Brilio.net - Syirik adalah perbuatan buruk yang dilakukan seseorang untuk mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Syirik merupakan perbuatan yang paling dibenci oleh Allah SWT karena orang yang berbuat syirik berarti mensejajarkan Allah dengan hal lain.
Dengan melakukan hal tersebut, orang yang syirik tidak mengakui ke-Esa-an Allah, sehingga dalam hidupnya ia bergantung pada selain Allah Yang Maha Esa. Syirik juga berarti menyamakan Allah dengan hal-hal lain.
Syirik dapat dilakukan dalam berbagai hal ibadah seperti berdoa, istighatsah, nadzar, shalat, puasa, atau mempersembahkan hewan sembelihan kepada berhala-berhala maupun selainnya. Orang yang melakukan syirik disebut musyrik.
Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan terhadap makhluk (manusia maupun benda) yang seharusnya perbuatan itu hanya ditujukan kepada Allah, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah.
Dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (17/7) perbuatan syirik termasuk dosa besar. Allah mengampuni semua dosa yang dilakukan hambanya, kecuali dosa besar seperti syirik. Dalam Alquran surat An Nisa ayat 48, Allah berfirman:
Innallaaha laa yagfiru ay yusyraka bihii wa yagfiru maa duna zaalika limay yasyaa', wa may yusyrik billaahi fa qadiftaraa isman 'aziimaa
Artinya:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."
Macam-macam Syirik
foto: freepik
Syirik jelas adalah perbuatan dosa besar, terutama jika sampai keluar daripada agama Islam sehingga jelas bahwa hukumnya adalah haram. Syirik terbagi menjadi berbagai jenis yaitu sebagai berikut.
1. Syirik Akbar
Syirik akbar adalah menjadikan selain daripada Allah SWT sebagai tujuannya dalam beribadah, misalnya memohon dan bernadzar sesuatu kepada selain Allah, takut kepada kuburan, jin, atau setan serta percaya bahwa semua itu bisa memberi bahaya. Syirik ini menyebabkan seseorang keluar dari agama Islam sehingga jika ia meninggal dalam keadaan demikian maka akan kekal di dalam neraka. Ada perbuatan yang termasuk dalam syirik akbar yaitu sebagai berikut:
- Syirik dalam berdoa
Perbuatan orang musyrik yang meminta, memohon, dan memanjatkan hajatnya dalam doa dengan tujuan kepada selain Allah. Padahal tiada yang kuasa mengabulkan semua doa kecuali Allah. Hal ini sebutkan dalam Alquran surat Faathir ayat 13 yang berbunyi sebagai berikut:
Yulijul-laila fin-nahaari wa yulijun-nahaara fil-laiil, wa sakhkharasy-syamsa wal-qamara kulluy yajrii li'ajalim musammaa, zaalikumullaahu rabbukum lahul-mulk, wallaziina tad'una min dunihii maa yamlikuna ming qimiir
Artinya:
"Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya-lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari."
- Syirik dalam sifat Allah
Syirik dalam sifat Allah dilakukan ketika seseorang percaya bahwa peramal bisa melihat masa depan dan ia mempercayainya, maka itu adalah syirik. Dengan ia mendatangi peramal maka bisa dipastikan ia juga meragukan sifat Allah yang Maha Mengetahui.
- Syirik dalam kecintaan
Dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 165, Allah berfirman:
Wa minan-naasi may yattakhizu min dunillaahi andaaday yuhibbunahum kahubbillaah, wallaziina aamanuu asyaddu hubbal lillaahi walau yarallaziina zalamuu iz yaraunal-'azaaba annal-quwwata lillaahi jamii'aw wa annallaaha syadiidul-'azaab
Artinya:
"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)."
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa seorang muslim dilarang lebih mencintai apapun selain Allah, baik itu lebih mencintai orang tua, saudara, suami, istri, sahabat atau siapapun. Janganlah mencintai secara berlebihan selain kepada Allah.
- Syirik dalam ketaatan
Selain dilarang lebih mencintai sesuatu selain Allah, sebagai umat muslim juga dilarang lebih taat kepada selain Allah karena tindakan tersebut mirip dengan perbuatan menyembah berhala. Dalam surat At Taubah ayat 31, Allah berfirman:
Ittakhazuu ahbaarahum wa ruhbaanahum arbaabam min dunillaahi wal-masiihabna maryam, wa maa umiruu illaa liya'buduu ilaahaw waahidaa, laa ilaaha illaa huw, sub-haanahu 'ammaa yusyrikun
Artinya:
"Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan."
- Syirik dalam ketakutan
Umat muslim dilarang lebih takut dari apapun kecuali dengan Allah. Ketakutan yang dimaksud tentu adalah takut kepada selain Allah misalnya takut pada mayat, kuburan, setan, dan menganggap bahwa kesemua itu bisa menyebabkan bahaya atau mudharat pada dirinya.
2. Syirik Ashghar
Syirik Ashgar adalah syirik yang dihasilkan dari perbuatan maupun ucapan yang oleh syara’ dinyatakan sebagai perbuatan syirik namun tidak sampai menyebabkan keluar daripada agama Islam, namun bisa menjadikan pengantar melakukan syirik akbar. Adapun macam-macam syirik asghar yaitu sebagai berikut:
- Syirik Zhahir
Syirik Zhahir adalah syirik nyata yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan benda-benda atau jimat seperti gelang atau kalung yang dipakai sebagai penangkal bahaya atau penyakit.
- Syirik Khafi
Syirik Khafi adalah syirik yang tersembunyi. Syirik ini bersumber dalam hati seseorang, bisa saja berupa niatan semata atau memang kepercayaan namun tak ditunjukkan oleh perbuatan (hanya di dalam hari), misalnya riya’ yang tersembunyi dalam hati.