Brilio.net - Rasanya nggak mungkin kalau kamu nggak tahu apa itu emoji. Emoji berasal dari Bahasa Jepang yang berarti karakter gambar atau emoticon yang digunakan dalam pesan elektronik, yang saat ini banyak digunakan di Facebook dan WhatsApp misalnya. Dulu emoji dikenal sebagai pictograph, kata harfiah yang berarti 'gambar (e) + 'huruf' (Moji). Dewasa ini emoji akhirnya semakin kerap digunakan masyarakat ketika bermedia sosial.

Tapi ngomong-ngomong soal emoji itu sendiri, baru-baru ini dunia arkeolog dihebohkan dengan penemuan spektakuler yang diyakini sebagai 'emoji pertama di dunia'. Para arkeolog ini menemukan kendi keramik yang sangat kuno dan membingungkan. Di luarnya terdapat coretan/lukisan yang benar-benar mirip dengan wajah tersenyum ala emoji. Ada tiga goresan cat yang terlihat di atasnya, yakni sebuah senyuman dan dua titik kecil untuk mata.

Dilansir brilio.net dari Live Science, Kamis (27/7), kendi kuno ini ditemukan di Karkemish, sebuah kota kuno yang masih berada di Turki dan dekat perbatasan Suriah. Benda bersejarah ini pun diyakini sudah berusia 3.700 tahun lamanya.

"Kita yakin ini adalah sebuah coretan wajah yang tersenyum," kata Nikolo Marchetti, seorang profesor di Departemen Sejarah dan Budaya Universitas Bologna di Italia, ketika wawancara khususnya kepada Live Science beberapa waktu lalu.

Kendi Emoji Karkemish  2017 brilio.net

foto: kendi kuno tahun 1700 SM yang diyakini punya 'senyuman tertua' (ekspedisi arkeologi turco-italia di karkemish/live science)


Marchetti menjelaskan bahwa kendi alias teko kuno itu ditemukan oleh para tim arkeolog Turki dan Italia di sebuah situs pemakaman, di bawah sebuah salah satu rumah yang berada di Karkemish. Selain barang antik itu, tim arkeolog juga menemukan beberapa vas dan pot, beberapa barang logam kuno lainnya.

Sekadar diketahui, Karkemish adalah kota kuno yang pernah dihuni sejak zaman milenium keenam SM sampai akhir abad pertengahan, ketika akhirnya mulai dimasuki orang-orang Het, Neo Asiria hingga Romawi. Kota ini sempat digunakan kembali pada 1920 silam untuk dijadikan sebuah pos militer Turki.

Situs Karkemish kali pertama dikunjungi pada akhir 1800-an dan awal 1900-an, namun saat itu belum banyak benda bersejarah yang bisa ditemukan. Hingga pada akhirnya tim arkeolog modern yang dipimpin Marchetti ini mulai menelusurinya lagi sejak 2003 silam. Beruntungnya, pada Mei 2017 lalu para arkeolog modern ini menemukan kendi kuno yang dipercaya sebagai emoji pertama di dunia tersebut.

Sampai saat ini coretan emoji di kendi kuno ini masih diteliti lebih lanjut oleh para arkeolog.

"Memang tak ada kesamaan secara langsung lukisan di kendi kuno itu mirip dengan emoji-emoji modern zaman sekarang. Tapi untuk penafsirannya, semua orang bisa menangkap dan menganggapnya berbeda-beda," imbuh Marchetti.