Brilio.net - Setiap orang dianugerahkan kemampuan yang berbeda. Ada di antara mereka yang sudah bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah di usia sangat belia karena memiliki kreativitas tinggi. Ada pula yang sudah bekerja, padahal usianya masih sangat muda. Keistimewaan itu tentunya memberi kebahagiaan tersendiri bagi orangtuanya.

Hal serupa juga dirasakan oleh remaja 13 tahun, Jack Rico. Di usianya yang masih sangat muda, remaja laki-laki ini sudah berhasil meraih 4 gelar sarjana dalam waktu 2 tahun saja.

Dilansir brilio.net dari globalnews.ca, Rabu (3/6) remaja asal California ini, baru saja menjadi lulusan Fullerton College termuda dalam 107 tahun sejarah sekolah. Sungguh hal ini menjadi berita yang begitu luar biasa.

Kejeniusannya disertakan dengan keinginan kerasnya untuk meraih apapun yang ia mau. Rico mengaku ia senang mempelajari hal-hal baru.

"Saya suka belajar hal-hal baru dan mengetahui banyak tentang dunia dan semua hal berbeda yang dapat kita pelajari," ujar Jack Rico.

<img style=

foto: Facebook/Fullerton College

Jack Rico mulai belajar di Fullerton ketika dirinya masih berusia 11 tahun. Tak tanggung-tanggung, ia menyelesaikan empat gelar sekaligus dalam waktu 2 tahun saja. Ibu Rico, Ru Andrade merasa sangat bangga dengan anaknya itu.

"Sangat bangga memiliki anak seperti Rico. Sebagai seorang anak, ia selalu membuat saya bangga," ujar Ru Andrade.

Andrade baru menyadari anaknya berbeda dari anak-anak lain seusianya ketika Jack berusia 3 tahun.

"Saat usia 3, Rico sudah menunjukkan tanda kalau ia bukan anak rata-rata. Pada usia ke-4 dia minta ulang tahun dengan mengunjungi Gedung Putih. Saya menjawabnya dengan bercanda, kalau ia bisa hafal seluruh Presiden maka kita akan ke sana. Seminggu kemudian, ia sudah hafal," ungkap Andrade.

Dengan kejeniusan yang dimilikinya, tidak mudah bagi Rico belajar di sekolah biasa. Sampai akhirnya sang ibu memilih homeschooling untuk sang anak.

"Ketika dia berusia 11 tahun, saya tahu dia membutuhkan lebih banyak tantangan dan guru yang lebih baik daripada saya," jelasnya.

Saat itu Andrade memutuskan untuk mendaftarkan anaknya ke Fullerton College's Bridge Program, yang memungkinkan siswa K-12 yang lulus ujian bisa ikut kelas universitas. Rico awalnya hanya mengambil satu kelas dan dia benar-benar menyukainya. Akhirnya seluruh kelas diselesaikan dengan baik.

"Dia terus meminta mengambil lebih banyak kelas. Seorang juru bicara untuk community college memuji prestasi Rico," timpalnya lagi.

Meski sekarang,dunia sedang dihadapkan dengan pandemi virus corona, namun Andrade mencari cara untuk bisa merayakan kelulusan putranya itu. Sementara Rico sendiri mengaku dirinya akan melanjutkan pendidikan ke Universitas Nevada pada musim gugur dengan beasiswa penuh.

"Saya berumur 13 tahun, jadi saya tidak ingin terburu-buru," kata Rico kepada KABC-TV.

"Aku masih berusaha mencari tahu, tapi aku hanya ingin fokus belajar sekarang. Itulah yang saya suka lakukan." pungkasnya.

Banyak orang berpikir mungkin Rico tampak seperti anak jenius, namun sang ibu menegaskan, bahwa anaknya memiliki semangat dan kemauan yang besar.

"Jack bukan jenius, dia hanya bekerja sangat keras," kata Andrade.

"Kami sangat bahagia untuk Jack dan semua prestasi akademiknya, namun, ia adalah manusia yang bahkan lebih hebat," pungkasnya