Brilio.net - Pendidikan jadi hal penting yang wajib diperhatikan bagi generasi muda. Tak salah, jika sejak kanak-kanak, mereka dituntut untuk mengenyam pendidikan di sekolah terbaik. Tak hanya sampai sekolah dasar, menempuh pendidikan hingga sarjana strata satu juga dibutuhkan.

Bukan tanpa alasan, pendidikan yang bagus bisa menjadi bekal seseorang untuk mendapat pekerjaan bagus. Namun sayangnya, tidak semua orang berpikiran untuk menempuh pendidikan secara formal. Beberapa orang di Indonesia ada yang justru memilih pendidikan non formal atau bahkan langsung bekerja.

Kisah perempuan putus sekolah demi jadi petani YouTube

foto: YouTube/Asian Survivor

Keputusan tersebut lah yang diambil oleh seorang gadis remaja yang tinggal di desa Sepunggur, Kalimantan Selatan. Tak seperti kebanyakan gadis remaja yang sekolah SMA, gadis yang belakangan jadi sorotan di media sosial ini memilih untuk putus sekolah demi menjadi petani.

Cerita tentang gadis yang bernama Jevelyn ini direkam oleh pemilik kanal YouTube Asian Survivor. Dalam videonya tersebut, konten kreator ini bertemu gadis yang berasal dari keluarga transmigran asal Wonosobo. Tak disangka, Jevelyn ini memilih berhenti sekolah dan memutuskan untuk transmigrasi.

 

 

Sembari menjalankan aktivitasnya berkebun, Jevelyn menceritakan keputusannya memilih berhenti sekolah untuk membantu orang tuanya mengurus kebun di Kalimantan. Ia ingin membantu orang tuanya mencari tambahan biaya untuk keperluan sehari-hari. Ia merasa tak masalah jika dirinya berhenti sekolah dan memilih untuk berkebun.

Kisah perempuan putus sekolah demi jadi petani YouTube

foto: YouTube/Asian Survivor

"Ya nggak papa, ingin bantu orang tua aja,” tutur Jevelyn singkat ketika ditanya alasannya, seperti dikutip brilio.net dari YouTube/Asian Survivor, Jumat (5/5).

"Tapi sebenarnya orang tua mampu aja kan kemarin untuk misalnya sekolahin?" tanya sang pemilik akun.

"Iya mampu (biayain) kak,” jawabnya.

Jevelyn juga mengaku sangat nyaman menjalani kegiatan tersebut. Melalui keaktifannya menjadi petani di ladang, Jevelyn sudah menghafal beberapa harga sayuran dan buahan yang nantinya akan dijual dari hasil panen. Jadi meskipun tidak mendapat pendidikan formal, ia cukup memahami bisnis kecil ini.

Sebagai orang yang tidak terlalu suka keramaian dan jalan-jalan ke kota, Jevelyn mengaku merasa lebih adem dan lebih rileks saat berkebun. Saat menjalankan kegiatannya di kebun, Jevelyn tak hanya mengecek kondisi tanaman, tapi juga mengumpulkan dan mengikat daun katuk yang ditanam di kebunnya.

Kisah perempuan putus sekolah demi jadi petani YouTube

foto: YouTube/Asian Survivor

Daun katuk yang sudah diikat dan dipanen tersebut nantinya akan diperjual belikan di pasar. Seketika saja, kisah gadis tersebut mencuri perhatian warganet di media sosial. Tak sedikit dari mereka yang kagum sekaligus memberikan semangat kepada Jevelyn yang memilih untuk mengurusi kebun orang tuanya.

"Pilihan yang sungguh berani. Kalau bisa bang disupport anaknya untuk ikuti pelatihan-pelatihan peternakan atau pertanian yang nantinya bermanfaat buat masyarakat transmigrasi khususnya wilayah tempatnya. Apalagi dilihat lahan bapaknya sudah bagus. Tinggal pengembangan aja ini skill mbaknya," tulis akun @harrysuryono6403.

"Mantap adek. Kalau bisa kuasai berbagai trik bertani yang banyak gadis sebayamu nggak paham. Kamu bisa jadi ahli pertanian tanpa harus sarjana. Yang penting sambil bertani imbangin dengan baca buku," timpal akun @iking6332.

"Yang keren orang tuanya. Mau menerima pilihan anaknya meskipun mengorbankan pendidikan," kata akun @user-sj6zv3lv3j.

"Kalau sudah tekad kuat, fokus bertani/berkebun juga menjanjikan kok dik. Tetap semangat. Sekolah juga penting tapi kadang sekolah tinggi-tinggi juga hanya untuk mengundur jumlah pengangguran karena negeri wakanda faktanya seperti itu," tulis akun @triwahyuwidianto9042.