Brilio.net - Dalam kehidupan sehari-hari mudah bagi kamu untuk mendapatkan contoh kalimat imperatif di sebuah percakapan. Nggak hanya itu, biasanya saat membutuhkan sesuatu tak jarang kamu memintanya dengan perintah. Itu yang disebut dengan kalimat imperatif.
Kalimat imperatif bersifat memerintah atau memberi komando. Namun, nggak hanya memerintah kalimat imperatif juga dapat berupa kalimat larangan untuk bertindak sesuatu.
Kalimat imperatif jika diucapkan secara lisan cenderung menggunakan intonasi yang tinggi bahkan keras, meski pada kondisi tertentu ada beberapa yang bisa dilafalkan secara halus dan santun. Sementara jika berbentuk tulisan maka kalimat imperatif disertai tanda baca, seperti halnya tanda seru (!).
Lebih lanjut, untuk mengetahui ulasan lengkap mengenai kalimat imperatif, berikut dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, ini pengertian, ciri-ciri, dan jenisnya kalimat imperatif, Kamis (17/3).
Pengertian kalimat imperatif.
foto: freepik.com
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat imperatif adakah kata yang menurut sifatnya memberikan perintah, komando, mempunyai hak memberi perintah, dan bersifat mengharuskan atau wajib bagi pendengarnya.
Sedangkan, menurut Rahardi Kunjana dalam bukunya yang berjudul Pragmatik Kesatuan Imperatif Bahasa Indonesia, kalimat imperatif mengandung maksud memerintah atau meminta agar seseorang dapat melakukan sesuatu sebagaimana yang di ingin oleh si perintah.
Menurut Sari Ade dan Nuraidah dalam bukunya yang berjudul Cara Mudah Memahami Teks Prosedur, kalimat perintah adalah berisi pernyataan, fungsinya adalah untuk memberikan informasi atau berita tentang sesuatu.
Ciri-ciri kalimat imperatif.
foto: freepik.com
- Menggunakan partikel penegas, penghalus, ajakan, harapan, permintaan, dan larangan.
- Menggunakan tanda seru (!) di akhir kalimat.
- Menggunakan kata perintah seperti, jangan, tolong, ambilkan, dan lainnya.
- Struktur kalimatnya terbalik yakni subjek berada di belakang predikat.
- Kalimat imperatif jika dilisankan berintonasi menaik di awal dan berintonasi rendah di akhir.
Jenis kalimat perintah.
foto: freepik.com
a. Kalimat imperatif larangan.
Kalimat imperatif larangan ditandai dengan pola intonasi kata suruh dan kata jangan. Partikel -lah dapat ditambahkan pada kata tersebut untuk memperhalus larangan dan objek biasanya dihilangkan.
b. Kalimat imperatif pembiaran.
Kalimat imperatif pembiaran ini bukanlah melarang seseorang untuk melakukan sesuatu, namun mengandung makna membiarkan agar perbuatan atau aktivitas tetap dilakukan. Biasanya, kata-kata yang digunakan berupa biarkan-(lah) dan biar-(lah).
c. Kalimat imperatif permintaan.
Kalimat imperatif permintaan ini menggunakan kosakata yang mengandung makna meminta atau memohon.
d. Kalimat imperatif ajakan atau harapan.
Kalimat ini mengandung makna ajakan atau harapan, biasanya dalam kalimat ini terdapat kata ayo-(lah), mari-(lah), dan hendaknya.
e. Kalimat imperatif biasa.
Kalimat imperatif biasa adalah kalimat yang isinya memuat perintah secara langsung supaya dapat melakukan sesuatu. Kalimat ini dapat digunakan dalam percakapan sehari0hari baik lisan maupun tulisan.
f. Kalimat imperatif tak transitif.
Kalimat ini dibentuk dari kalimat deklaratif tak transitif yang dapat berpredikat verba dasar, frasa adjektiva, dan frasa verbal yang berprefiks ber-, dan meng-, atau frasa preposional.
g. Kalimat imperatif transitif.
Kalimat imperatif transitif adalah kalimat yang memiliki predikat verba transitif mirip dengan konstruksi kalimat deklaratif pasif.
h. Kalimat imperatif halus.
Kalimat imperatif halus adalah bentuk kalimat yang menggunakan pemilihan kosakata yang lebih halus, seperti kata tolong, coba, silakan, sudilah, dan kiranya.
Fungsi kalimat imperatif.
foto: freepik.com
a. Memberi perintah.
Contohnya:
Belikan makanan ringan untuk para tamu sekarang!
Ambil buku itu!
b. Memberi komando.
Contohnya:
Kelompok 7 pergilah ke arah barat!
Pendekar, pergilah ke arah timur!
c. Memberi larangan.
Contohnya:
Jangan bekerja selagi istirahat!
Jangan makan sambil tiduran!
d. Memberi ajakan.
Contohnya.
Silakan cicipi makan ini!
Ayo, kita patuhi aturan itu!
e. Memberi tuntutan.
Contohnya:
Bayarlah hutangmu hari ini!
Bertanggung jawablah kamu atas perbuatan yang dilakukan!
f. Memberi isyarat.
Contohnya:
Tak usah malu-malu, anggap saja sudah pernah datang kemari.
Agar kondisinya membaik, kamu bisa pergi sekarang.
g. Memberikan pembiaran.
Contohnya:
Biarkanlah dia sendiri yang mengatasinya.
Sumber: Rahardi Kunjana. 2005. Pragmatik Kesatuan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Recommended By Editor
- Inflasi adalah kenaikan harga, ketahui jenis dan penyebab terjadinya
- Pengertian metamorfosis sempurna, ciri-ciri dan contohnya
- Pengertian HAM menurut para ahli, ciri-ciri dan contohnya
- Metamorfosis katak, lengkap dengan penjelasan, proses dan gambar
- Pengertian biografi lengkap dengan struktur, pola penyajian, & contoh
- Seberapa ingat kamu sama pelajaran SD? Coba jawab 12 tes sederhana ini