Brilio.net - Usia senja nyatanya bukan jadi penghalang bagi Harjo Mislan memenuhi panggilan ke Tanah Suci. Di usianya yang memasuki 110 tahun, kakek asal Desa Bedingin, Sambit, Ponorogo, Jawa Timur ini terlihat semangat menunaikan haji didampingi putranya.

Ia tercatat sebagai jemaah haji tertua se-Indonesia pada musim haji 1445 Hijriah/2024. Kedatangannya langsung disambut hangat para Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Mbah Harjo, begitu disapa, langsung dipersilakan duduk di kursi roda yang kemudian dibawa ke lobi hotel Dar Al Naem, Sektor 1 Daerah Kerja (Daker) Madinah.

Tak hanya petugas, para jamaah pun antusias menyambut kedatangan Mbah Harjo. Namun, Mbah Harjo hanya diam tanpa banyak kata saat semua orang menanyakan kabar dan kondisi kesehatannya. Ia tampak bingung dan berusaha mengenali sekelilingnya.

harjo mislan veteran 45 jemaah haji tertua © instagram

foto: Instagram/@pst0re

Air mukanya seketika berubah tatkala melihat lambang bendera merah putih yang ada di seragam petugas haji. "Merah putih?," tanya Mbah Harjo kepada petugas Media Center Haji yang ada di lokasi, seperti dilansir brilio.net dari merdeka.com, Kamis (13/6).

"Iya Mbah, ini petugas haji Indonesia. Sekarang ini Mbah sudah di Madinah. Ini semua petugas haji yang ada di sini," kata seorang petugas menjelaskan kepada Mbah Harjo.

Rupanya, lambang bendera merah putih tersebut mengingatkan Mbah Harjo akan perjuangan masa muda dulu. Terungkap, jika pensiunan perangkat desa ini sempat menjadi pejuang 1945. Ia mengaku pernah ikut perang melawan Belanda.

"(Perang melawan Belanda) pakai pentungan," kata Mbah Harjo.

Senada dengan Mbah Harjo, Sirmat anaknya menjelaskan, jika sang ayah terdaftar sebagai pejuang veteran. Namun, teman seangkatan veteran yang lain kini sudah tiada. Hanya Mbah Harjo yang masih sehat.

"Dari kelompok veteran, tinggal bapak yang masih ada," kata Sirmat, dilansir dari haji.kemenag.go.id.

Diketahui, jika niat berangkat haji Mbah Harjo sudah sejak 2017 lalu, bertepatan saat kakek 15 cucu itu menunaikan ibadah umrah. Sejak itu ia pun mulai menabung untuk mendaftar haji. Sirmat mengungkapkan, sang ayah resmi mendaftar haji pada 2019 lalu. Di umur yang lebih dari seabad, Mbah Harjo masuk dalam daftar jemaah prioritas lansia.

Kakek ini tampak masih energik dan semangat dalam mengikuti proses manasik haji. Veteran pejuang 45 ini bahkan bisa menyelesaikan seluruh proses manasik termasuk saat praktik tawaf. Disebutkan sang anak, jika Mbah Harjo sering berolahraga untuk menjaga tubuhnya tetap fit.

harjo mislan veteran 45 jemaah haji tertua © instagram

foto: Instagram/@pst0re

"Dulu veteran dan memang aktif olahraga, senang hidup sehat, mungkin itu yang buat bisa awet usianya," ungkap Sirmat, dilansir dari dream.co.id.

Diungkapkan Sirmat, sang ayah sebenarnya masih bisa jalan dengan bantuan tongkat. Menggunakan kursi roda hanya untuk mempercepat pergerakan saja. Sebagai antisipasi, Sirmat juga membawa kursi roda dari Tanah Air untuk berjaga-jaga.

harjo mislan veteran 45 jemaah haji tertua © instagram

foto: Instagram/@pst0re

"Sebenarnya bisa jalan sendiri, pakai kursi roda untuk mempercepat pergerakan saja, agar tidak merepotkan yang lain," kata Sirmat.

Hanya saja, pendengaran Mbah Harjo kurang optimal, sehingga untuk bisa berkomunikasi harus dengan suara yang lebih tinggi. "Iya, jadi kalau ngomong harus agak keras suaranya," kata Sirmat mengakhiri.

Dalam perjalanan haji kali ini, Mbah Harjo tak hanya didampingi sang anak. Ada menantu dan besan yang juga ikut berhaji bersama. Kini, Mbah Harjo dan keluarga tengah menjalankan ibadah di Masjid Nabawi yang akan dilanjut berziarah ke sejumlah lokasi bersejarah di Madinah, sebelum menjelang akhir bulan diberangkatkan ke Makkah.