan tersebut sebagaimana yang diucapkan muadzin. Namun, apabila muazin mengucapkan "Hayya alash-sholah" atau "Hayya alal-falah", disunnahkan menjawabnya dengan lafal "La haula wa la quwwata illa billahil 'aliyyil 'azhim" yang artinya "Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah".

Bukan hanya lafadz saja yang perlu di jawab, namun saat adzan dikumandangkan kamu juga harus menghentikan segala aktivitas, selanjutnya melangkah dan memenuhi panggilannya. Jika adzan sudah dikumandangkan, umat muslim juga dianjurkan untuk membaca doa setelah adzan. Bagi mereka yang membaca doa setelah adzan akan mendapat syafaat dari Rasulullah.

untuk lebih jelasnya, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, doa setelah adzan lengkap dengan terjemahan dan amalannya, Kamis (14/4).

 

Doa setelah adzan © 2022 berbagai sumber

foto: kemenag.go.id

"Allaahumma robba haadzihid da'watit taammah, washsholaatil qoo-imah, aati muhammadanil washiilata wal fadhiilah, wasysyarofa, wad darajatal, 'aaliyatar rofii'ah, wab'atshu maqoomam mahmuudanil ladzii wa'adtah, innaka laa tukhliful mii'aadz."

Artinya:

"Yaa Allah, Tuhan yang mempunyai seruan yang sempurna dan shalat yang ditegakkan ini, berikanlah dengan limpah karuniaMu kepada Nabi Muhammad kedudukan dan keutamaan (paling tinggi) dan limpahkanlah kepadanya tempat yang terpuji yang telah engkau janjikan." (HR Muslim, Abu Daud dan Ibnu Majah).

Doa itu diambil dari sunah Nabi, yang diriwayatkan Bukhari, Abu dawud, Tarmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Majah. Hal ini termaktub dalam sabda Nabi SAW.

"Barang siapa ketika mendengar adzan lalu mengucapkan (doa setelah adzan), maka masuklah syafaatku baginya di hari kiamat." (HR Bukhari).

Doa setelah adzan subuh.

Setelah adzan subuh, terdapat doa khusus yang dianjurkan para ulama. Doa ini memiliki tujuan untuk memohon ampunan di kala subuh, terlebih lagi waktu subuh merupakan waktu yang tepat untuk memohon ampunan.

Doa setelah adzan © 2022 berbagai sumber

foto: istimewa

"Allahumma hadza iqbaalu nahaarika wa idbaaru lailika wa ashwaatu du'aaika faghfir lii."

Artinya:

"Ya Allah, ini adalah (saat) datangnya siang-Mu, dan perginya malam-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku."

Doa setelah adzan © 2022 berbagai sumber foto: freepik.com

1. Memanjatkan doa.

Waktu antara adzan dan iqamah adalah waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Ini sesuai dengan hadis:

"Doa antara adzan dan iqamah tidak ditolak." (HR. Abu Dawud)

Doa yang dipanjatkan di antara waktu adzan dan iqamah tidak akan tertolak. Jadi, waktu Adzan ini merupakan waktu yang baik untuk berdoa.

2. Dzikir.

Amalan yang dilakukan setelah mendengar adzan ialah berdzikir. Dengan mengucap "Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar" 100 kali. Karena memuji dan mengagungkan nama Allah akan menjadi amalan dan terhitung sebagai ibadah.

Abu Darda' radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Maukah aku beritahukan kepada kalian amal yang paling baik dan paling suci menurut Rabb kalian, dan yang paling tinggi derajatnya untuk kalian, juga lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan emas dan perak, serta lebih baik bagi kalian daripada bertemu dengan musuh kalian lalu kalian menebas batang leher mereka dan mereka membalasnya?"

Para sahabat berkata, "Tentu mau." Beliau menjawab, "Dzikir mengingat Allah." (HR. Tirmidzi. Al-Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih) [HR. Tirmidzi, no. 3377; Ibnu Majah, no. 3790. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

3. Menunaikan sholat sunnah.

- Sholat tahiyatul masjid.

Jika kamu datang ke masjid tepat setelah adzan berhenti, maka dirikanlah sholat sunnah tahiyatul masjid, sebagaimana sabda Rasulullah:

"Jika salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka hendaknya ia shalat dua rakaat sebelum ia duduk." (HR. Bukhari dan Muslim).

- Sholat sunnah rawatib.

Sholat sunnah rawatib dilakukan pada saat sholat subuh dan dhuhur, Abdullah bin Umar mengatakan:

"Aku hafal dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sepuluh rakaat; dua rakaat sebelum dzuhur, dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah maghrib di rumahnya, dua rakaat setelah isya di rumahnya dan dua rakaat sebelum subuh." (HR. Bukhari).

Doa setelah adzan © 2022 berbagai sumber foto: freepik.com

1. Mendapatkan syafaat.

"Barangsiapa berdoa (membaca) setelah mendengarkan suara adzan (dengan do'a yang artinya): Ya Allah, Tuhan yang memiliki seruan sempurna ini serta shalat yang akan didirikan. Limpahkanlah kepada Nabi Muhammad derajat yang tinggi dan keutamaan, dan bangkitkan-lah beliau pada tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan, berhak-lah baginya untuk mendapatkan syafaatku (yaitu pertolongan Nabi dengan izin Allah) pada hari kiamat." (HR Bukhari – Muslim).

2. Dihapuskan dosanya.

"Barangsiapa membaca ketika mendengarkan suara orang adzan dengan bacaan (artinya): "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba-Nya. Aku rela berTuhan kepada Allah, dan terhadap Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya dan dengan Islam sebagai agamaku". Maka akan diampunilah dosanya." (HR Muslim)

3. Mendapatkan pahala seperti 10 kali bersholawat.

"Apabila anda mendengar muadzin, jawablah adzannya. Kemudian bacalah sholawat untukku. Karena orang yang membaca shalawat untukku sekali maka Allah akan memberikan sholawat untuknya 10 kali." (HR Muslim 384)

4. Surga bagi yang berdoa.

Rasulullah bersabda yang artinya, "Siapa yang mengucapkan seperti yang dilantunkan orang ini Bilall dengan yakin akan masuk surga." (HR Ahmad 8.624, Nasai 674 & Syuaib Al-Arnauth)

5. Doa jadi saksi kebaikan dan mendapatkan husnul khatimah kelak.

"Tidaklah suara adzan yang keras dari yang mengumandangkan adzan didengar oleh jin, manusia, segala sesuatu yang mendengarnya melainkan itu semua akan menjadi saksi pada hari kiamat." (HR Bukhari 609)