Brilio.net - Di tengah gegap gempita Sharjah International Book Fair 2024, karya-karya Kreatifafa Kausa Cendekia berhasil mencuri perhatian dunia. Tak hanya satu atau dua, tiga buku anak dari penerbit asal Indonesia ini kini telah dipinang oleh penerbit besar dari Uni Emirat Arab untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Keberhasilan ini mencatatkan sejarah penting bagi Kreatifafa dan menjadi bukti nyata bahwa kualitas buku anak Indonesia tak kalah bersaing di tingkat global.
Achmad Fathurrohman Rustandi, pendiri Kreatifafa, merasa bersyukur dan terharu atas pengakuan internasional ini.
"Saya merasa sangat dihargai, terutama karena karya-karya kami, yang penuh dengan nilai-nilai keislaman dan pendidikan, diterima dengan tangan terbuka di pasar internasional. Ini adalah awal dari perjalanan besar untuk literasi anak Indonesia," ujarnya kepada Brilio.net.
Fathurrohman menjelaskan bahwa di balik kesuksesan ini ada faktor kualitas yang tak bisa diabaikan. Mulai dari segi ilustrasi maupun konsep buku yang inovatif.
Salah satu hal yang membuat buku-buku Kreatifafa begitu menarik bagi penerbit internasional adalah pendekatan yang berbeda dalam desain dan ilustrasi. Buku-buku dari Kreatifafa, seperti pop up 3 dimensi, memiliki karakter unik yang tidak banyak ditemukan di pasar Arab.
"Ilustrasi kami memiliki daya tarik visual yang kuat. Di Arab, mereka sangat menghargai karya yang menggabungkan seni visual dan edukasi, dan buku-buku kami memenuhi kriteria itu," ujar Fathurrohman pada Brilio.net.
Kualitas premium dan desain interaktif seperti pop up 3 dimensi memberikan pengalaman berbeda bagi anak-anak. Karya ini juga diakui sebagai salah satu keunggulan yang sulit ditemukan di pasar penerbitan Timur Tengah.
Penerbit dari Uni Emirat Arab yang tertarik dengan karya Kreatifafa bahkan telah membeli hak cipta tiga buku sekaligus untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Ini merupakan pencapaian luar biasa, mengingat pasar buku Arab memiliki standar tinggi, terutama untuk buku anak.
"Saya tidak pernah menyangka bisa membawa buku-buku ini ke luar negeri. Namun, penerbit di Sharjah sangat tertarik karena buku kami mengusung kualitas premium, interaktivitas, dan tentu saja, nilai-nilai pendidikan yang relevan dengan budaya mereka," jelas Fathurrohman pada Brilio.net dengan penuh semangat.
Bukan hanya di Sharjah, perhatian terhadap karya Kreatifafa juga datang dari dalam negeri. Satu karya baru dari Kreatifafa, yang belum terbit, kini telah dipinang oleh penerbit besar di Indonesia. Tentu, kabar ini menambah daftar panjang pencapaian penerbit yang berfokus pada literasi anak ini. Fathurrohman menjelaskan bahwa, meski belum ada nota kesepahaman (MOU) yang dapat diumumkan secara resmi, proses penerbitan dengan penerbit besar di Indonesia sudah memasuki tahap finalisasi.
Sementara itu, pengalaman berharga di Sharjah tak hanya membawa keuntungan finansial, tetapi juga membuka jalan bagi pertukaran ilmu dan jaringan yang lebih luas. Fathurrohman mendapatkan kesempatan untuk berbincang langsung dengan penerbit ternama dunia, seperti Penguin Group, tentang dunia penerbitan global.
"Belajar dari penerbit besar seperti Penguin Group sangat berharga. Banyak insight yang saya dapatkan mengenai bagaimana buku-buku dapat diterima di pasar dunia, termasuk pentingnya kualitas dan keunikan," tambahnya.
Ajang Sharjah juga mempertemukan Fathurrohman dengan banyak penerbit dan penggiat literasi dunia. Ini membuka peluang baru untuk berkolaborasi dan membangun jaringan yang lebih luas.
"Kami mendapatkan undangan untuk fellowship berikutnya, yang memberi kesempatan lebih banyak bagi kami untuk memperkenalkan karya-karya Indonesia ke pasar internasional," ujar Fathurrohman, penuh optimisme.
Karya Kreatifafa yang kini telah menggapai pasar global diharapkan dapat membuka jalan bagi penerbit lain di Indonesia untuk mengikuti jejak yang sama, menjadikan literasi anak Indonesia lebih mendunia.