Brilio.net - Angka kelahiran jadi satu hal yang penting dalam menjaga populasi sebuah wilayah atau negara. Pasalnya, kelahiran generasi baru akan menjamin keberlangsungan sebuah negara di masa depan. Meski begitu, nggak sedikit negara yang saat ini mengalami fenomena angka kelahiran yang rendah.

Dilansir brilio.net dari The Korean Times pada Selasa (2/7), Korea Selatan jadi salah satu negara yang krisis angka kelahiran baru. Hal ini membuat pemerintah pusat maupun daerah di Negeri Ginseng itu berupaya menerapkan berbagai kebijakan guna mendorong pasangan menikah dan punya anak untuk meningkatkan angka kelahiran.

Korea selatan tawarkan Rp398 juta untuk yang mau pacaran freepik.com

foto: freepik.com

Hal tersebut pun sudah dilakukan oleh otoritas Distrik Busan yang memberikan penawaran berupa dana insentif kepada warganya yang ingin berpacaran. Menurut The Korean Times, pemerintah setempat menawarkan 1 juta won atau sekitar Rp11,8 juta hanya untuk memulai hubungan romantis melalui acara perjodohan.

Menurut Kantor Distrik Saha di Busan, rancangan anggaran tambahan ini akan dilakukan dengan membuat event untuk acara kencan buta massal bagi “pria dan wanita lajang Korea dan asing”. Keputusan itu pun telah disahkan oleh dewan distrik baru-baru ini.

Korea selatan tawarkan Rp398 juta untuk yang mau pacaran freepik.com

foto: freepik.com

Menariknya, event ini tak cuma diperuntukkan warga asli Korea. Warga negara asing pun diperbolehkan untuk mengikuti acara tersebut. Acara ini dijadwalkan pada bulan Oktober 2024 yang ditujukan bagi anak muda berusia 23 hingga 43 tahun yang tinggal atau bekerja di distrik tersebut.

Jika seorang pria dan wanita memutuskan untuk memulai hubungan romantis setelah acara itu, mereka akan mendapat 1 juta won. Selanjutnya, jika mereka mengadakan "sang-gyeon-rye," semacam pertemuan anggota keluarga yang biasanya diatur sebelum pernikahan alias lamaran, pasangan tersebut akan ditawari tambahan 2 juta won atau sekitar Rp23,6 juta.

Korea selatan tawarkan Rp398 juta untuk yang mau pacaran freepik.com

foto: freepik.com

Jika pasangan itu melanjutkan hubungannya ke jenjang pernikahan, maka pemerintah akan mendapatkan bonus besar lainnya sebesar 20 juta won atau sekitar Rp236 juta. Tak hanya itu, kantor distrik setempat mengatakan, akan memberikan dukungan tambahan untuk perumahan mereka hingga lima tahun.

Jika dijumlahkan, maka jumlah dana intensif yang didapat ketika ada dua pasangan yang mau pacaran, menikah hingga membina rumah tangga adalah sekitar Rp398 juta.

Meski begitu, aturan spesifik dan skala acara tersebut belum diumumkan. Pelamar akan diseleksi berdasarkan aplikasi dan wawancara untuk dipilih sebagai peserta.

Jika acara tahun ini acara tersebut berhasil menarik perhatian dan memberikan hasil positif, kantor tersebut mengatakan akan menjadikannya acara tahunan dengan lebih banyak peserta non-Korea.