Brilio.net - Dalam pidato pertamanya di Gedung MPR pada 20 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa ketahanan pangan adalah salah satu prioritas utama pemerintah. Presiden Prabowo menyampaikan bahwa ketahanan pangan merupakan langkah strategis yang harus diambil guna menjamin kesejahteraan bangsa Indonesia di tengah perkembangan global yang terus berubah. Ia juga mengingatkan pentingnya kemandirian pangan untuk mengurangi ketergantungan pada impor pangan, serta untuk menghadapi tantangan yang ada di masa depan.
“Ketahanan pangan ini adalah masa depan bangsa kita, dan kita harus bersama-sama mewujudkannya,” ujar Presiden Prabowo.
Prabowo juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama dalam membangun ketahanan pangan yang kuat, sehingga dapat menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menanggapi visi Presiden Prabowo, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan untuk merekrut 50 ribu petani muda dari kalangan milenial. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mendorong anak muda agar terjun ke dunia pertanian modern. Petani muda ini nantinya akan diberikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan), yang menjadi bagian dari modernisasi sektor pertanian Indonesia.
Menurut Menteri Amran, langkah ini akan membantu mendorong produktivitas pertanian yang lebih tinggi dan berkelanjutan. Ia juga menyampaikan bahwa keterlibatan anak muda dalam sektor pertanian sangat penting untuk mempersiapkan masa depan ketahanan pangan Indonesia.
“Kolaborasi yang solid ini perlu terus dikembangkan. Kami berharap jika anak-anak muda ini bergabung dengan Bhabinkamtibmas, mereka dapat berperan aktif dalam memperkuat sektor pertanian yang ada di Indonesia,” ujar Menteri Amran.
foto: vokasi.kemdikbud.go.id
Untuk mendukung hal ini, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berinovasi dengan merekrut lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bidang pertanian menjadi anggota Bintara Polri. Dilansir brilio.net dari laman vokasi.kemdikbud.go.id, Rabu (6/11), langkah ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional yang menjadi prioritas utama dalam program Presiden Prabowo Subianto.
Polri melangkah lebih jauh dengan menciptakan sebuah sinergi baru bersama Kementerian Pertanian untuk memperkuat ketahanan pangan melalui rekrutmen lulusan SMK pertanian. Langkah ini diharapkan dapat berkontribusi pada program "Pangan Lestari" yang digagas oleh Kementerian Pertanian. Melibatkan lulusan SMK yang memiliki keahlian di bidang pertanian diharapkan akan membantu meningkatkan produktivitas sektor pertanian Indonesia, yang memiliki peran penting dalam keberlanjutan pangan di tanah air.
foto: polri.go.id
Dedi Prasetyo, Asisten Polri Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), menjelaskan bahwa rekrutmen lulusan SMK pertanian ini menjadi bagian dari strategi Polri untuk mempercepat pencapaian ketahanan pangan nasional. Melalui rekrutmen ini, Polri berharap dapat menjadikan Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak yang dapat berkomunikasi langsung dengan para petani di daerah. Dedi menambahkan bahwa para lulusan SMK pertanian yang terpilih diharapkan mampu memberikan kontribusi positif dalam mendukung program-program yang terkait dengan ketahanan pangan.
“Bhabinkamtibmas adalah lini terdepan yang langsung berhubungan dengan komunitas petani. Dengan melibatkan lulusan SMK Pertanian, kami yakin bisa lebih cepat dan tepat dalam menyampaikan informasi dan program-program yang mendukung ketahanan pangan,” ujar Dedi.
Melihat potensi yang dimiliki Indonesia dalam sektor pertanian, langkah Polri untuk merekrut lulusan SMK pertanian adalah langkah yang sangat positif. Selain dapat mengoptimalkan sektor pertanian, langkah ini juga memberikan peluang bagi anak-anak muda untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional. Dengan melibatkan generasi muda yang terampil di bidang pertanian, Indonesia tidak hanya akan dapat memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan baru yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Lebih dari itu, kolaborasi antara Polri, Kementerian Pertanian, dan sektor pendidikan ini membuka peluang bagi terciptanya pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan. Oleh karena itu, peran serta semua pihak, mulai dari pemerintah, Polri, hingga masyarakat, sangat dibutuhkan dalam mewujudkan ketahanan pangan yang kuat di Indonesia.
Dalam jangka panjang, dengan adanya rekrutmen lulusan SMK pertanian, Indonesia bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya dan mengurangi ketergantungan pada impor. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi model bagi negara-negara lain dalam mengatasi tantangan ketahanan pangan dengan melibatkan generasi muda yang terdidik dan terampil di bidang pertanian.
Dengan semangat kolaborasi yang semakin menguat, Indonesia memiliki peluang besar untuk mewujudkan ketahanan pangan yang lestari dan berkelanjutan. Semua pihak diharapkan terus bekerja sama untuk memastikan bahwa ketahanan pangan menjadi salah satu pilar penting dalam keberlanjutan bangsa Indonesia.
Recommended By Editor
- Survei sebut lulusan SMK lebih banyak jadi pengangguran, padahal harusnya lebih punya keterampilan
- Pengamat pendidikan ini minta kembalikan UN tapi tak dijadikan syarat kelulusan, begini alasannya
- Kuasai matematika selevel SMA, anak-anak ‘kampung’ ini juara lomba coding Internasional di Korea
- Mengenal sosok Peter Carey, sejarawan yang karyanya diduga diplagiat dosen UGM
- Permintaan Peter Carey pada tim dosen UGM usai heboh kasus dugaan plagiat buku sejarah miliknya