Brilio.net - GERD atau penyakit refluks gastroesofagus adalah kondisi ketika refluks asam terjadi saat isi perut naik menuju kerongkongan. Dalam arti lain GERD adalah penyakit kronis yang terjadi saat asam lambung atau empedu mengalir ke saluran makanan dan membuat iritasi pada dinding dalamnya.

Jika penyakit refluks asam terjadi lebih dari dua kali dalam satu minggu dapat mengidentifikasi terjadinya GERD. Penyakit GERD perlu diwaspadai, karena tak sedikit orang yang mengalami, namun tak menyadari adanya gejala yang ditimbulkan.

Penyakit GERD dapat dipicu dengan makanan dan gaya hidup tertentu. Biasanya makanan yang dapat memicu timbulnya penyakit GERD adalah pedas, asam, berlemak, dan beralkohol.

Untuk mengetahui lebih jelasnya, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, ketahui gejala dan cara mengatasi GERD, Senin (14/3).

1. Gejala GERD.

Gerd adalah penyakit asam lambung  © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Gejala utama dari penyakit GERD adalah refluks asam. Refluks asam ini disebabkan dari rasa terbakar dan nggak nyaman pada dada, kemudian naik ke leher dan kerongkongan.

Ketika refluks asam terjadi, kemungkinan besar kamu akan mengalami rasa asam atau pahit pada bagian belakang mulut. Mungkin juga akan menyebabkan regurgitasi makanan atau cairan dari perut ke dalam mulut. Nah, berikut gejala yang ditimbulkan dari penyakit GERD.

a. Mual dan muntah.

b. Kesulitan menelan atau perasaan seperti ada benjolan di tenggorokan.

c. Gangguan pernapasan, seperti halnya batuk dan sesak napas.

d. Bau mulut.

e. Rasa asam atau pahit di mulut.

f. Sakit tenggorokan kronis.

g. Sakit dada.

2. Penyebab GERD.

Gerd adalah penyakit asam lambung  © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Meskipun saat ini nggak ada penyebab tunggal terjadinya GERD, namun saat mekanisme di tubuh kamu kurang berfungsi dengan baik maka akan menyebabkan terjadinya GERD.

Refluk asam terjadi ketika sfingter esofagus bagian bawah nggak menutup dengan benar. Hal ini memungkinkan cairan pencernaan dan isi lain dari perut kamu naik ke kerongkongan. Berikut ini penyebab lain terjadinya GERD.

a. Hernia hiatus.

Hernia hiatus adalah kondisi saat bagian perut bergerak di atas diafragma menuju area dada. Jika diafragma terganggu, ini dapat meningkatkan terjadinya sfingter esofagus bagian bawah membuka.

b. Sering makan dalam porsi besar.

Jika kamu selalu makan dalam porsi yang besar dan berlebihan ini akan menyebabkan distensi bagian atas perut. Distensi ini terjadi akibat kurangnya tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah dan nggak menutup dengan benar.

c. Tidur setelah makan.

Tidur setelah makan juga dapat menciptakan lebih sedikit tekanan daripada yang dibutuhkan sfingter esofagus bagian bawah untuk berfungsi dengan baik.

3. Cara mengatasi GERD.

Gerd adalah penyakit asam lambung  © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Bagi kamu yang memiliki riwayat penyakit GERD, untuk mengatasi terjadinya GERD dengan mengubah kebiasaan makan atau perilaku lainnya yang dapat memicu terjadinya kenaikan asam lambung.

Ada beberapa cara untuk mengatasi timbulnya GERD dengan melakukan perubahan gaya hidup, seperti berikut ini.

- Menghindari makanan besar dan berat di malam hari.

- Hindari berbaring setelah makan.

- Berlatih teknik relaksasi.

- Mengunyah permen karet setelah makan.

- Meninggikan kepala saat tidur dengan mengangkat kepala tempat tidur sekitar 6-8 inci.

- Hindari makanan dan minuman yang memicu gejala GERD, seperti halnya pedas, asam, alkohol, dan lainnya.