Brilio.net - Epistemologi merupakan teori pengetahuan yang termasuk ke dalam cabang ilmu filsafat yang mempelajari lingkup pengetahuan, pengandaian, dan dasar-dasarnya serta pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki.
Topik utama dalam epistemologi adalah bagaimana cara memperoleh pengetahuan. Seseorang baru dapat dikatakan berpengetahuan apabila telah mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan epistemologi.
Istilah epistemologi secara etimologis diartikan sebagai teori pengetahuan yang benar atau yang dalam bahasa Indonesia disebut filsafat pengetahuan. Hal ini menyebabkan eksistensi epistemologi sangat urgen untuk menggambarkan manusia berpengetahuan yaitu dengan jalan menjawab dan menyelesaikan masalah yang dipertanyakan dalam epistemologi.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai epistemologi, brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Rabu (6/7).
Pengertian epistemologi
foto: Unsplash/Gabriella Clare Marino
Epistemologi berasal dari bahasa Yunani yaitu episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti teori atau uraian. Epistemologi adalah cabang ilmu filsafat yang membahas mengenai asal, sifat, karakter, dan jenis pengetahuan.
Makna epistemologi adalah teori pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat ilmu pengetahuan, pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggungjawaban atas pertanyaan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia.
Epistemologi dikenal sebagai bagian dari cabang ilmu filsafat dan pertama kali digagas oleh Plato. Cabang ilmu filsafat meliputi epistemologi, ontologi, dan aksiologi.
Epistemologi adalah teori pengetahuan yang mempelajari mengenai cara mendapatkan pengetahuan dari objek yang ingin dipikirkan. Beberapa ahli turut mengemukakan definisinya mengenai epistemologi melalui sudut pandang yang berbeda.
Definisi epistemologi menurut para ahli:
1. Menurut P. Hardono Hadi, epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari dan mencoba menentukan kodrat dan cakupan pengetahuan, pengandaian dasarnya, serta pertanggungjawaban atas pernyatan mengenai pengetahuan yang dimiliki.
2. D.W. Hamlyn mendefinisikan epistemologi sebagai cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian dasar, serta secara umum hal tersebut dapat diandalkan sebagai penegasan bahwa orang memiliki pengetahuan.
3. Dagobett D. Runes mengemukakan bahwa epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari mengenai sumber, struktur, metode-metode, dan validitas pengetahuan.
4. Menurut A.M, Saefudin menyebutkan bahwa ilmu epistemologi yang mencakup mengenai pertanyaan yang harus dijawab, dari mana asalnya, asal sumbernya, apa hakikatnya, dan bagaimana membangun ilmu yang tepat dan benar.
5. M. Amin Abdullah menilai bahwa kajian epistemologi terbatas pada dataran konsepsi mengenai asal-usul sumber ilmu pengetahuan secara konseptual-filosofis.
6. Paul Suparno juga memberikan penilaiannya mengenai ilmu epistemologi yang lebih banyak membicarakan mengenai asal terbentuknya pengetahuan ilmiah.
7. Menurut Achamd Charris Zubair, epistemologi adalah ilmu yang secara khusus yang mempelajari dan mempersoalkan secara dalam mengenai apa itu pengetahuan, dari mana pengetahuan itu diperoleh serta bagaimana cara memperolehnya.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa epistemologi merupakan cabang ilmu yang sama luasnya dengan ilmu filsafat. Epistemologi digunakan sebagai usaha untuk menyelidiki dan mengungkapkan kenyataan di bidang tertentu. Epistemologi menjadi pengawal dimensi-dimensi lainnya, terutama ketika dimensi tersebut dicoba untuk digali.
Tujuan epistemologi
foto: Unsplash/Karl Raymund Catabas
Menurut Jacques Martain, tujuan epistemologi bukanlah hal yang utama untuk menjawab pertanyaan tetapi untuk menemukan syarat-syarat yang memungkinkan untuk dapat mengetahui kenyataan mengenai suatu hal atau dalam kata lain, epistemologi bertujuan untuk menggali potensi untuk memperoleh pengetahuan.
Rumusan tujuan epistemologi memiliki makna strategis dalam dinamika pengetahuan. Rumusan tersebut menumbuhkan kesadaran seseorang bahwa untuk tidak mudah puas dengan pengetahuan yang didapat, namun disertai dengan bekal untuk memperoleh pengetahuan.
Landasan teori epistemologi
foto: Unsplash/Jess Bailey
Landasan ilmu epistemologi disebut dengan metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan cara yang dilakukan dalam menyusun ilmu pengetahuan yang benar. Ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang didapatkan melalui metode ilmiah. Namun, tidak semua pengetahuan disebut ilmiah karena ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan melalui persyaratan tertentu dan persyaratan tersebut tercantum di dalam metode ilmiah.
Epistemologi menurut pandangan beragam aliran filsafat
foto: Unsplash/Kenny Eliason
1. Epistemologi Idealisme
Epistemologi idealisme lebih berfokus pada isi secara objektif menyediakan beragam pengalaman belajar agar mampu menggerakan jiwa pada realita dan mampu menganalisis seluruh realitas pengalamannya.
2. Epistemologi Realisme
Epistemologi pendidikan dalam realisme adalah proses ilmiah yang ditujukan pada ragam persoalan pendidikan seputar peserta didik dan strategi dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.
3. Epistemologi Pragmatisme
Epistemologi dalam pandangan pragmatisme dilihat sebagai pengetahuan yang akan membawa pada akibat-akibat yang dihasilkan oleh ide pikiran di dalam dunia nyata.
4. Epistemologi Eksistensialisme
Epistemologi eksistensialisme adalah eksistensi yang dipilih dalam kebebasan
Sumber: Qomar. 2005. Epistemologi Pendidikan Islam: Dari Metode Rasional Hingga Metode Kritik. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Recommended By Editor
- Kognitif adalah kemampuan berpikir, pahami jenis dan fungsinya
- Seni kriya adalah cabang seni rupa, pahami pengertian dan fungsinya
- Instansi adalah suatu badan atau lembaga, ini jenis dan contohnya
- Impresif adalah kesan yang mendalam, pahami cara penggunaan katanya
- Arti overthinking serta kenali tanda dan cara mengatasinya