Brilio.net - Setelah bulan Ramadhan, maka bulan akan berganti menjadi bulan Syawal. Selain menandakan kemenangan, bulan Syawal juga mempunyai banyak keistimewaan yang mendatangkan kebaikan bagi umat yang mengamalkan sunah.
Pada bulan Syawal, seorang muslim dianjurkan untuk semakin meningkatkan ibadah dan amalan kepada Allah. Jadi amalan pada bulan Ramadhan tidak hanya berakhir di bulan puasa saja, namun terus berkelanjutan dan ditingkatkan pada bulan Syawal. Hal itu sesuai dengan arti kata Syawal yang berarti peningkatan.
Untuk mensyukuri datangnya bulan Syawal ada beberapa amalan yang bisa kamu lakukan. Bulan Syawal memiliki banyak keistimewaan yang sayang sekali jika tidak kamu manfaatkan setelah bulan Ramadhan berlalu. Berikut beberapa keistimewaan bulan Syawal.
Keistimewaan bulan Syawal.
foto: freepik.com
1. Bulan kembali ke fitrah.
Bulan Syawal adalah bulan kembalinya umat Islam kepada fitrahnya. Fitrah diambil dari bahasa Arab yaitu fa-tho-ro yang berarti 'membuka' atau 'menguak', juga dapat diartikan sebagai perangai, tabiat, kejadian, asli, agama, ciptaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fitrah dikaitkan dengan kata sifat, asli, bakat, pembawaan perasaan keagamaan.
Semua umat Islam akan diampuni semua dosanya setelah melakukan ibadah Ramadhan sebulan penuh. Saat bulan Syawal tiba, umat Islam kembali menjalani hari-harinya seperti biasa dengan mengawali sarapan karena pada hari itu, diharamkan untuk berpuasa.
2. Bulan takbir.
Idul Fitri jatuh pada tanggal 1 Syawal. Pada hari tersebut seluruh umat Islam di dunia akan saling bersahutan mengumandangkan takbir. Sehingga bulan Syawal dianggap sebagai bulan takbir. Kumandang takbir merupakan ungkapan rasa syukur atas keberhasilan ibadah Ramadhan selama sebulan penuh. Kemenangan yang diraih itu tidak akan tercapai, kecuali dengan pertolongan-Nya. Maka di hari kemenangan tersebut, umat Islam pun memperbanyak dzikir, takbir, tahmid, dan tasbih. Dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 185, Allah berfirman:
Syahru ramadaanallazii unzila fiihil-qur`aanu hudal lin-naasi wa bayyinaatim minal-hudaa wal-furqaan, fa man syahida mingkumusy-syahra falyasum-h, wa mang kaana mariidan au 'alaa safarin fa 'iddatum min ayyaamin ukhar, yuriidullaahu bikumul-yusra wa laa yuriidu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullaaha 'alaa maa hadaakum wa la'allakum tasykurun
Artinya:
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."
3. Bulan silaturahmi.
Bersilaturahmi merupakan salah satu ibadah yang tidak asing lagi di bulan Syawal. Salah satu keistimewaan bulan Syawal ini biasanya dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti mudik ke kampung halaman dan saling bermaafan dengan keluarga, tetangga, dan teman-teman. Nggak heran jika bulan Syawal begitu istimewa dengan menjadi salah satu bulan dimana kebanyakan umat muslim bersilaturahmi. Bulan Syawal merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan dari Allah dengan silaturahmi dan bermaaf-maafan yang dilaksanakan oleh seluruh umat Islam.
4. Pahala seperti setahun berpuasa.
Setelah berpuasa selama sebulan penuh pada bulan Ramadhan, melanjutkan berpuasa selama enam hari pada awal bulan Syawal juga diganjar dengan pahala yang besar. Allah menjanjikan ganjaran berupa, pahala puasa bulan Syawal yang sama dengan pahala berpuasa selama setahun penuh bagi hamba-Nya yang menjalankan. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR. Muslim)
5. Melaksanakan pernikahan di bulan Syawal.
Melaksanakan upacara pernikahan adalah salah satu keistimewaan bulan Syawal. Menikah pada tanggal berapapun dan pada hari apapun di bulan Syawal merupakan suatu kebaikan bagi yang melaksanakannya. Seperti yang dikisahkan dalam hadits muslim dari istri rasul, Aisyah RA.
"Rasulullah SAW menikahiku saat bulan Syawal dan mengadakan malam pertama dengan aku di bulan Syawal. Manakah istri beliau yang lebih mendapatkan perhatian selain aku?" (HR. Muslim, An Nasa'i).
Amalan bulan Syawal.
foto: freepik.com
1. Puasa 6 hari di bulan Syawal.
Amalan yang dapat dikerjakan seorang muslim saat bulan Syawal yakni melakukan puasa sunah selama enam hari. Pahala yang didapat dari amalan ini sangatlah mulia dan hanya diberikan untuk orang yang melaksanakan puasa 6 hari saat bulan Syawal ini.
Idealnya puasa sunah Syawal enam hari itu dilakukan persis setelah hari Raya Idul Fitri, yakni pada 2-7 Syawal. Tetapi orang yang berpuasa di luar tanggal itu, sekalipun tidak berurutan, tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seakan puasa wajib setahun penuh. Bahkan orang yang mengqadha puasa atau menunaikan nadzar puasanya di bulan Syawal tetap mendapat keutamaan seperti mereka yang melakukan puasa sunah Syawal. Adapun bacaan niat berpuasa Syawal yakni sebagai berikut:
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatis Syawwali lillaahi ta‘aalaa.
Artinya:
"Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT."
Seperti yang sudah dijelaskan dalam sebuah hadits, seorang muslim yang menjalankan puasa enam hari di bulan Syawal maka akan mendapat pahala berpuasa selama setahun penuh.
2. Melakukan iktikaf.
Iktikaf merupakan suatu ibadah yang dilakukan dengan cara berdiam di dalam masjid untuk tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Dalam beriktikaf dimakruhkan menyibukkan diri dengan perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat. Selama beriktikaf, ibadah-ibadah sunah dapat dilakukan, seperti berdoa, dzikir, bershalawat pada Nabi, dan membaca Alquran.
Keistimewaan bulan Syawal adalah sebagai waktu untuk mengganti ibadah I’tikaf yang terlewat atau tidak sempat dilaksanakan saat bulan Ramadhan. Bulan Syawal hadir sebagai penyempurna dan penambal amalan-amalan yang tidak dapat dilaksanakan saat bulan Ramadhan.
3. Sholat Idul Fitri.
Sholat Idul Fitri dilaksakan pada tanggal 1 Syawal. Ummu Athiyah radliallahu ‘anha berkata:
"Kami diperintahkan untuk mengajak keluar gadis yang baru baligh, gadis-gadis pingitan dan orang-orang haid untuk menghadiri sholat Idul Fitri dan Idul Adha. (HR. Al Bukhari & Muslim)
4. Disunnahkan membaca takbir.
Amalan dan keistimewaan bulan syawal berikutnya adalah disunnahkan bertakbir pada malam Idul Fitri, yaitu sejak matahari tenggelam sampai pada hari akhir bulan Ramadhan sampai datangnya imam pemimpin sholat Idul Fitri. Sehingga sudah selayaknya seseorang bertakbir di berbagai tempat seperti masjid, rumah, pasar dan berbagai tempat lain, kecuali untuk kaum wanita yang harus dilirihkan suaranya saat bertakbir.
5. Menyantap kurma.
Menyantap beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil sebelum sholat Idul Fitri serta memakai pakaian terbaik juga menjadi amalan pada bulan Syawal sekaligus memberi ucapan selamat hari raya.
6. Bersilaturahmi.
Bulan Syawal menjadi bulan yang penuh akan berkah, rahmat dan juga ampunan dari Allah SWT sebab umat Islam lebih memperkuat lagi tali silahturahmi serta ukhuwah Islamiyah. Maka dianjurkan di bulan Syawal untuk bersilaturahmi ke saudara sasama muslim.
7. Meningkatkan ibadah.
Amalan bulan Syawal selanjutnya adalah dengan meningkatkan kualitas ibadah. Karena secara harfiah, Syawal berarti peningkatan. Artinya bulan Syawal adalah bulan yang difungsikan untuk meningkatkan ibadah. Ibadah yang sudah baik selama bulan Ramadhan, hendaknya dilanjutkan saat bulan Syawal.
8. Memperbanyak puasa sunah.
Selain meningkatkan ibadah, puasa sunnah juga dianjurkan untuk diperbanyak. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah yang berbunyi sebagai berikut:
"Maukah kutunjukkan padamu pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai." (HR. Tirmidzi)
9. Melanjutkan Qiyamullail dan tadarus Alquran.
Tidak hanya bulan Ramadhan saja yang diharuskan untuk umat muslim memperbanyak kegiatan qiyamullail atau sholat di malam hari serta membaca Alquran. Namun, pada bulan Syawal juga diharapkan hal tersebut tetap dijalankan supaya 11 bulan berikutnya yang dilaksanakan akan berkesinambungan.
10. Perbanyak sedekah.
Amalan bulan Syawal selanjutnya adalah dengan memperbanyak sedekah. Saat bulan Syawal, bersedekah kepada fakir miskin dan anak-anak yatim sangat dianjurkan sebagai amalan untuk melanjutkan amalan dari bulan Ramadhan. Selain itu, alangkah baik juga digelar doa dan dzikir berjamaah supaya semakin mendapat keberkahan dari Allah.