Brilio.net - Warga Kampung Ciranca, Desa Sindangresmi, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur digegerkan dengan kelahiran seekor anak domba bermata satu. Anak domba milik Bah Amad (60) ini lahir dalam keadaan tidak biasa pada Senin, 29 Juli 2024 pukul 09.00 WIB.

Kepala Desa Sindangresmi, Imas, mengonfirmasi kelahiran anak domba tersebut. Dikatakan, anak domba tersebut hanya memiliki satu mata yang terletak di tengah wajah dan tidak memiliki hidung.

"Iya benar, lahirnya kemarin Senin, pukul 09.00 pagi. Jadi domba itu milik Bah Amad. Dombanya itu lahir tiga ekor, yang dua normal, sedangkan yang satunya lagi hanya miliki satu mata dan tidak punya hidung," katanya dikutip brilio.net dari YouTube BAIM NADYA ZAHRA, Selasa (31/7).

kelahiran anak domba bermata satu © YouTube

YouTube BAIM NADYA ZAHRA

Sementara Ketua Karangtaruna Desa Sindangresmi, Endas menuturkan, domba itu selain bermata satu, juga memiliki keanehan lainnya yakni mulutnya yang tidak bisa terbuka dan dua giginya yang muncul ke luar. Kondisi itu membuat anak domba tersebut kesulitan untuk meminum susu dari induknya.

"Iya tidak bisa menyusu pada induknya, jadi sama pemiliknya diberi susu kemasan," ujarnya.

Kelahiran domba yang tidak normal tersebut baru terjadi pertama kalinya Cianjur. Sontak fenomena langka itu membuat warga desa berdatangan ke lokasi kandang. Bahkan Endas menyebut, jika ada yang menganggap domba tersebut sebagai pertanda sesuatu.

"Sejak kemarin pagi berdatangan warga ke kadang dan rumah milik Pak Amad. Bahkan ada yang menganggap domba tersebut pertanda sesuatu, ada juga yang menyebut sebagai domba dajjal, karena matanya satu," ucap Endas.

kelahiran anak domba bermata satu © YouTube

YouTube BAIM NADYA ZAHRA

Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan Kabupaten Cianjur pun turun tangan memeriksa kondisi domba bermata satu itu. Disebutkan, domba itu mengalami kelainan genetik yakni cyclopia cyndrom.

Kelainan ini terjadi karena bagian depan otak tidak terbagi menjadi dua bagian, yaitu belahan kanan dan kiri. Akibatnya, orbit mata tidak terbagi dengan baik menjadi dua rongga, sehingga keduanya dapat terlihat sebagai satu bidang mata atau dua bidang bilateral yang sangat berdekatan.

Namun, pada akhirnya domba milik Amad itu hanya hidup selama sehari atau 24 jam. Anak domba tersebut dinyatakan mati karena tidak mau makan atau menyusui ke induknya.

"Sekarang anak domba tersebut sudah mati, karena tidak mau menyusui ke induknya," jelas Imas.