Brilio.net - Setiap orang memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda-beda. Ada yang memiliki kemampuan di bidang seni atau bahkan mahir dalam bidang akademik. Tentu antara satu orang dengan yang lainnya berbeda.
Seperti kisah inspiratif salah satu siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini. Dilansir brilio.net dari akun Twitter @agungmrheza, Sabtu (4/9) ia membagikan kisah membanggakan yang dialami oleh keponakannya.
Keponakan saya diterima di Future Doctors Program dari Harvard
— Agung M. Rheza (@agungmrheza) September 1, 2021
Kelas 8 disuruh belajar genetik & imunologi... ohemji gue aja mabok break a leg Bang Haidar !!! pic.twitter.com/A1pAN4To7Z
Dalam akun Twitter miliknya, Agung M Rheza menceritakan mengenai keponakannya yang saat ini masih duduk di bangku kelas delapan SMP itu diterima di Future Doctors Program dari Harvard.
"Keponakan saya diterima di Future Doctors Program dari Harvard Wajah tersenyum dengan mata bentuk hati," tulisnya dalam keterangan unggahannya.
foto: Twitter/@agungmrheza
Siswa SMP yang diketahui bernama Abiyusyah tersebut mendapatkan undangan langsung dari pihak Harvard. Dalam udangan dijelaskan bahwa program tersebut akan dilakukan secara daring dengan mentor dari para mahasiswa Harvard.
Menurut cerita sang pemilik akun Twitter, ia mengatakan jika sang keponakan memang memiliki cita-cita menjadi dokter SpBTKV. Oleh sebab itu pihak sekolahnya membantu dengan mencarikan program summer school yang kebetulan afiliasi dengan Harvard.
foto: Twitter/@agungmrheza
Kisah ini pun menginspirasi banyak orang. Beberapa warganet memberikan respons dengan rasa bangganya.
"Wow awesome. Yg kek gini bikin penasaran sama cara didik dari orangtuanya," puji @dannyramram.
"kerenn bgtt mas ponakannya Simbol tepuk tangan," balas @ignasiusriskyy.
Recommended By Editor
- Cerita kakak beradik raih 32 medali olimpiade matematika tingkat dunia
- Siswa Indonesia raih 2 emas olimpiade matematika di 2 ajang berbeda
- 10 Potret Nadhira Afifa, viral baca pidato wisuda online di Harvard
- Ditemukan di tempat sampah, anak ini kini kuliah di Harvard
- Kampus Harvard hentikan pemakaian Powerpoint, alasannya tak terduga