Erick Thohir, Ketua PSSI, baru-baru ini mengungkapkan bahwa hubungan antara dirinya dan Shin Tae-yong, mantan pelatih Timnas Indonesia, sedang tidak dalam kondisi terbaik. Meskipun begitu, Erick menganggap hal ini wajar dan berharap dapat bertemu lagi di lain waktu.
Keputusan Erick untuk memberhentikan Shin Tae-yong dari jabatannya mengejutkan banyak orang, terutama setelah ia memperpanjang kontrak pelatih asal Korea Selatan tersebut hanya enam bulan sebelumnya. Perpanjangan kontrak yang dilakukan pada tahun 2023 sempat dianggap sebagai bentuk kepercayaan dari Erick kepada Shin.
Namun, Erick menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan ini, termasuk dinamika kepemimpinan, masalah bahasa, dan strategi yang dianggap penting untuk masa depan Timnas Indonesia. Ia menekankan bahwa keputusan ini diambil demi kebaikan tim nasional ke depannya.
"Baik. Pasti sama-sama tidak enak. Itu manusia, natural. Nanti juga bertemu lagi," ungkap Erick dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Liputan6.
Erick juga membahas hubungannya dengan Roberto Mancini, yang sempat tegang saat ia menjabat sebagai pemilik Inter Milan. Meskipun pernah memecat Mancini pada tahun 2016, hubungan mereka kini mulai membaik seiring waktu.
"Sama Mancini juga saya tidak enak. Terus bertemu lagi di sana. Halo. Nanti juga ada waktunya bertemu dengan Shin Tae-yong," ungkap Erick.
Ia menambahkan bahwa meskipun hubungannya dengan Mancini kini baik, perpisahan sebelumnya sempat membuatnya merasa tidak nyaman. "Sama Mancini juga baik, terus begitu berpisah tidak enak. Itu normal," imbuh Erick.
Erick menegaskan bahwa saat bertemu dengan Shin, ia akan menyampaikan salam dan menunjukkan perhatian. "Baik-baik. Salam untuk keluarga. Bagaimana karier kamu," ujarnya, mencerminkan sikap profesional dan ramah.
Erick juga menekankan bahwa dunia sepak bola itu kecil dan tidak perlu terlalu dramatis dalam hubungan profesional. "Hubungan biasa dan profesional. Kita pada saatnya baik, baik. Saya juga profesional. Saya memperpanjang kontraknya. Ketika saatnya memang risiko-risikonya ya selesai," jelasnya.
Lebih lanjut, Erick mengingatkan bahwa tidak ada yang abadi dalam sepak bola Indonesia, termasuk posisi Ketua PSSI dan pelatih Timnas.
"Memang ada yang seumur hidup di sepak bola Indonesia? Orang Ketua PSSI ada batasan tiga kali. Pelatih Timnas Indonesia ya ada batasan. Yang agak lama pemain, pemain bisa 15 tahun kalau dia mulai dari U-17 dan selesai pada usia 32-35 tahun. Bisa lebih lama dari Ketua PSSI dan pelatih timnas," tutupnya.
Recommended By Editor
- Ternyata ini 5 cara bebas dari tenggorokan kering dan tetap glowing usai nonton konser semalaman
- Erick Thohir pilih pelatih Belanda untuk Timnas Indonesia, apa alasannya?
- Cinta Laura & Najwa Shihab komitmen lawan pelecehan seksual, 200 orang ikut turun tangan
- Ngaku sudah menduga ini akan terjadi, begini reaksi Ibnu Jamil atas pemecatan Shin Tae-yong
- Keinginan Bahrain pupus, Erick Thohir pastikan Indonesia vs Bahrain digelar di Indonesia
- Bukan remehkan Piala AFF, ini alasan Erick Thohir tak paksa pemain gabung Timnas Indonesia
- Permintaan maaf Erick Thohir usai kekalahan Timnas Indonesia dari Jepang