Brilio.net - Individualisme merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga kebanyakan orang. Individualisme merujuk pada pandangan moral, politik atau sosial yang menekankan pada kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan kebebasan diri sendiri.
Orang yang menganut individualisme akan mendahulukan kepentingan diri sendiri dibandingkan kepentingan yang lainnya. Sifat individualisme mengingkari kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Bahkan perbedaan status sosial, ekonomi, dan budaya dapat menimbulkan sifat individualisme.
Selain itu, orang yang memiliki sifat individualisme selalu ingin melanjutkan pencapaian dan kehendak pribadi. Bahkan, menentang intervensi dari masyarakat, negara, dan setiap badan atau kelompok atas pilihan pribadinya. Oleh sebab itu, sifat individualisme dapat melawan segala pendapat yang menempatkan tujuan suatu kelompok padahal lebih penting dari tujuan pribadinya.
Lebih lanjut, untuk dapat memahami ciri-ciri dan penyebab dari individualisme, berikut telah brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (14/9).
Arti individualisme.
foto: freepik.com
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), individualisme memiliki banyak makna. Pertama, individualisme adalah paham yang menganggap manusia secara pribadi perlu diperhatikan (kesanggupan dan kebutuhannya tidak boleh disamaratakan). Kedua, individualisme adalah paham yang menghendaki kebebasan berbuat dan menganut kepercayaan bagi setiap orang.
Ketiga, individualisme adalah paham yang mementingkan hak perseorangan disamping kepentingan masyarakat atau negara. Terakhir, individualisme adalah paham yang menganggap diri sendiri (kepribadian) lebih penting daripada orang lain.
Orang yang memiliki sifat individualisme biasanya kurang peduli dengan lingkungan sekitar, karena hanya fokus pada kepentingan sendiri. Individualisme juga lebih memilih untuk melakukan segala hal sendiri tanpa dibantu orang lain. Tak jarang, sikap individualisme ini lebih banyak dimiliki oleh masyarakat perkotaan, karena lebih banyak merasakan dampak modernisasi dan globalisasi.
Contoh dari sikap individualisme adalah, kurangnya komunikasi antara individu satu dengan individu lain di sekitarnya, kurangnya kepedulian terhadap kepentingan individu lain, dan minimnya interaksi antar individu meskipun sering bertemu.
Ciri-ciri sifat individualisme.
foto: freepik.com
1. Selalu berupaya mendominasi orang lain dengan menunjukkan superioritasnya saat mengendalikan orang atau kelompok lain.
2. Suka merendahkan status orang lain, tidak menjaga perasaan orang, dan tidak suka dengan keterlibatan orang lain.
3. Senang menarik simpati orang atau kelompok lain dengan mengungkapkan ketidaktahuan dan rasa tidak aman.
4. Cenderung memiliki sikap negatif, keras kepala, dan suka memaksakan kehendak pribadi tanpa memikirkan perasaan orang lain.
5. Berusaha menarik perhatian orang lain walaupun dengan cara-cara tidak etis, seperti mengarang cerita atau melakukan tindakan yang tidak biasa, hanya agar tidak ditempatkan pada posisi yang rendah.
Faktor penyebab individualisme.
foto: freepik.com
Berikut ini faktor penyebab individualisme.
1. Modernisasi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju tentunya dapat mempermudah pekerjaan, tetapi keberadaan teknologi juga semakin menggeser dan menggantikan peranan manusia dalam berbagai jenis pekerjaan. Secara tidak langsung, modernisasi menjadi salah satu faktor penyebab individualisme yang paling utama.
2. Faktor sosial budaya.
Modernisasi dapat menimbulkan budaya baru dalam masyarakat. Semakin maju teknologi maka akan mempermudah segala hal, sehingga manusia merasa bisa melakukan segala hal sendirian tanpa bantuan orang lain. Meskipun sekilas terkesan seperti hal yang baik, hal ini justru dapat merenggangkan hubungan antar manusia.
3. Faktor ekonomi.
Faktor penyebab terakhir adalah faktor ekonomi. Hal ini berkaitan dengan persaingan ekonomi yang semakin keras. Misalnya, sempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia sehingga membuat setiap orang menjadi semakin terfokus pada dirinya sendiri dan acuh terhadap orang lain.
Cara menghindari individualisme.
- Lebih memperhatikan lingkungan sekitar dan apabila melihat orang yang membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk menawarkan bantuan.
- Jangan ragu untuk berinteraksi dengan orang lain, coba menjadi sukarelawan dan terlibat dalam kegiatan kemanusiaan. Hal ini akan menambah rasa empati dan menghargai satu sama lain.
- Menerapkan sikap gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Penerapan sikap ini dapat menimbulkan kesadaran bahwa setiap kegiatan yang dilakukan secara bergotong royong akan menjadi lebih mudah dan cepat selesai. Selain itu, gotong royong juga dapat menumbuhkan rasa solidaritas dan persaudaraan dalam masyarakat.
Recommended By Editor
- Arti prioritas dan cara penerapannya dalam kehidupan
- Pengertian akhlak menurut Islam beserta ruang lingkup dan jenisnya
- Pengertian kerajinan adalah, ketahui jenis-jenis, fungsi, dan aspeknya
- Pengertian teknologi menurut para ahli beserta jenis dan manfaatnya
- Pengertian ASEAN adalah, kenali sejarah, tujuan, dan negara anggotanya
- Pengertian kurikulum, ketahui komponen, fungsi, dan tujuannya