Brilio.net - Setiap orang dilahirkan dengan kondisi fisik yang berbeda-beda, ada yang tak perlu perawatan karena bawaan alaminya yang memang sudah terlihat sempurna, ada pula orang yang harus menjalani berbagai macam perawatan khusus agar tampil sempurna.
Seperti halnya yang dialami oleh Fatima Ghazaoui, wanita berusia 28 tahun ini dilahirkan dengan kondisi fisik berbeda dari wanita lainnya. Ia mengidap penyakit Xeroderma Pigmentosum, yakni penyakit yang membuat kulit penderitanya tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri setelah terpapar radiasi ultraviolet.
Tak hanya itu saja, penyakit ini juga membuat si penderita mengalami kulit kering serta menua. Jika terpapar sinar matahari, jenis kulit seperti ini akan sangat mudah terkena kanker kulit atau mata. Ini bukan suatu yang biasa, pasalnya tak banyak orang yang mengalami penyakit ini.
Untuk mengatasi hal ini Fatima selalu keluar rumah menggunakan penutup kepala hingga wajah, seperti helm NASA. Dia juga harus menggunakan pakaian panjang dan juga sarung tangan. Hal ini sudah ia jalani selama 20 tahun. Jika dilihat memang tidak mudah menjalani hidup seperti itu. Namun Fatima berbeda, dia sangat kuat menghadapi hal itu bahkan bisa memotivasi orang lain untuk mencintai dirinya sendiri.
Seperti apa penampilan Fatima Ghazaoui, wanita yang menggunakan helm selama 20 tahun saat ke keluar rumah? Berikut lansiran brilio.net dari Instagram @filledelalune1, Rabu (28/7).
1. Ini Fatima Ghazaoui, wanita yang selalu menggunakan helm bak NASA selama 20 tahun. Ia tidak bisa keluar rumah tanpa pakaian panjang, sarung tangan dan helm yang melindungi seluruh wajahnya. Hal ini lantaran penyakit kulit langka yang dideritanya, disebut Xeroderma Pigmentosum.
2. Dilansir dari ahaber.com, Fatima hampir tidak keluar rumah pada siang hari jika tidak dalam keadaan mendesak. Sulit sekali membayangkan tidak bisa melihat dunia luar dengan bebas kapanpun seseorang mau. Namun Fatima, tegar menjalani hidupnya.
3. Malam hari merupakan hal yang cukup disenangi oleh Fatima. Ia bisa bebas dari sinar matahari yang dapat merusak jaringan kulit dan kesehatannya.
4. Selain dari sarung tangan dan helm, Fatima juga wajib memakai tabir surya SPF 90. Tabir surya itu harus ia pakai setiap jam untuk menjaga kelembaban kulitnya.
5. Fatima mengatakan bahwa sangat sulit untuk mengobati penyakitnya itu. Pasalnya hingga kini belum ada obat untuk penyakit kulit langka tersebar. Melihat kondisinya seperti itu, Fatima lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah, untuk melindungi kulitnya dari kerusakan akibat sinar UV.
6. Kala itu Fatima baru berusia 2 tahun ketika didiagnosis penyakit langka ini. Hal ini pertama kali disadari oleh orangtuanya dan kemudian memutuskan untuk memeriksa kondisi sang anak.
7. Orang-orang dengan kondisi ini mendapatkan bintik-bintik parah pada kulit mereka ketika terkena sinar matahari. Mereka juga memiliki tanda-tanda penuaan dan kulit kering.
8. Meski kondisinya seperti itu, Fatima tak pernah malu menunjukkan fisiknya kepada dunia. Ia kerap membagikan potret dirinya di Instagram. Melihat hal itu banyak yang salut pada Fatima, ia tampak ceria dan menerima kondisinya dengan lapang dada. Fatima pun memiliki 36 ribu lebih pengikut di Instagram.