Brilio.net - Wabah virus corona telah menyebar hingga berbagai belahan dunia. Setiap hari masih terjadi penambahan jumlah pasien positif corona di berbagai negara. Masyarakat pun diimbau untuk tidak berkerumun dan melakukan social distancing sebagai upaya mencegah persebaran Covid-19 semakin meluas.

Pandemi corona juga menggugah masyarakat untuk peduli terhadap lingkungannya dan saling membantu di tengah situasi krisis ini. Baik dengan aksi sosial membagikan sembako, hingga membagikan masker dan hand sanitizer yang memang sedang mahal.

Tidak dapat dipungkiri bahwa di beberapa wilayah, tenaga medis sangat kekurangan perlengkapan berupa masker dan Alat Pelindung Diri (APD) untuk menangkal penyebaran virus corona. Maka dari itu, cukup banyak orang yang menyisihkan sebagian rezekinya untuk mendonasikannya dalam bentuk perlengkapan ini bagi tenaga medis.

Para penjahit banyak menjadi sukarelawan dalam memproduksi APD untuk para tenaga medis ini. Seperti halnya yang dilakukan oleh Norfarrah Syahirah Shaari, penjahit berkebutuhan khusus yang tidak memiliki tangan. Ia pun menjadi sukarelawan dalam menjahit APD menggunakan kakinya.

penjahit difabel jahit APD untuk tenaga medis  2020 facebook.com

foto: Facebook/Norfarrah Syahirah Shaari



Dilansir dari akun Facebook-nya, Norfarrah Syahirah Shaari merupakan sukarelawan yang menjahit APD untuk tenaga medis dari Teluk Intan, Malaysia.

Aksinya saat menjahit dengan kedua kakinya ini pun viral di media sosial Facebook Norfarrah Syahirah Shaari, Sabtu (11/4). Unggahannya ini telah ditonton lebih dari 5.000 orang.

Ia pun juga menulis keterangan dalam unggahannya saat menunjukkan keahliannya dalam menjahit menggunakan kaki.

"Ok saya tunjuk skill saya menjahit guna kaki je dengan cara saya sendiri.. Semangat nak menjahit baju PPE Frontliner nie.. Nie je yang mampu saya dan team staf kolej komuniti Teluk Intan serta beberapa sukarelawan tukang jahit sekitar Teluk intan yg semangat nak membantu.. Semoga urusan kami dipermudahkan.. Amin," tulisnya dalam keterangan Facebook Norfarrah Syahirah Shaari, seperti dilansir brilio.net pada Senin (13/4).

Meski cuma menggunakan kakinya, Norfarrah tampak piawai menjahit APD untuk tenaga medis. Tak sendiri, ia bersama beberapa sukarelawan perguruan tinggi Teluk Intan turut menjahit APD ini.

Hasil dari jahitannya yang dikerjakan oleh Norfarrah dan para relawan penjahit Teluk Intan ini nantinya akan dibagikan kepada rumah sakit yang berada di Teluk Intan.

Sebanyak 400 meter kain untuk APD yang dipotong oleh perguruan tinggi di Teluk Intan ini pun awalnya dibagikan kepada para penjahit sukarelawan untuk dijahit di rumah masing-masing. Setelah jadi barulah dibagikan kepada rumah sakit sekitar.