Brilio.net - Ada sebuah ungkapan 'belajar tak mengenal tempat dan usia'. Semua orang bisa belajar kapan saja, di mana saja, dan dalam kondisi apa pun. Tentu saja selama kamu bersungguh-sungguh dan niat positif, semua yang kamu pelajari akan berguna di kemudian hari.

Mungkin itulah yang dialami oleh penjual es di kawasan Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat. Penjual es cincau berusia 55 tahun itu sempat viral, lantaran mampu menguasai empat bahasa sekaligus. Adapun empat bahasa itu adalah Bahasa Inggris, Jerman, Spanyol, dan Belanda.

Usut punya usut penjual es bernama Nanang ini hanya belajar dari buku saja, lho. Karena kepiawaiannya dalam berbicara bahasa asing, Nanang mendapatkan kesempatan emas yaitu pergi ke Inggris secara cuma-cuma.

penjual es fasih 4 bahasa  YouTube

foto: YouTube/Tujuh Maret

Dilansir brilio.netdari merdeka.com, Selasa (20/4), Nanang menjadi pusat perhatian masyarakat setelah diketahui fasih berbahasa asing. Pada tahun 2014 sampai 2015, dirinya sempat diundang ke sejumlah stasiun televisi swasta karena kemampuannya tersebut.

Nanang selalu berkomunikasi dengan para penjualnya sambil menggunakan bahasa asing. Namun siapa sangka keberanian itu malah membawanya ke titik yang tak ia duga sebelumnya.

"Iya, saya masih ingat, tahun 2015 akhir itu ramai. Kemudian sampai 2019 itu masih banyak langganan yang datang,tapi pas di 2020 itu sepi dan saya juga sempat vakum karena memang pandemi," ujar Nanang.

penjual es fasih 4 bahasa  YouTube

foto: YouTube/Tujuh Maret

Berdasarkan pengakuan Nanang, dirinya tak pernah mendapatkan pendidikan bahasa asing secara formal. Skill tersebut dipelajari secara autodidak dari buku bacaan hingga kamus yang dibawanya saat berjualan.

Salah satu buku favorit untuk belajar bahasa asing yaitu Das Kapital. Sebuah buku karya filsuf asal Jerman, Karl Marx.

"Knowledge is power," kata Nanang seperti dilansir dari Fimela.com.

penjual es fasih 4 bahasa  YouTube

foto: YouTube/Tujuh Maret

Kemampuan berbahasa asing Nanang semakin terasah berkat keaktifannya berbicara bahasa asing dengan pembeli. Termasuk kepada para wisatawan asing yang sedang berkunjung ke Bogor.

Menurut pengakuan Nanang, sejak SMP ia kerap mencari bule di tempat umum untuk sekadar berkomunikasi. Kepercayaan diri itu rupanya membawa berkah tersendiri bagi Nanang. Ia pernah diajak berlibur secara cuma-cuma oleh seorang turis.

"Pernah diajak ke Bristol, England saat masa SMK (1 bulan sebelum lulus). Waktu itu cuma disuruh berkunjung saja oleh turis bernama Jessie Louis Gounding, kenangnya.