Brilio.net - Tren frugal living membuat orang-orang semakin melek dengan financial planning untuk kehidupan sehari-hari. Sebagian dari mereka bahkan tanpa sadar sudah menerapkan gaya hidup frugal living itu sejak dulu. Hanya saja, ketika itu istilah frugal living tidak terlalu familiar dipakai. Alih-alih memakai kata frugal living, orang-orang lebih sering menggunakan kata hidup hemat untuk penggunaan sehari-hari.
Secara singkat, frugal living adalah suatu pendekatan hidup yang mengedepankan nilai-nilai sederhana dan hemat dalam pengeluaran, dengan tujuan untuk mengelola sumber daya secara bijak. Kuncinya ada pada kata sederhana dan bijak mengambil keputusan terkait mengeluarkan uang. Ingat, frugal living nggak harus mengorbankan seluruh hidup kamu sampai harus merasa tersiksa karena penghematan itu. Terpenting adalah, hidup tetap berkualitas tapi dengan gaya sederhana.
Banyak orang salah kaprah tentang konsep ini. Hidup frugal berarti menekan semua biaya pengeluaran dan mengorbankan kebutuhan maupun hal esensial lainnya, padahal tidak seperti itu. Hidup frugal juga nggak berarti membatasi diri kamu untuk bersosialisasi dan berbagi dengan sesama.
Mungkin cerita singkat dari wanita ini bisa mengubah sedikit perspektif kamu tentang frugal living. Brilio.net melansir dari akun TikTok @sastiaroria pada Kamis (17/8), seorang wanita menceritakan bagaimana orang tuanya yang hanya penjual kue bisa membawa anak-anaknya keliling ke 30 negara di dunia.
foto: TikTok/@sastiaroria
"Aturan frugal living ala papa mama," tulisnya dalam video.
Dalam video berdurasi hampir 1 menit itu menjelaskan bagaimana orang tua Sasti yang dulunya berjualan kue ketawa wijen bisa membawa anak-anaknya keliling dunia. Semua itu berkat frugal living yang diterapkan oleh sang mama dan papa.
“Aturan frugal living yang orang tua gua terapkan yang bisa bikin mereka dari jualan kue ketawa di sekolah, sampai bawa anaknya pergi ke 30 negara" ujarnya.
foto: TikTok/@sastiaroria
Prinsip pertama adalah menempatkan kebutuhan pokok sebagai sesuatu yang tidak bisa diganggu gugat. Terutama kebutuhan makanan yang bergizi tidak akan di-cut kalau memang tidak terdesak.
“Pertama kebutuhan primer itu nggak boleh dikorbankan, terutama makanan. Kalau misalnya lagi nggak mampu beli daging atau ikan, yaudah beli telur, tahu, tempe, tapi nggak mi instan ataupun makanan junk food lainnya," katanya.
foto: TikTok/@sastiaroria
Selain itu, frugal living juga menekankan pada kualitas hidup yang baik. Salah satunya menciptakan lingkungan tempat tinggal yang nyaman supaya penghuni lebih produktif. Begitu juga yang dilakukan oleh orang tua Sasti. Kendati tinggal di rumah kontrakan, tapi hunian itu dibuat nyaman dan selalu rapi.
“Dulu sekalipun rumah masih ngontrak, tapi tetap aja orang tua gua buat senyaman mungkin dan serapi mungkin. (tujuannya) biar kita bisa punya kualitas hidup yang baik," lanjutnya.
foto: TikTok/@sastiaroria
Prinsip kedua hidup frugal living ala orang tua Sasti ialah membeli barang berkualitas tapi mahal, ketimbang beli barang murah tapi mudah rusak. Harapannya dengan barang berkualitas itu masa pakai barang lebih lama dan nggak perlu repot-repot mengganti dengan baru.
“Soalnya kan kalau misal kualitas bagus biasanya mereka akan lebih tahan lama. sehingga cost per use itu akan kecil, dan ini akan bikin lebih hemat," timpalnya.
foto: TikTok/@sastiaroria
Frugal living tak membuat orang tua Sasti jadi sulit berbagi. Sebaliknya, berbagi itu jadi poin penting dalam hidup. Pun sama halnya dengan bersosialisasi dengan orang luar. Dua poin ini menjadi prinsip ketiga yang secara tidak langsung membawa dampak positif ke kehidupan mereka tanpa disadari.
"Sefrugal-frugalnya kita, jangan lupa tetap untuk berbagai dan juga bersosialisasi. dengan kita berbagai, entah kenapa rezeki juga bakal dilancarkan dan dengan kita bersosialisasi terus menjalani hubungan dengan banyak orang, itu akan membantu untuk perkembangan usaha kita," pungkasnya.
Karena orang tua Sasti yang senang menjalin hubungan baik dengan orang lain, mereka-mereka itu kemudian jadi klien dan menjalin kerja sama ketika orang tuanya baru membangun kantornya.
“Nah frugal living tuh gini... lebih mindful ngeluarin uang, bukan irit irit irit tipes, apalagi sampe gak mau nengok orang sakit," kata icaica145.
"yg point no. 2 nih sbenernya penting bgt asli, dan pentingnya punya rasa cukup dan ga gengsian," komentar pikiforblthings.
"Furgal living dari lahir ye ini bukan kaleng2! Berilmu padat bermanfaat," ujar Utiiiiiiii.
"ini masuk akal dan nyaman kedengeran nya dan kata frugal living jd punya nama baik," tambah LSA.
@sastiaroria Miskonsepsi yang ada sekarang adalah Frugal Living = pelit dan murah, padahal bukan begitu intinya yah gimana cara kita mengatur keuangan seefisien mungkin untuk mencapai tujuan finansialnya masing-masingg #ngobrolbarengsasti #frugalliving original sound - Sasti - ngobrolbarengsasti
Recommended By Editor
- Sesal ibu 3 anak jalani frugal living, caranya ngirit bisa nabung Rp 1 juta ini serasa 'mau gila'
- Ibu 3 anak kapok frugal living, bujet bulanan Rp 4 juta bisa nabung Rp 1 juta tapi endingnya ngenes
- Ibu muda ketagihan frugal living, pagi buta repot-repot siapkan bekal biar hemat uang makan siang
- Pilih investasi dibanding belanja online, wanita ini capai goals di usia 25 tahun berkat frugal living
- Terapkan gaya hidup minimalis dengan irit makan selama 20 tahun, pria ini bisa hemat Rp 9,9 miliar
- Buah manis frugal living 30 tahun, hasilnya bukan mobil tapi bisa mentaskan empat adik kuliah S1