Brilio.net - Integrasi berasal dari kata bahasa Inggris 'integration' yang memiliki arti kesatuan atau pembulatan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integrasi adalah pembauran hingga menjadi suatu kesatuan yang utuh atau bulat. Integrasi dapat berjalan dengan lancar apabila masing-masing individu memiliki sifat saling toleransi, menghargai, dan memahami, yang dapat mengurangi konflik atau perpecahan.
Bicara tentang kesatuan tidak bisa lepas dengan integrasi. Apalagi negara Indonesia memiliki beragam ras, budaya, suku, dan golongan antara individu satu dengan yang lainnya. Namun, dari adanya keberagaman tersebut membuat masyarakat Indonesia mampu hidup dan berinteraksi. Seperti makna dari semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya 'berbeda-beda tetapi tetap satu juga'.
Dengan banyaknya perbedaan diharapkan dapat menjadi suatu kebersamaan dan tidak saling menjatuhkan. Oleh sebab itu, sudah sepantasnya masyarakat Indonesia dapat menjaga persatuan dan kesatuan supaya tercipta hidup rukun dan damai tanpa ada konflik atau perselisihan.
Memahami integrasi sangatlah penting, agar dapat ditanamkan dalam sikap masing-masing individu. Lebih lanjut, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, berikut pahami pengertian dan faktor pendorong dan penghambat integrasi, Kamis (19/5).
Pengertian Integrasi.
foto: freepik.com
Terdapat pengertian integrasi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut.
1. Soerjono Soekanto.
Integrasi merujuk pada beberapa pengertian, yakni pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan dalam sistem sosial, membuat suatu keseluruhan dari unsur-unsur tertentu, serta taraf interdependensi antara unsur-unsur sosial.
2. Maurice Duverger.
Integrasi adalah suatu usaha untuk membangun interdependensi atau keterkaitan yang lebih erat antara bagian-bagian atau unsur-unsur dari masyarakat, sehingga tercipta suatu keadaan harmonis yang memungkinkan terjadinya kerja sama dalam rangka mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.
3. Dr Nazaruddin Sjamsuddin.
Integrasi adalah sebuah proses tentang suatu penyatuan terhadap bangsa yang terdiri dari semua aspek kehidupan. Mulai dari aspek politik, aspek ekonomi, aspek budaya, dan aspek sosial.
4. Soedjati Djiwandono.
Integrasi adalah suatu cara untuk menjaga kelestarian nasional yang bisa didamaikan dengan suatu hak yang berupa menentukan nasib sendiri.
5. Myron Weiner.
Integrasi adalah sebuah proses untuk menyatukan berbagai kelompok budaya dan sosial masyarakat ke dalam satu kesatuan wilayah demi mewujudkan pembentukan identitas nasional.
Bentuk-bentuk Integrasi.
foto: freepik.com
Integrasi memiliki banyak bentuk, adapun beberapa bentuk integrasi seperti di bawah ini.
1. Bentuk Integrasi menurut Myron Weiner.
a. Integrasi nasional.
Integrasi nasional sebagai suatu proses penyatuan antara berbagai macam kelompok sosial dan budaya dalam satu wilayah kenegaraan dan sebagai bentuk identitas bangsa.
b. Integrasi wilayah.
Integrasi wilayah adalah sebagai bentuk atau proses yang merujuk pada wewenang kekuasaan nasional atau pusat sebagai pemersatu.
c. Integrasi elite-massa.
Integrasi elite-massa merujuk pada upaya untuk menghubungkan masyarakat dengan pemerintah untuk meniadakan kesenjangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakatnya.
d. Integrasi nilai.
Integrasi nilai ditandai oleh adanya kesepakatan bersama atau konsensus setiap kelompok sosial dalam kehidupan sosial terhadap nilai-nilai yang diperlukan untuk memelihara ketertiban di masyarakat.
e. Integrasi tingkah laku.
Integrasi tingkah laku merupakan bentuk yang berdasarkan pada kemampuan setiap individu untuk berinteraksi, berorganisasi, dan bersosialisasi dengan kelompok atau individu lain untuk mencapai tujuan bersama yaitu terciptanya suatu persatuan.
2. Bentuk integrasi menurut Paulus Wirutomo.
a. Integrasi fungsional.
Integrasi fungsional terbentuk karena adanya rasa saling ketergantungan antar kelompok yang disebabkan oleh perbedaan fungsi dari setiap kelompok dalam kehidupan sosial.
b. Integrasi normatif.
Integrasi normatif terjadi apabila nilai-nilai, prinsip, dan aturan telah disepakati oleh setiap kelompok masyarakat, maka akan dilaksanakan komitmen yang kuat. Contohnya, semboyan Bhineka Tunggal Ika bagi masyarakat Indonesia merupakan nilai-nilai yang perlu ditegakkan dengan komitmen yang tinggi sebagai wujud persatuan bangsa.
c. Integrasi koersif.
Integrasi koersif adalah integrasi yang bersifat memaksa. Paksaan ini dilakukan oleh kelompok-kelompok dominan terhadap kelompok-kelompok minoritas.
Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi.
foto: freepik.com
a. Faktor pendorong integrasi.
Berikut ini beberapa faktor pendukung yang dapat memudahkan dan mempercepat berlangsungnya integrasi sosial dalam masyarakat.
1. Kesempatan setiap kalangan dalam bidang ekonomi yang seimbang.
2. Adanya sikap terbuka antara golongan penguasa dalam menerima saran dan masukan.
3. Terjadinya perkawinan campuran atau amalgamasi dalam kehidupan masyarakat.
4. Adanya musuh dari luar sebagai ancaman bersama.
5. Pandangan masyarakat yang melihat unsur kebudayaan memiliki tingkat yang setara. Apabila pandangan dalam setiap masyarakat sudah setara maka dapat menghasilkan harmoni sosial atau kondisi individu yang dapat hidup sejalan dengan masyarakatnya.
b. Faktor penghambat integrasi.
Dalam merealisasikan integrasi sosial pastinya tidak selalu lancar akan ditemukan beberapa hambatan-hambatan. Berikut ini faktor penghambat terjadinya integrasi.
1. Memiliki sikap etnosentrisme, yaitu pandangan masyarakat suatu adat atau suku yang merasa kebudayaannya lebih baik atau tinggi posisinya dibandingkan dengan kebudayaan lain. Hal ini dapat menimbulkan adanya kesenjangan, kecemburuan sosial, dan konflik atau perpecahan.
2. Tindakan diskriminatif dari golongan penguasa, sehingga dapat menyebabkan kesenjangan sosial bagi kelompok yang mendapatkan diskriminasi politik.
3. Adanya perbedaan kepentingan antar kelompok, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pertentangan pribadi antar individu atau antar kelompok.
4. Terisolasinya kebudayaan suatu golongan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Kondisi isolasi ini dapat menghambat perkembangan informasi dan interaksi pada wilayah tersebut.
5. Perasaan in-group yang berlebihan dari setiap anggota kelompok sosial. Perasaan in-group ini memicu adanya sikap kepemilikan terhadap kelompoknya sendiri. Hal inilah yang menyebabkan sikap diskriminasi maupun tidak peduli dengan kelompok lain.
Sumber: Sasongko, Handoyo. 2019. Cara cepat Menguasai Sosiologi SMA/MA X,XI,XII. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Recommended By Editor
- Birokrasi adalah tatanan organisasi, pahami pengertian dan tujuannya
- Korupsi adalah penyalahgunaan, ini pengertian, jenis, dan dampaknya
- Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata, ini penjelasannya
- APBN adalah, ini fungsi, tujuan, prinsip, dan cara penyusunan
- Globalisasi adalah sesuatu yang mendunia, ini arti, dampak, dan faktor