Brilio.net - Perjalanan peserta CPNS 2021 masih belum selesai. Seperti yang diketahui, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) masih berlangsung sejak 2 September 2021. Kemudian para peserta pun akan menerima hasil dalam pengumuman pada 17-18 Oktober 2021. Bagi para peserta yang lolos, tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) pun menanti pada 19 Oktober hingga 1 November mendatang.
Namun di balik tahapan seleksi itu, tak hanya hasil tes saja yang menjadi momen berharga. Terungkap banyak cerita menarik yang terjadi selama masa seleksi. Salah satunya seperti yang diunggah akun Instagram @bkdjepara, tampak beberapa kali para panitia membantu peserta yang mengalami kendala. Kali ini bukan soal proses pengerjaan tes, akan tetapi kendala karena sepatu rusak pada hari pelaksanaan tes. Meski tampak sepele, namun kejadian ini dialami oleh banyak peserta.
"Pelaksanaan SKD kali ini banyak diwarnai oleh Balada Sepatu Mengkap2 . Sampai hari ini total terjadi 10 kasus sepatu mengkap2. Disinyalir banyaknya kasus sepatu mengkap2 karena jarang dipakai (disimpan dikardus) dan kurangnya perhatian peserta terhadap perlengkapan khususnya sepatu yang dipakai untuk Tes SKD," begitu yang diungkapkan dalam akun tersebut.
foto: Instagram/@bkdjepara
Ya, melalui akun tersebut dibagikan beberapa foto ketika peserta mengalami kejadian sepatu yang rusak. Tak hanya itu saja, ada pula momen saat peserta tak menggunakan sepatu hitam polos sesuai dengan aturan yang diberlakukan. Bahkan, ketika dihubungi brilio.net pada Jumat (8/10), pihak admin Instagram @bkdjepara mengaku kejadian tersebut juga terjadi di berbagai daerah. Sehingga panitia pun berinisiatif menggunakan lakban untuk mengatasi sepatu yang rusak.
"Panitia selalu stand by. Sebelumnya ada di beberapa lokasi tes SKD yang mengalami kejadian sepatunya solnya rusak, kemudian kami berinisiatif menyediakan lakban. Untuk antisipasi sekiranya ada peserta yang membutuhkan," begitu kata admin.
Kejadian tak terduga juga muncul ketika kaki peserta terluka akibat menggunakan sepatu kekecilan. Akibatnya, peserta diarahkan kepada tim medis untuk mendapatkan perawatan terlebih dahulu. Meski begitu, peserta pun tetap diupayakan untuk bisa mengikuti tes setelah kondisinya sudah lebih baik.
foto: Instagram/@bkdjepara
"Kemarin malah ada yang sepatunya rusak karena kekecilan. Sampai kakinya berdarah. Akhirnya kami bawa ke tim medis untuk mendapatkan perawatan. Setelah mendapatkan perawatan medis, peserta itu bergabung dengan peserta lain di ruang pengarahan, selanjutnya melaksanakan tes SKD," lanjutnya.
Cerita yang tak kalah menarik juga diungkapkan admin tersebut. Momen ini terjadi kepada para peserta yang tengah hamil. Dikatakan, ada pula peserta yang memiliki Hari Perkiraan Lahir (HPL) yang sama dengan hari seleksi. Peserta itu menceritakan bahwa ia menjalani proses persalinan usai melaksanakan ujian. Hal ini pun dinilai sang admin menjadi salah satu momen yang cukup berkesan pada tahun ini. Pihak BKD Kabupaten Jepara pun juga menjelaskan ada prioritas tersendiri bagi peserta yang sedang sakit atau yang tengah mengandung.
foto: Instagram/@bkdjepara
"Saat tes kami memberikan prioritas kepada ibu hamil, pasca melahirkan. Dan peserta yang sakit, tidak perlu antre-antre untuk verifikasi berkas, pin register, penitipan barang dan pengambilan barang," begitu jelas sang admin kepada brilio.net.
View this post on Instagram