Brilio.net - Maintenance merupakan kegiatan pendukung dalam proses produksi sehingga aktivitas maintenance harus efektif dan berbiaya rendah. Konsep maintenance ini berawal dari keinginan manusia untuk memperoleh kenyamanan dan keamanan terhadap objek yang dimilikinya sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang diinginkan.

Selain itu, maintenance juga berawal dari keinginan manusia untuk memiliki sistem yang lebih teratur, rapi, bersih, dan fungsional. Fungsi utama dari maintenance adalah untuk mengendalikan kondisi dan peralatan mesin. Maintenance dilakukan agar dapat memperpanjang kegunaan peralatan atau mesin serta menjamin keselamatan bagi orang yang menggunakan peralatan tersebut.

Nah untuk memahami lebih rinci mengenai maintenance, berikut brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Jumat (19/8).

 

 

Pengertian maintenance.

<img style=

foto: Unsplash/Emmanuel Ikwuegbu

 

Maintenance atau perawatan dapat didefinisikan sebagai sebuah aktivitas yang dibutuhkan untuk menjaga atau mempertahankan kualitas pemeliharaan suatu fasilitas agar fasilitas tersebut dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi siap pakai. Maintenance juga dapat dipahami sebagai serangkaian kebijakan yang diperlukan untuk mempertahankan atau mengembalikan suatu barang dalam keadaan operasional yang efektif.

Maintenance juga mencakup semua tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan dan menjaga kualitas produk agar tidak terjadi kerusakan atau gangguan pada mesin sehingga produksi produk bisa mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan.

Beberapa ahli mengemukakan definisinya mengenai maintenance yaitu sebagai berikut:

1. Stephens berpendapat bahwa maintenance berguna untuk menjaga fungsi mesin agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
2. Menurut Wati, maintenance adalah semua tindakan teknik dan administratif yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi mesin atau peralatan tetap baik dan dapat melakukan segala fungsinya dengan baik, efisien, dan ekonomis sesuai dengan tingkat keamanan.
3. Menurut Daryus, maintenance merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung proses produksi.
4. Al-Turki menyatakan bahwa maintenance merupakan seluruh aktivitas yang berhubungan untuk memelihara tingkat availability dan reliability sistem serta memelihara kemampuan komponen untuk bekerja sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan.
5. Menurut Kurniawan, maintenance adalah aktivitas perbaikan, penggantian, pembersihan, penyetelan, dan pemeriksaan terhadap objek yang dirawat.
6. Benjamin S. Blanchard, Dinesh Verma, dan Elmer L berpendapat bahwa maintenance merupakan serangkaian kebijakan yang diperlukan untuk mempertahankan atau mengembalikan suatu barang dalam keadaan operasional yang efektif.

 

Tujuan maintenance.

<img style=

foto: Unsplash/Goh Rhy Yan

 

Kegiatan maintenance secara garis besar dilakukan untuk mencegah kerusakan mesin atau peralatan yang digunakan untuk kegiatan produksi. Selain itu, perawatan juga harus memiliki kriteria efektif, efisien, serta berbiaya rendah. Dengan adanya kegiatan maintenance, maka mesin atau peralatan produksi dapat digunakan sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan selama mesin tersebut digunakan.

Berikut adalah beberapa tujuan kegiatan perawatan antara lain:

1. Untuk memperpanjang usia pakai mesin atau peralatan
2. Untuk menjaga fungsi dari mesin atau peralatan agar tetap baik
3. Untuk menjamin ketersediaan optimum dari mesin atau peralatan
4. Untuk menjamin kesiapan operasional mesin atau peralatan
5. Untuk mengurangi waktu downtime dari mesin atau peralatan
6. Untuk menjamin keselamatan user mesin atau peralatan tersebut
7. Untuk menjamin kepuasan pelanggan

Jenis-jenis maintenance.

<img style=

foto: Unsplash/Aaron Huber

 

Terdapat beberapa jenis maintenance yaitu sebagai berikut:

1. Planned Maintenance.
Planned maintenance atau yang disebut dengan perawatan terencana merupakan suatu bagian dari pilar pada Total Productive Maintenance (TPM). Planned maintenance bertujuan untuk menciptakan suatu kondisi mesin yang bebas masalah dan menghasilkan suatu produk yang bebas cacar sehingga kepuasan pelanggan dapat terpenuhi.


2. Autonomous Maintenance.
Autonomous maintenance merupakan suatu sistem pemeliharaan mandiri di mana kegiatan perawatan mesin dilakukan oleh operator sendiri.


3. Preventive Maintenance.
Pemeliharaan ini dilakukan sebagai langkah pencegahan untuk memperpanjang umur sistem atau meningkatkan keandalan sistem tersebut.


4. Corrective Maintenance.
Pemeliharaan ini terdiri dari tindakan pengembalian kondisi sistem atau produk yang rusak ke kondisi beroperasi. Pemeliharaan jenis ini biasanya dilakukan jika terjadi kegagalan yang tiba-tiba dan tidak direncanakan.

 

Sumber: Arsyadiaga. 2018. Analisis Penentuan Waktu Perawatan Mesin Dengan Metode RCM di PT. Sanmas Dwika Abadi. Surabaya: Universitas 17 Agustus 1945