Latarbelakang pendidikan yang tak seberapa, membuatnya harus bekerja keras untuk bisa hidup layak. Pantang menyerah dengan kondisinya, Landi pun terus berupaya dan belajar untuk membuat lahan kosong menjadi usaha yang menghasilkan.
foto: YouTube/Abang Narji
Awalnya, Landi membudidayakan lidah buaya 500 pohon dengan luas lahan sekitar 500 meter persegi. Dari situlah, usahanya terus berkembang. Perjuangan sebagai petani lidah buaya pun tak sia-sia. Nggak hanya sukses membudidayakan lidah buaya, Landi pun turut membuat produk olahan dari kebunnya. Mulai dari jelly, teh, hingga sabun cuci tangan.
"Ini pelepah kita udah sampai ke Timur Tengah. Biasanya kita kirim 2 ton perbulan. Kalau di sana untuk kosmetik biasanya, " jelas Landi.
foto: YouTube/Abang Narji
Tak jauh dari kebunnya, Landi juga memiliki home industri yang memproduksi berbagai olahan lidah buaya. Dari kulit hingga jel-nya pun dimanfaatkan oleh Landi untuk berbagai olahan. Disebutkan, jika berbagai produk olahan tersebut sudah diedarkan hingga seluruh Indonesia.
"Perjuangannya benar-benar luarbiasa. Tak pantang menyerah, banyak bertanya pada orang yang lebih tahu. Banyak yang lebih tahu. Alhamdulillah sampai sekarang terwujud produk yang siap edar. Kita udah punya legalitas siap edar," ucapnya.
Recommended By Editor
- Kerap unggah fashion show di sawah, buruh ini sekarang jadi supermodel
- Penuh kesederhanaan, 13 momen Jusuf Hamka jajan di warung kaki lima
- Ibu ini tawarkan barang dan jasa dalam satu motor, penuh perjuangan
- Kisah Nafa Salvana, dari warung pecel lele ke Milan Fashion Week
- Aksi kakek pesepeda tambal jalan berlubang di Kebumen ini tuai pujian