Brilio.net - Ada banyak kisah para pengajar yang bisa menjadi inspirasi bagi semua orang untuk selalu berjuang, salah satunya adalah kisah I Made Andi Arsana. Dosen Teknik Geodesi UGM ini membagikan kisah perjuangannya di video reels Instagram pribadi.
Di akun Instagram pribadinya, @madeandi, sering membagikan berbagai pengalaman pribadinya selama ini. Mulai dari masa sekolah hingga menjadi dosen seperti sekarang ini.
foto: Instagram/@madeandi
Saat masa SMP, pada 1990-1993, Made Andi kerap pergi ke sekolah melewati jalan penuh semak-semak. Ia menceritakan hal tersebut dengan penuh rasa nostalgia.
"Dilihat dari masa kini, hidup di masa lalu bisa nampak begitu dramatis padahal saat menjalani, terasa biasa saja, " kenangnya.
foto: Instagram/@madeandi
Ia kerap naik sepeda ke sekolah walaupun akhirnya kerap ia tuntun karena kondisi jalan yang seperti itu. Selain itu, ia juga sering jalan kaki pagi-pagi dengan embun yang masih membekas di dedaunan.
"Kadang jalan kaki, lebih sering naik sepeda. Tentu saja sepeda harus dituntun. Pagi-pagi jalanan ini berembun, kadang becek. Kadang lumpur beterbangan akibat putran roda lumpur, " kenangnya.
foto: Instagram/@madeandi
Namun, ia tidak menganggap bahwa masa lalunya penuh dengan penderitaaan. Ia melakoninya dengan penuh kebahagiaan. "Hari berjalan biasa. Suasana riang gembira, " ucapnya.
Laku prihatin tersebut terus berlanjut saat masa SMA. Pada masa itu, ia pernah tinggal di sebuah gubuk tanpa listrik dan sering mandi di sungai.
foto: Instagram/@madeandi
Kisah masa lalu yang pilu itu benar-benar ia rasakan ketika kuliah. Ia mengenang dulunya bukan golongan dari mahasiswa yang ber-IP tiga koma.
Sementara itu, saat masih kuliah di UGM, ia pernah mendapat IP 1,2 saat semester 5. Hal ini sempat membuatnya terpuruk karena merasa menjadi orang bodoh di kelas. Ia juga pernah mendapat beberapa nilai E dalam satu semester.
foto: Instagram/@madeandi
Walaupun begitu, berbagai hal yang pernah dilewatinya tersebut tak membuatnya semangatnya surut. Made Andi terus berjuang untuk melanjutkan sekolah dan cita-citanya.
Setelah lulus dari UGM, Made Andi melanjutkan studi master ke Universitas New South Wales dan dilanjutkan studi doktoral di Universitas Wollongong. Ia pernah mewakili Indonesia The Falling Walls Conference merupakan acara sains tahunan di Berlin. Selain itu juga berbicara di PBB.
foto: Instagram/@madeandi
Selain menjadi dosen Teknik Geodesi UGM, Made Andi juga aktif di berbagai kegiatan lain. Dari menjadi content creator di akun Instagram atau akun TikToknya sendiri hingga menjadi penulis buku. Lelaki asal Bali ini juga menjadi Kepala International Affairs Universitas Gadjah Mada
Lihat postingan ini di Instagram
Recommended By Editor
- Wanita lulusan UGM kini jualan pisang, sampai dikomen Ganjar Pranowo
- Bikin salut, taruna polisi ini tak malu akui bapaknya sopir angkot
- Kisah inspiratif anak pedagang cilok kini sukses jadi seleb TikTok
- Kisah pria temukan uang di dalam karung beras, alasannya bikin haru
- Kisah perjuangan hidup anak pemulung hingga sukses ini bikin salut