Brilio.net - Sebagian besar dari kita mempunyai pengalaman membeli jajanan keliling saat kecil. Baik jajanan aneka gorengan, bakpao hingga berbagai jenis roti. Bahkan, saking seringnya bercengkrama dengan penjual, kita bisa sampai mengenal sang penjual.
Bukan hal yang tak mungkin, kalau kita pun mengetahui kisah di balik perjuangan sang penjual. Kita pun kerap kali memperhatikan jerih payah sang penjual. Tak jarang, pedagang tersebut menjadi inspirasi bagi para pembeli.
foto: Facebook/Acit Raman Abdullah
Seorang pedagang roti di Malaysia telah menginspirasi banyak orang. Ia pun menjadi bahan percontohan bagi anak-anak yang menjadi pelanggan selama bertahun-tahun.
Hal tersebut diakui oleh para anak yang kini menjadi orang sukses di berbagai bidang profesi. Mereka selalu mengingat saat-saat mereka membeli menu roti favorit saat mereka kecil.
foto: Facebook/Adzmir Anwar
Pemilik akun Facebook Acit Raman Abdullah mengisahkan sosok penjual roti itu. Bahkan, Acit pun memberi penghormatan bagi sang penjual roti dengan sebuah mural di daerah Balik Pulau, Penang. Acit membuat mural tersebut bersama kawan-kawannya untuk dipersembahkan kepada sosok yang rendah hati, tekun dan berhati besar.
Ia mengaku mempunyai kenangan bersama sang penjual roti, 25-30 tahun yang lalu. Tak disangka sang penjual masih mengingat Acit yang pernah jadi pelanggan saat belia. Ia pun merasa terharu dengan sang pedagang.
Dalam postingan tersebut, Acit juga menjelaskan bahwa Muniandi adalah "legenda" di Balik Pulau karena orang-orang dari semua orang mengenalnya. Muniandi telah berjualan roti kaya selama beberapa dekade. Sehingga, wajar bila dirinya melihat perkembangan pelanggan dai kecil hingga mempunyai keluarga masing-masing.
foto: Facebook/Nash Arts
Acit pun mengungkapkan bahwa ia sangat terkesan dengan sosok penjual roti itu. Bahkan, dari hasil kerjanya berpuluh-puluh tahun, kini anak-anaknya sukses menjadi dokter dan pengacara.
"Saya paling terkesan dengan pengorbanan yang dilakukan oleh paman ini demi keluarganya. Anak-anaknya telah berhasil menjadi dokter, pengacara, dan jika saya tidak salah, anak lainnya sedang kuliah di bidang kimia," tulis Acit dengan penuh bangga. "Angkat topi buat sang paman. Dia bisa menjadi ikon untuk kemerdekaan Malaysia tahun ini (2019)."
Pria yang rendah hati ini memang seorang pekerja keras. Hal ini diketahui dari putrinya yang juga berbagi cerita melalui akun Facebook. Sang putri mengatakan bahwa sang ayah telah melakukan banyak pekerjaan hanya untuk memberi nafkah untuk keluarganya.
"Dia bangun jam 8.30 pagi, dia pergi untuk perjalanan pertamanya berjualan roti dan kembali sekitar jam 12 siang. Kemudian, dia ganti baju dan datang ke peternakan sapinya. Di sana, dia memandikan sapi, memotong rumput (untuk makanan sapi), memberi makan sapi, membangun kandang ekstra untuk sapi. Ia melakukan ini seorang diri," kata sang anak.
foto: Facebook/Adzmir Anwar
Sang putri pun menceritakan bahwa ayahnya harus kembali berjualan roti setelah pulang dari kandang. "Setelah itu, dia kembali ke rumah sekitar jam 4 sore. Dia tidur siang selama 30 menit dan kemudian dia kembali untuk menjual roti yang kedua kalinya. Dia menjual roti sampai habis. Setelah itu, dia pulang larut malam," lanjutnya.
Sang anak juga menegaskan, ayahnya adalah pribadi yang jujur. Dia berterima kasih kepada ayahnya atas semua pengorbanan yang telah dia lakukan selama ini.
foto: Facebook/Nash Arts
Recommended By Editor
- Kisah 7 bocah nabung 10 bulan untuk beli sapi kurban, bikin salut
- Jual PS4 demi cincin nikah, pria ini dapat kejutan mengharukan
- Kisah mantan pemulung tampung ratusan lansia di rumah, penuh haru
- Kisah haru tukang becak naik haji setelah 22 tahun menabung
- Clara Sumarwati, orang Indonesia pertama yang menaklukkan Everest